Pathetic ?

131 41 3
                                    

'Must it hurt ?'

Sehun pov

Sesampainya digerbang kediaman keluarga Park aku memberanikan diri untuk masuk kedalam.

Langkahku semakin kuyakinkan untuk masuk kedalam, tapi aku mengurungkan niatku saat melihat sosok gadis yang hanya menatap rumah besar ini tanpa ada niatan untuk memasukinya.

Gadis itu terus mengigiti kuku jari telunjuknya. "Irene ?" panggilku.

Irene langsung menengok kearahku begitu ia mendengar namanya dipanggil. "ah.. sehun. Kenapa kau kemari ?" tanyanya.

Pertanyaannya berhasil membuatku merasa bersalah. "aku hanya ingin menemui Jeonni.." jawabku sembari tersenyum lirih.

Irene pun ikut tersenyum lirih, "ohh.. tapi Sehun-naa.. apakah kita pantas menginjak kaki dirumah ini ? mengingat apa yang telah kita lakukan pada Jeonni."

Aku menatap irene yang menampilkan mata sendunya.

"apakah sekarang kau tahu semuanya sehingga datang kesini ?" tanya Irene alu menghapus genangan air dimatanya yang siap terjun dengan bebas.

"yah.. seperti yang kau tahu. Jeonni.." aku mengantungkan kalimatku.

"dia memiliki riwayat penyakit jantung." Ujarku semakin menunduk.

"maka dari itu aku datang kesini.." ujar Irene.

"maksudmu ?" aku kembali mengangkat kepalaku kemudian menatapnya dengan penuh rasa tanya.

"demi membatalkan pernikahan kita aku... memutuskan untuk mendonorkan jantungku padanya.."

💊💉💊

Jeonni pov

Jarum jam sudah menunjukan pukul delapan malam, tapi aku sama sekali tak melihat Sehun sampai sekarang.

Padahal tadi aku sudah memberitahunya kalau aku membelikannya babble tea dan beberapa kue manis. Tapi kenapa dia tak kunjung datang ?

Setelah lama berfikir aku memutuskan untuk menemuinya. Entah mengapa aku merasa tak ingin kehilangannya, lagi..

Aku berlari menuju ruang tamu tempat terakhir kali aku melihat Sehun. Aku bernafas lega melihat Sehun yang masih fokus bermain ponselnya.

"Sehun kenapa masih disini ?" aku mencoba menghampirinya namun aku mulai panik saat sosok itu menghilang.

"SEHUN?!" teriakku.

Aku menengok kearah kiri dan kanan mencoba mencari sosok yang sedari awal tak pernah ada. Pandanganku mulai terpaku menatap benda yang tertutup kain berwarna putih.

entah bagaimana benda itu terasa menarikku untuk menyibak kain berwarna putih itu.

Seolah berhasil membangkitkan rasa penasaranku. Dan saat aku meyibak kain itu, aku melihat bayangan terpantul pada diriku. Cermin. Ternyata yang kusibak itu adalah cermin.

Aku melihat sosok yang meyedihkan terpantul dalam cermin. Gadis dengan wajah ketakutan, rambut yang berantakan, dan dress berwarna putih yang terliat kusut. Pantas saja semua orang ditoko menganggapku orang gila.

'mulai detik ini aku OH SEHUN memutuskan hubungan dengan PARK JEONNI'

Kata itu, aku sangat membencinya. membenci kenyataan kalau aku hanya berfantasi tentang Sehun. Aku menutup mulutku saat mulai merasa sesuatu ingin keluar dari tubuhku.

"uhuk.. uhuk" cairan berwarna merah mulai mendominasi telapak tanganku.

Dengan cepat aku berbalik kedapur, meluapkan amarahku lewat piring dan gelas yang mulai aku pecahkan. Menghamburkannya yang muai berjatuhan kelantai, aku mengambil obat itu yang terletak dipinggr meja makan, lalu melemparkannya kearah cermin yang letaknya tak jauh dari dapur.

PAINKILLER • OSH [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang