Cracked

134 40 6
                                    

"do not be like this"

Jeonni pov

Garden of morning calm, tempat yang indah karena banyak dekorasi lampu warna-warni.

Tempat yang cocok untuk memanjakan mata dan tempat yang cocok untuk berlibur dengan kekasih. Sehun memang romantis, dia mengajakku berkeliling lalu sesekali kami berfoto-foto.

"Sehun kita berfoto disana ya? Setelah pulang nanti aku akan mencetaknya." Ujarku penuh semangat.

"Okey" sehun mengangguk menurutinya. Sehun itu menurutku imut. Dia walau serius terkadang terlihat lucu seperti anak ayam, yang ketar-ketir kebingungan dengan arah jalan di garden ini.

Aku bahagia. Sangat. Aku berharap waktu berjalan lambat agar dia bisa selalu ada disisiku.

Kami saling melempar senyum, tak memedulikan seberapa dingin udara saat ini. Hingga kami mampir disalah satu Caje disana. Aku sangat suka dengan cafe, apalagi cafe yang berbau kopi.

"Kau duduklah dulu disana, aku akan memsan dua hot cofe milk." Sehun menunjukkan kesalah satu meja kosong disana.

Kepalaku mengangguk, mengiyakannya. Apakah sehun sudah merencanakan jauh-jauh hari, pasalnya dia memilih tempat duduk dekat jendela yang menampakan salju turun dengan indahnya.

Tapi tiba-tiba seseorang datang padaku dan menumpahkan kopi kekepalaku. Sungguh aku terkejut sekaligus panik saat ini, namun aku lebih terkejut lagi karena yang menyiramnya...

"S-seulgi ?" Ucapku terbata-bata. Dia menatapku marah, dan aku tak mengerti ada apa dengannya.

"Kau-.. KAU ITU MEMANG SAHABAT PALING MUNAFIK?!" Seulgi berteriak membuat pengunjung cafe jadi berfokus pada kami. Suara seulgi makin naik saat Sehun datang membawa dua Hot Cofe Milk.

"DAN KAU PERGI DENGANNYA?!" Bentaknya. Membuat Sehun bingung dengan situasi.

"Ma-maksudnya ap-" belum sempat aku menyelesaikan kalimatku Seulgi kembali menyiramku dengan cofe yang dibawa Sehun. Untunglah tak terkena wajah, aku segera melindunginya dengan kedua tanganku.

Namun karena panasnya cofe itu membuat luka yang ada ditanganku terbakar. Syukurlah aku memakai oversized coat jadi tak terlalu terlihat lukanya.

"Kau tahu ? Kau sahabat paling menjijikan. Benar kata Eomma dan Irene..." Aku semakin takut saat Seulgi mengangkat rahangku membuat kami saling pandang.

"Kau lebih tak lebih hanya seorang pembunuh ulung." Setelahnya seulgi mengatakan itu dia pergi.

Aku terdiam, mataku menatap tak percaya. Seulgi yang selalu melarangku membahas tentang hal itu, kini memakiku dihadapanku sendiri sebagai seorang pembunuh.

Hatiku lebih sakit saat melihat seulgi berjalan dengan seseorang. Seseorang yang selalu aku sayang dan tak akan pernah hilang rasa sayang itu.

Bae Irene..

Sehun yang sedari tadi hanya diam menghampiriku dengan wajah yang.... khawatir ??

💊💉💊

Sehun pov

Rasanya aku ingin tertawa saat ini juga, tapi jika aku tertawa drama ini akan berakhir sampai sini.

Aku mencoba menenangkannya dan membawanya kemobil melihat semua orang menatap kami dengan tatapan iba. Dan entah mengapa tatapan itu membuatku ingin mencolok mata mereka.

"Yasudah aku antar kau pulang dulu ya ?" Ujarku tetapi dia menggelengkan kepalanya.

"Sehun..." lirihnya yang masih bisa aku dengar. Aku metapnya dan entah mengapa hati ini rasanya bergetar sangat kencang.

"Bisakah kau mengantarku ketoilet dekat sini ? Lalu setelah itu kerumah sakit saja ?" Ucapannya membuatku sedikit terkejut.

Namun setelahku perhatikan dia terus mengenggam tangan kanannya. Sesaat aku berfikir mungkin akibat cofe panas itu. Aku langsung menancapkan gas keluar daro tempat parkir itu dan melaju menuju rumah sakit.

Diam-diam aku melihatnya sejenak. Dia tampak seperti manusia tanpa arah. tatapan kosong, wajah pucat, dan jangan lupakan dia sedari tadi terus memegang dadanya, kupikir dia sesak napas.

Sesampainya disana dia langsung menyuruhku pulang dengan alasan dia akan pulang menggunakan bis.

Baguslah aku jadi tak perlu buang tenaga mengantarkannya kerumah. Tapi ada yang ku bingungkan, kenapa dia masih sempat tersenyum dengan keadaan seperti ini ?

💊💉💊

Chanyeol pov

Dengan kesal aku membuka pintu kamar milik gadis sialan itu. Namun yang aku temukan hanya kamar kosong dengan barang-barang yang tertata rapih ditempatnya. Kemana dia ?

Tetapi aku dibuat tambah marah saat melihat lukisan. Ya... lukisan itu dengan darah. Lukisan yang bergambar wanita cantik dengan rantai diseluruh tubuhya.

Dan saat aku mencium baunya melalui kuas yang tergeletas disampingnya benar saja, aroma amis bercampur bau-bau obat tercium dikuas itu.

"Gadis gila..."

Aku segera memakai jaketku dan membawa lukisan itu. Aku akan membawanya ke leb, Leb 'Jin's Hit Hospital Center'.

Jika yang Appa katakan benar, maka aku tak akan segan-segan mengurungnya seperti hewan.

💊💉💊

Jeonni pov

Berjalan terus berjalan melewati Dokter, Suster dan orang-orang yang sibuk dengan urusan mereka masing-masing.

Langkahku terhenti pada sebuah pintu berwarna putih. Aku menghela nafasku perlahan dan membuka pintu itu.

"Eonnie..." Ujarku dengan suara pelan. Tapi masih terdengar oleh wanita yang sedang sibuk dengan peralatan medis.

"Jeonni! Kenapa kau datang lama sekali ? Lihat sudah jam berapa ?" Ucapnya dengan halus dan sopan.

"Maaf Eonnie tadi aku pergi dengan kekasihku." Ujarku malu-malu. Tiffany Eonnie metapaku dengan heran. Lalu menyuruhku duduk dan menceritakan tentang keluhanku.

Awalnya aku tak mau menceritakan tapi Eonnie terus meyakinkanku kalau semua baik-baik saja. Lalu aku menceritakan keluhanku dan masalah pribadiku.

Eonnie yang mendengarnya langsung menyibak baju panjangku setelah ia menyuruhku melepaskan coatnya.

"Jika seperti ini terus kau bisa terkena infeksi." Jelasnya dan mengobati lukaku.

Aku hanya bisa tersenyum lirih. Semua seakan terjadi begitu cepatnya. Serasa baru kemarin aku melihat dunia dan sekarang berakhir dengan banyaknya luka.

"Eonnie. Jika aku menyembuhkan jantungku lalu hidupku akan terjamin. Tetapi kenapa setiap aku bernafas didunia ini seperti orang mati ?"

 Tetapi kenapa setiap aku bernafas didunia ini seperti orang mati ?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PAINKILLER • OSH [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang