But...

138 39 5
                                    

Sehun pov

Dengan tergesa-gesa aku membuka pintu kelas sangat kasar.

Membuat penghuni didalam langsung melihat kesarahku, aku tak peduli walau ada guru disana atau tidak. Tujuanku hanya satu, gadis sialan itu.

Mataku langsung tertuju pada gadis yang tengah terkejut dengan kedatanganku, begitupun guru Han. Dengan cepat aku melangkahkan kakiku ke tempat gadis itu duduk.

"Kau pikin aku apa ? pelampiasan ?" Ucapku lantang.

Plakk!

Ya... satu tamparan berhasil aku hadiahkan untuk gadis kurang ajar ini. Membuat pipinya tergores sedikit luka. Aku merogoh sakuku, mengambil ponsel dan menunjukan sebuah foto padanya.

"OH SEHUN?! Berani kamu masuk kekelas saya tanpa izin!"marah guru Han. Namun aku tak mempedulikannya, sekarang aku hanya perlu fokus pada gadis ini.

"Kau punya hubungan apa ? Katakan ?!" Tanyaku pulan. Tapi gadis itu hanya menatapku dengan senyum, yang..... menjijikan.

Didalam foto itu terdapat dirinya dan seorang pria yang lebih tua darinya. Difoto tampak mereka saling berpelukan.

"Sehun-a, sepertinya kita bisa bic-

"AKU BUTUH JAWABAN ITU SEKARANG!!" Bentakku membuat kelas seketika hening, aku kembali menamparnya, ya... menamparnya.

"OH SEHUN ! KELUAR KAMU SEKARANG ?!" Marah guru Han lagi. Aku berdecik dan menatap gadis itu yang tengah memegang pipinya.

"Temui aku ditaman belakang setelah bel pulang." Kata mutlak terlontar dimulutku. Gadis itu hanya memegang pipinya, menunduk, tapi tak mengeluarkan air mata.

Guru Han langsung menghampiri Jeonni memastikan kalau ia baik-baik saja, dan aku berjalan keluar kelas tanpa memedulikannya.

"Aku akan berusaha, menerima semua sehun-a" gumamnya sedikit samar.

💊💉💊

Jeonni pov

FLASHBACK ON

Festifal telah berakhir. Sekarang semua siswa sudah kembali, termasuk seulgi. Saat ingin kembali, aku memutuskan untuk menemui sehun terlebih dahulu.

Tapi Pandangan mataku langsung malah tertuju pada pria yang berjalan kearahku, aku sempat mundur beberapa langkah. Saat melihatnya aku merasa Antara takut, marah, dan sakit menjadi satu.

Namun langkah itu terhenti saat menatapnya dengan wajah penuh lebam, goresan luka, bibir robek, mata membiru. Oh tuhan, apa dia sehabis berkelahi ?

"Sunbae, wheyo ?" Yang tadinya mundur kini Aku malah berlari kearahnya. Memegang wajahnya, wajah itu tampak memperlihatkan banyak sekali luka, namun berbeda dengan matanya yang seperti tak merasakan sakit sama sekali.

"Mianhae"

"H-huh ?" Kataku mencoba meyakinkan kata yang baru saja dia lontarkan.

"Mianhae, mianhae, mianhae." Ucapnya berulang kali. Namun segera aku memeluknya, menenangkannya yang mulai terisak, dan dapat aku rasakan tangannya membalas pelukanku.

"Sekarang kita pergi ke UKS saja. KRIS sunbae." Dengan perlahan aku mencoba membantunya.

"Bisakah kau memanggilku 'Oppa' ? Aku terbiasa dengan itu."

"Aa-a, kris oppa!" Dia memandangku dan mengacak-acak suraiku. "Begitu lebih baik." Tersenyum. Kali ini dia tersenyum tanpa maksud apa pun, dan disaat itu adalah hal yang entah membuatku senang.

PAINKILLER • OSH [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang