Reason

127 39 1
                                    

"smile. can only smile"

Chanyeol pov

Lantunan musiknya begitu menayat hati.

Entah mengapa aku jadi terfokus padanya, melihatnya menekan setiap nada yang dimainkan. Aku terus memandangnya hingga...

"CHAN!"

Ucapanya berhasil membuatku tersadar dan mencari sumber suara itu.

"N-ne, kenapa hyung ?" Aku menengok kearahnya yang tengah mentapku dengan aneh.

Kris hyung hanya tersenyum dan mengacak-acak rambitku. Sungguh kali ini dia membuatku bingung lagi.

"Jagalah dia, gadis itu benar-benar rapuh. Dan sampaikan maafku padanya." Setelah mengatakan itu Kris hyung langsung berdiri dan berjalan meninggalkanku.

"Apakah dia begitu penting, sehingga banyak orang yang membelanya ?" Gumamku frustasi. Aku mengacak-acak rambutku, aku benar-benar pusing.

Tidak mau berlama-lama aku langsung menyusul Kris hyung dan menyamakan langkah kami.

Apakah yang aku lakukan selama ini salah ?

💊💉💊

Sehun pov

Dengan cepat aku menarik tangan seorang gadis berambut panjang, dia terus meronta-ronta ingin dilepas. Namun aku memperkuat cengkramanku dan menariknya ketempat yang agak sepi.

"Yak! Bajingan kau OH SEHUN!!" Teriaknya saat aku melepaskan cengkramanku. Dia menatapku dengan sinis, namun aku menyunggingkan senyumku.

"Dia mensetujuinya."

gadis itu langsung membulatkan matanya, tanda ia tak percaya dengan yang aku ucapkan. "M-mwo ?" Aku menyamakan tinggiku dengannya, menatap matanya yang mengartikan kalau ia tak mengerti.

"Dia mensetujuinya. Kau kalah. Jadi ayo berpacaran." Ucapku tanpa basa basi. Aku menggengam tangannya, namun langsung ditepis olehnya.

"T-tidak! Mana mungkin Jeonni mensetujuinya!" Seulgi. Gadis itu tetap bersikukuh pada pendiriannya.

"Kalau tak percaya tanyakan pada gadis malang itu." Aku melipat kedua tanganku, melihat bagaimana ekspersinya marah, bingung, dan tak percaya seraya menjadi satu.

Namun setelahnya aku memegang pipiku yang terasa mulai panas. Ya.. Seulgi menamparku.

Oh apakah diotaknya hanya mementingkan si gadis malang itu ? Apa dia tak memikirkan aku yang sangat mencintainya ?

"Kau kaparat OH SEHUN! Beraninya melukai sahabatku. Lihat saja aku akan membuat kau berlutut dihadapat Jeonni." Seulgi langsung meninggalkanku yang menatapnya tak percaya.

Namun baru beberapa kali ia melangkah, dia berbalik dan menatapku dengan mata tajam bagai elang.

"Aku tak main-main tuan OH. Aku Bersumpah!" Seulgi melanjutkan jalannya dengan sedikit berlari.

"Apa yang akan ia lakukan ? Sebegitu berharganyakah Jeonni ?"

💊💉💊

Jeonni pov

Setelah selesai memainkan piano dan berpamitan dengan penonton. aku langsung turun dari panggung, menuju keruang ganti.

"Aku mendekatimu karena aku ingin mendapatkam seulgi."

Kata itu terus melayang dalam pikiranku, bagaimana bisa ? Bagaimana bisa orang yang telah aku cintai menghianatiku.

Apakah aku tak pantas untuk mendapatkan kebahagiaan itu ? Kebahagiaan yang selalu diterima oleh semua orang.

Apakah aku terlalu berdosa dimasa lalu, hingga tuhan menghukumku sekarang ?

Entahlah memikirkannya sudah membuatku tambah pening, aku merogoh tasku dan mengambil obat.

Menuangkannya dalam batas tak wajar lalu meminumnya tanpa air itu hal yang sudah biasa menurutku. Setelah meminum obatnya aku melihat seorang gadis tengah berusaha mengambil oksigen dengan susah payah.

Benar! Itu Kang Seulgi. Dia menghampiriku dan memegang kedua pundakku.

"W-wae seulgi-ah neo gawachana ?" Tanyaku padanya yang masing mengirup oksigen dengan susah.

Matanya menatapku dengan marah, mengartikan kalau ia membutuhkan penjelasan secara rinci.

"Kenapa kau melakukannya?"

"Huh ?" Sungguh aku bingung akan dirinya sekarang, aku memiringkan kepalaku tanda tak mengerti.

"Kau mengijinkan Sehun. Mengijinkannya menduakanmu dan berpacaran denganku. begitu ?" Aku menatap seulgi tak percaya. Bagaimana ia tahu ? Apakah ia diberitahu oleh sehun sendiri.

"Ya!! Jawab aku! Kau tahu ? Kalau kau seperti ini maka kau akan semakin sakit. H-hatimu akan terluka d-dan..." seulgi menggantung kalimatnya, dan aku tahu apa yang ingin ia katakan.

"...kau akan terus meminum obat itu...." lagi-lagi ia menggantung kalimatnya.

Aku segera menutup mulutnya, menandakan agar ia diam. Untunglah diruang ganti sedang sepi saat ini.

"Aku tahu, dan aku menyetujui hal itu. Kau tahu kenapa ?" Seulgi mengelengkan kepalanya menunggu jawaban dariku.

"Karena aku terlanjur mencintainya."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PAINKILLER • OSH [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang