"sweet but prickly"
Jeonni pov
Berlari adalah cara yang tepat untuk segera bertemu dengannya.
"Sehun-a" aku memanggilnya dengan sedikit tergesa-gesa. Pemilik nama itu langsung menengok kearahku, matanya tajam, masih seperti saat dikelas tadi.
"Jelaskan! Dan cepat jangan buang waktu." Ucapnya melirik kearah jam tangannya. Aku melangkah maju mendekatinya.
"Sehun-a. yang kau lihat difoto itu tak benar, aku hanya memberinya pelukan." Jelasku pada sehun.
Sehun hanya melihat kearahku, wajahnya datar tak ada ekspresi apapun. Dan yang bisa aku lakukan hanya menundukan kepala, berharap dia tak marah.
"Kau kira aku percaya ?" Kepalaku mendadak naik dan menatap matanya. mata itu, mata dengan kosong.
"Kau percaya atau tidak itu hakmu kan ?"
💊💉💊
Sehun pov
Aku dan dia menengok ke arah sumber suara, Yang mengatakannya barusan itu Irene.
Irene menghampiri kami lalu melipat kedua tangannya. "Kau sadar tidak ? Kau hanya menyakiti sehun saja." Ujarnya dengan senyum menyungging.
"M-maaf, tapi sungguh aku tak memiliki hubungan dengannya." Ucap jeonni masih mencoba membela dirinya.
Aku tersenyum, mendekatinya, dan mengelus kepalanya. "It's ok, aku akan memaafkanmu." Jeonni menatap mataku dengan senyumnya.
Entah bagaimana rasanya, sedikit aneh, rasanya hatiku seperti dicabik-cabik. Tapi tak berselang lama aku segera menepisnya, perasaan ini tak benar.
"Jeonni-a, besikan luka dipipimu itu! Kau ingin terlihat mengenaskan dihadapan sehun ?" Sindir irene.
"H-huh ? Luka ?" Jeonni memegang kedua pipinya dan tampak merasakan air. Tunggu, apa dia tak merasakannya sama sekali ?
"Pergilah ke uks, dan cari perlengkapan obat." Ujarku datar. Dia hanya mengangguk.
"Baiklah aku akan ke uks, sekali lagi maafkan aku sehun-a"
💊💉💊
Jeonni pov
Aku berlari menuju uks, sehun menyuruhku pergi ke uks berarti dia peduli padaku bukan ?
Sesampainya diuks aku langsung mencari salep dan plester. Tapi saat aku mengambilnya, aku tak sengaja melihat peria berkulit tan tengah tidur diatas ranjang uks.
Walaupun sedikit takut aku msncoba mendekat, melihat wajahnya yang tertidur. Dia itu tampan.
"Eoh ? Jongin-sii" pria yang dipanggil namanya itu segera bangun. mungkin karena suaraku terlalu besar dan menggangu tidurnya.
"Kau berisik sekali." Ujarnya yang menguap dengan lebar. Aku membungkuk mencoba meminta maaf.
"Ma-maaf jongin-sii, aku tak maksud membangunkan." Ucapku membungkuk berkali-kali.
"Tak apa, ngomong-ngomong kenapa kau disini ?" Jongin membenarkan posisi duduknya menghadap aku.
"Aku hanya ingin memasang ini dipipi," aku menunjukan plester pada jongin.
Dengan susah payah aku mencoba menempelkan plester itu dengan benar, sedangkan jongin yang melihatku kesusahan sedikit tertawa.
"Kemarilah biar aku pakaikan." Jongin langsung menempelkan plester itu pada pipiku dan mengacak-acak surai milikku.
"Terima kasih jongin-sii" ujarku sedikit membungkuk. Dia menjawabku dengan senyumnya.
"Panggil saja aku kai! Dan namamu jeonni kan ?" Ujarnya bersemangat serta menampilkan senyum kotaknya.
"Kau tau darimana ?" Tanyaku bingung.
"Karena kau pacar sehun" Mendengar ucapannya aku mengangguk, mengiyakan jawaban itu.
"Kau gadis yang baik, sehun..... beruntung memilikimu."
💊💉💊
Chanyeol pov
Menghubungi kris hyung adalah hal yang benar untuk saat ini. Sekarang aku tengah berada dikamar jeonni.
Hari ini aku tak ada kelas jadi aku berniat sedikit untuk menyelidiki tentang obat yang aku temukan beberapa hari lalu.
Dan sekarang aku harus menelfon kris hyung untuk menanyakan tentang obat ini. Apakah dia tahu kalau jeonni mengonsumsi obat seperti ini ?
Kris hyung [call]
"Annyeong kris hyung! Apa kau sibuk ?" Tanyaku basa-basi.
"aku tak sibuk, ada apa ?"
"Begini apa hyung tau tentang Painkiller jenis opioids ?" Ujarku mulai bertanya padanya.
"Kenapa kau bertanya tentang obat berbahaya itu ?"
"Aku menemukan obat ini dikamar jeonni"
"APA !? chanyeol cepat buang obat itu! Dan jangan biarkan adikmu meminumnya lagi!"
"Memangnya kenapa hyung ?" Tanyaku tak mengerti.
"Obat itu... obat pereda rasa nyeri dengan dosis yang tinggi. Jika adikmu meminumnya dengan jumlah yang tak wajar maka akan berdampak buruk."
"Maksudmu hyung ? Sungguh aku tak mengerti, aku hanya membaca tulisan pada botol ini saja."
"Hahhh~ dasar! Memang Apa gunanya internet tuan park ? Obat itu dapat berdampak beberapa gejala seperti, mual, muntah, sembelit, mulut kering, mengantuk, dan kebingungan,"
"Jadi ?"
"Dia bisa overdosis obat itu, menyebabkan kemungkinan...."
"Kemungkinan apa hyung jangan membuatku takut?!" Aku mulai gelisah. Tanganku mengepal kuat pada botol itu.
"Serangan jantung."
💊💉💊
Jeonni pov
kai saat ini sedang berbagi cerita bersamaku, dan sesekali kami tertawa bersama.
Sampai rasa mual diperutku muncul, membuatku berlari masuk kedalam toilet uks. Menutup pintu, dan langsung memuntahkan semuanya.
"Huekk... ukhuk... uhuk..."
"Yak kau baik-baik saja ?" Teriak kai menggedor-gedor pintu.
"Aku baik."
Tapi aku mulai terkujut dengan apa yang aku menuntahkan.
"Darah ?"
KAMU SEDANG MEMBACA
PAINKILLER • OSH [TAMAT]
Fanfiction[ ORIGINAL VERSION ] [TAHAP REVISI ADA DI ETALASE] [🔞] Intinya, Sehun itu pondasinya. Chanyeol itu kekuatannya. [Up tergantung kalian!] [HANYA VISUALISASI] 🔔 Diwajibkan vomment! [12/02/2019 - 14/12/2019] [Tahap Revisi]