Tubuhku terasa menggigil, aku bahkan mulai sadar ada yang basah di beberapa bagian pakaianku. tunggu...rasanya hampir semuanya basah. aku masih berusaha membangunkan otakku. kenapa rasanya ada yang begitu aneh? seperti antara mimpi dan kenyataan.
Suara seperti gemericik air yang jatuh memaksaku membuka mata, akhirnya saat mulai tersadar...dan aku tersentak sesaat begitu menemukan tubuhku sedang duduk di sebuah lantai kayu yang berdebu, ada bekas air dan membuatku yakin bajuku pasti sudah kotor karenanya. dimana aku? kutegakkan tubuhku perlahan, mencoba memindai sekelilingku dengan penglihatanku. Kenapa aku bisa ada disini? oh baiklah...ayo berpikir Karina. paksaku masih berusaha menajamkan fokusku.
Air yang mengucur tadi ternyata hujan, satu hal yang akhirnya berhasil kupecahkan. dan mungkin basah dipakaianku karena berusaha menembus kelebatannya tadi...tunggu...hujan? aku tak merasa berhujan-hujan hari ini, terakhir kali cuaca masih cerah saat aku membelikan Galih kopi di cafe sore ini, sungguh rasanya ada satu bagian waktu yang terlewat...tersadar akan sesuatu, aku menutup mulutku cepat...berusaha meredam kepanikanku sendiri. dan saat semua kesadaranku pulih, aku baru merasakan jika ternyata tangan dan kakiku Kaku terikat erat dengan sebuah tali.
Sial! Umpatku Salam Hati, tak bisa kupungkiri rasa sakit mulai menyelimuti pikiranku. Tapi ketakutan lebih banyak menyelimuti hampir seluruh saraf-saraf dikepalaku Dan mendadak semua ketakutan itu berganti rasa ngeri yang tak bisa kusembunyikan.
"Aku pikir dia benar-benar tergila-gila padamu, tapi ternyata dia sama sekali tak peduli jika yang ditemukannya hanya mayatmu." Suara itu mengalihkan pikiranku, jantungku berdebar hebat menemukan seseorang yang muncul, mulai terlihat jelas di penglihatanku. mengenakan mantel yang sama seperti terakhir kali aku bertemu dengannya, hanya sekarang tampak lebih kusut dan basah. wajahnya tak lagi secerah tadi, karena bibirnya yang tersenyum lebih tampak mengerikan dan menakutkan. jelas itu bukan sebuah ekspresi kebahagiaan di definisi pribadiku.
"Kenapa-" aku bahkan tak bisa menyelesaikan kalimatku karena pria itu tiba-tiba berteriak dengan emosi kemarahan yang hebat.
"Kenapa?? Kau tanya padaku kenapa??? apa kau tak lihat tindakan bodoh apa yang dilakukan Park Joon Hae pada dirinya sendiri? Kau tahu berapa lama aku membuatnya berada di titik ini? waktu yang kubuang untuk diriku sendiri dan adikku yang malang, kau tahu apa yang sudah kulakukan padanya hingga Joon Hae memiliki karir yang begitu bersinar?" matanya merah, memandangku penuh kebencian, seakan aku baru saja membunuh orang yang paling dicintainya. antara ketakutan dan bingung aku hanya bisa menyeret tubuhku menjauh. entah, ada perasaan kuat yang menyelimuti pikiranku kalau dia akan melakukan sesuatu yang berbahaya.
dan sepertinya niatku terbaca, dengan tak sabar dan begitu kasar dia sudah menarik jaketku, memintaku mendengarkannya baik-baik. Dia membuatku benar-benar takut, dan bau alkohol yang menyeruak dari tubuhnya yang membuatnya semakin buruk. saat ini dia mungkin sedang tak benar-benar waras.
"Aku akan membuatmu menghilang, dia harus merasakan persis sama dengan yang kualami. dia bisa mendapatkan apapun yang diinginkan karena bantuanku dan aku pun bisa membuatnya kehilangan segalanya." ucapannya begitu meyakinkan, dan semakin memumupus harapanku jika dia sedang bercanda, ha-ha. tunggu, dia tak akan membunuhku kan?
"Kau benar-benar menjijikkan, ternyata selama ini semua ulahmu. bagaimana bisa kau melakukannya?" Mengumpulkan keberanianku yang tersisa, mencoba mengulur waktu. sungguh! aku berharap ini akan berhasil.
"Aku tak peduli kau mau bilang apa." Seringainya, masih mebuatku mual. "kau hanya perlu mati."
SIAL! kenapa dia semakin bernafsu?? tanpa bicara lagi, kedua lengannya sudah mencengkeram dua sisi jaket yang kukenakan. menariknya paksa hingga aku terjerembab dengan punggung terlebih dahulu mencium lantai. rasanya sakit, seluruh pinggangku nyeri seketika.
KAMU SEDANG MEMBACA
Emmergency Encountered (Completed)
Roman d'amourHujan itu sering dikaitkan dengan hal- hal romantis tentang cinta, jatuh cinta, kenangan cinta dan ribuan cerita lainnya. sedih atau bahagia rasa itu seakan bertambah seribu kali lipat saat hujan. kenapa? sebenarnya aku juga tak tahu, hanya begitula...