Jubilee

118 39 3
                                    

Jeonni pov

Setelah aku pulang dari rumah sakit semua mentapku aneh, entahlah. Tapi anehnya Eomma juga menatapku begitu.

Dan setelah pulang dari rumah sakit aku tak bertemu dengan Chanyeol Oppa semalam. Sebenarnya apa yang Oppa lakukan semalam ? Aku sangat menghawatirkannya.

Aku juga menghawatirkan hari ini. Hari ini, tepatnya tanggal 29 Mei Jihoon berulang tahun. Aku sedang memikirkan kira-kira hadiah apa yang aku berikan untuk jihoon ?

Jika aku memberikannya video game baru dia akan malas belajar. Hmm... hadiah apa yang akan aku berikan.

Dia juga akan memasuki kelas baru. Berarti yang harus aku berikan adalah sebuah sepatu baru! Dan eoh !? Mungkin jihoon akan menyukainya jika aku membeli sepatu merek Gucci !!

Tapi, saat aku segera bergegas untuk mencari hadiah untuk Jihoon. Sebuah tangan menghalangiku, dan saat aku melihat siapa pemilik tangan itu ternyata itu milik Chanyeol Oppa.

"Kau ingin kemana ? Baru kemarin kau pulang dan sekarang ingin pergi lagi ?" Tanya oppa. Aku sedikit bingung dengan perubahan raut wajahnya yang menapakkan dia sedang marah.

Rasanya baru kemarin Oppa baik padaku dan sekarang ? Dia malah marah. Apa ucapannya kemarin hanya lelucon saja ?

"O-oppa izinkan aku pergi. Aku hanya ingin mencari hadiah untuk Jihoon." Ujarku takut. Setelahnya Oppa menurunkan tangannya tapi itu membuatku sakit saat Oppa menjambak rambutku dengan keras.

"Jika aku melihatmu dengan seorang pria habis kau." Ujarnya lalu melepaskan tarikannya.

Aku menatapnya terkejut. Kemana perginya oppa yang mengajakku jalan-jalan kemarin ? Apakah... apakah sifat oppa kembali seperti dulu ?

Astaga ini sangan menakutkan. Tuhan tolong lindungi aku dari amukannya. Sunggung rasa sakit saat Oppa memukulku dengan tongkat basball itu masih terasa.

"oppa jadi kau hanya membual dengan ucapanmu tempo hari lalu ?"

💊💉💊

Sesampainya aku ditoko sepatu yang banyak dikunjungi oleh mayoritasnya adalah mahasiswa, mataku menulusuri setiap penjuru dan menemukan pria yang berkelahi dengan jihoon waktu itu.

Aku melihatnya sedang memilih sepatu bermerek Gucci yang aku tidak salah lihat dia memborong hampir setiap sepatu keluaran terbaru.

Apa dia seorang gucci boy ? Karena tidak mau kehabisan aku langsung memilih sepatu yang pas untuk jihoon.

Dan oh astaga ?! Aku lupa ukuran sepatunya. Aku langsung ketar-ketir memilih sepatu yang pas untuk jihoon.

"Eoh noona ?! Apa yang kau cari ?" Pandanganku langsung tertuju pada pria yang memborong prodak baru milik Gucci.

"Noona ? Kau sedang memilih sepatu seperti apa ? Biar aku carikan. Aku handal mencarikan sepatu wanita." Ujarnya lalu mencari sepatu wanita.

Aku menahan tangannya mencoba menghentikan pencariannya. "Aku sedang mencari sepatu untuk Jihoon. Apa kau tau ukurannya ?" Tanyaku. Pria itu langsung mearikku dan memperlihatkanku barang-barangnya.

"Sebenarnya aku membeli semua ini untuk Jihoon. Aku tak tahu sepatu apa yang dia inginkan jadi aku beli semuanya." Ujarnya membuatku membuka mulut saat menatap begitu banyaknya sepatu menumpuk dimobil.

"Walaupun aku sedang marah dengan Jihoon dia tetap dongsaeng kesayanganku."

"Sebaiknya Noona jangan membelikannya sepatu. Noona memberikannya sesuatu seperti pakaian, jam, atau kue." Ujarnya menepuk bahuku. Aku nenikirkannya benar juga.

Jika Jihoon diberikan sepatu sebanyak ini aku yakin sepatu yang aku belikan tak akan pernah dipakai. Jangankan dipakai dilirik saja tidak.

"Baiklah aku akan membuat kue saja. Emm... tehyun ?" Ucapku agak ragu sungguh aku benar-benar tak ingat namanya. Aku melihatnya bingung saat dia menepuk jidatnya.

"Noona kau ternyata benar-benar melupakanku hiks! Padahal aku ini menyukaimu." Dia memasang wajah cemberut. Tapi bukan itu, bukan itu yang membuatku terkejut.

"Eh ? Kau... menyukaiku ?" Tanyaku memastikan. Sedangkan yang diajak bicara mengagguk.

"Aku mencintaimu 10 tahun lalu loh Noona. Dan yang perlu kau ingat namaku Kim Taehyung ?! Hyung sekolah Jihoon." Pria yang disebut Taehyung itu menunjuk dirinya sendiri dengan ibu jari.

"Sepuluh ? Sepuluh tahun ?!" Teriakku kaget bukan main. Jadi dia menungguku selama 10 tahun ?

"Iya, jika Noona tak percaya aku bisa membuktikannya." Ujarnya lalu Wajahnya mulai mendekat padaku, dan refleks membuatku sedikit mundur.

"Ayo kita pacaran, aku akan membuktikan cintaku padamu Noona."

💊💉💊

Chanyeol pov

Saat ini aku berada di Rumah sakit 'jin's Hit hospital center' aku langsung bergegas menuju kemari setelah mendapatkan pesan dari Dokter Zhang.

From : Dtr. Zhang
Aku sudah menemukan jenis darah apa ini, segeralah kerumah sakit aku tak bisa memberikan hasilnya lewat pesan ini.

Ku harap hasilnya sesuai dengan ekspetasiku. Aku yakin gadis itu sudah membunuh banyak korban, sehingga dia memiliki darah sebanyak itu.

Dengan lancang aku menerobos pintu leb, aku tak peduli dengan penjaga yang meneriakiku, mataku tertuju pada Dokter Hwang yang sedang mengecek lebih detailnya tentang lukisan itu.

Aku sempat heran dengan lukisan itu yang masih rapih tanpa sobekan sedikitpun. Bukannya biasanya jika ingin memeriksa maka harus dipotong beberapa bagian ?

"B-bagaimana ? Apa itu darah manusia atau hewan." Tanyaku pada Dokter Zhang. Dokter itu menghela nafas panjang lalu memberi tahu hasilnya.

Dan saat aku mendengar hasilnya sukses membuatku terkejut. Aku agak sedikit syok saat mendengar darah yang digunakan pada lukisan itu.

 Aku agak sedikit syok saat mendengar darah yang digunakan pada lukisan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PAINKILLER • OSH [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang