Upset

141 40 5
                                    

"is there luck?"

Jeonni pov

Hari ini adalah hari libur sekolah karena hujan salju sudah mulai turun lebih banyak sekarang.

Sekolah membiarkan para muridnya untuk melibur sementara karena takut para murid akan sakit.

Dan jika ingin keluar aku harus memakai pakaian hangat. Sepulang dari rumah sakit seperti biasa, tak ada yang mau mengajak aku berbincang. Terkecuali Eomma.

Seperti biasa, dan aku benci itu. Seakan aku tak dianggap. Sangat menyekitkan. Jangankan berbincang, untuk makan bersama saja tak bisa.

Tapi ada yang sempat aku bingungkan. Akhir-akhir ini chanyeol oppa seperti memperhatikanku. Yang biasanya tak peduli denganku, dan saat ini ? oppa mengantarkan makanan untukku.

Aku sempat ingin bertanya alasannya tapi, pertanyaan itu mungkin akan merubah suasana semakin memburuk. Sepertinya Oppa sudah mau membuka hatinya untukku. Hal itu sangat membuatku bahagia. Sangat.

Setidaknya kalau penyakitku tak sembuh dan membuat umurku tak lagi panjang, dia sudah memaafkan aku.

💊💉💊

Chanyeol pov

Mulai detik ini chanyeol yang dulu akan kembali. Chanyeol yang tampak ceria dan pelindung untuk jamae tersayangnya.

Walaupun terkesan terlambat untuk menyesali aku akan terus berusaha. Sudah cukup aku selalu memberikannya luka, aku akan mendekatinya secara perlahan.

Tak mungkin dia akan memaafkanku begitu saja. Itu mungkin terdengar seperti pemaksaan dari pada permintaan maaf yang tulus.

Aku harus menunggu waktu yang pas untuk meminta maaf. Tapi sebelum itu aku harus bertemu dengan gadis pemarah itu.

Ya... Kang Seulgi. Aku harus menemuinya, meminta semua penjelasaan padanya. Apakah dia sudah tahu tentang penyakit jeonni ?

"Oke mari menemui Nyonya Kang menyebalkan Seulgi." Gumamku. Mengambil kunci mobil dan jaket tebal. Oh! Dan jangan lupakan ponselku.

💊💉💊

Mobilku berhasil terparkir didepan rumahnya yang lumayan besar itu. Aku segera keluar dan menekan bel rumah itu.

Ting~

Baru saja aku menekan sekali sudah ada yang membuka pintu. Tapi yang membuka pintu bukan sosok yang aku cari.

"Eoh ada apa chanyeolie Hyung ?" Tanya seorang pria dengan mata seperti bulan sabitnya.

"Eoh? Kang Daniel !! Begini, sebenarnya Aku sedang mencari seulgi. apakah dia dirumah saat ini ?" Tanyaku agak sedikit cangung.

"Baru saja ia pergi beberapa menit yang lalu dengan temannya." Jawab daniel. Sejenak aku tampak berfikir, apakah dia menemui jeonni ?

"Kalau aku boleh tahu. Dia bertemu dengan siapa ?" Daniel tampak seperti mengingat ciri-ciri orang yang tak lama menjemput Noona-nya baru saja.

"Aku tak tahu namanya. tapi ciri-ciri orang itu tinggi, berambut hitam dan kulitnya seperti seorang Albino." Jelas daniel. Dan saat itu juga pikiranku tertuju pada seseorang.

"Oh Sehun ?" Batinku menebak.

💊💉💊

Sehun pov

Akhirnya kami membuat janji untuk bertemu hari ini. Sebenarnya aku yang mengajaknya bertemu, tapi tak masalah. Lagi pula aku mengajaknya pergi karena ingin membicarakan sesuatu yang penting.

Walau ada sedikit paksaan dariku, dia tetap mau bertemu denganku. Aku sesekali menengok kearahnya yang terduduk dikursi depan bersampingan denganku.

"Ekhem.. jadi bagaimana jawabanmu." Dengan cepat seulgi memandang kearahku dengan tatapan anehnya.

Aku menghentikan mobilku dengan cepat diujung jalan menuju ke arah cafe yang akan kami kunjungi.

"Apa maksudmu ?" Tanyanya pura-pura tak tahu apa-apa. Aku hanya berdecik, mencoba untuk menjelaskannya kembali.

"Ayolah.. kau tak mungkin melupakan perkataanku difestifal waktu itukan ?" Perkataanku sedikit menyindirnya. Seulgi kembali menatapku dan memutar bola matanya.

"Jangan menghayal tuan muda Oh. Hubungan kita hanya masa lalu, dan yang pertama memutuskan hubunga kita adalah kau. Jadi aku mohon jangan mengungkitnya lagi." Seulgi melipat kedua tangannya, menyandar pada punggung sofa mobil.

"Baiklah, aku tak memaksa. Tapi, ada satu hal yang perlu kau tahu," aku menggantung kalimatku membuatnya menyerit penasaran.

"Tidakkah kau pernah merasakan, kalau jeonni hanya memanfaatkanmu demi kepentingan peribadinya." Ujarku menampilkan senyum menyungging.

"Maksudmu ?" Seulgi langsung menatapku. Hingga mata kami saling terkunci satu sama lain.

"So, dia itu selalu dibully karena sifatnya yang pendiam. Sehingga kau selalu melindunginya, dan menurutku itu yang membuatmu dimanfaatkan," ujarku menarik nafas panjang dan menyibak rambutku kebelakang.

"Tapi yang terpenting yang harus kau tahu, jeonni itu selalu menyimpan rahasia darimu. Apa kau tahu ?" Tanyaku dan dijawab gelengan kepala olehnya.

"Dialah alasan yang membuat kau dan aku putus."

"Maksudnya ?" Bagus, dia semakin penasaran. Yang artinya dia mulai terpengaruh olehku.

"Dia yang menghasutku untuk putus denganmu dan berpacaran dengannya."

💊💉💊

Jeonni pov

Jam sudah menunjukan pukul 12.08 sepertinya aku sedikit terlambat untuk waktu kesepakatan pertemuan.

Siang ini Irene mengirimkan aku pesan yang isinya mengajak aku untuk bertemu di taman dekat rumahku.

Entahlah apa yang akan ia katakan, tapi aku cukup senang karena irene mau mengajak aku berbincang dengannya.

Sesampainya disana aku mencari sosok dirinya, dan aku menemukannya tepat sedang duduk disamping lapu taman.

Aku segera menghampirinya, menyapanya lalu duduk bersamanya. Dia sedikit bergeser memberikan aku ruang untuk duduk.

"Sudah lama tak berbincang secara langsung denganmu ya ?" Ujar irene dan dijawab anggukan kepala olehku.

"Sebenarnya aku hanya ingin mengatakan hal ini padamu," aku memiringkan sedikit kepalaku. Menandakan kalau aku sama sekali tak mengerti apa yang ia ucapkan.

"Aku hanya ingin kau mendengar kayta ini baik-baik." Irene mendekatiku lalu membisikkan sesuatu yang tak aku pahami.

"Sahabatmu akan segera meninggalkan dirimu sendiri. Hihihi~"

 Hihihi~"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PAINKILLER • OSH [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang