Aku membereskan tumpukan buku kimia di atas meja belajar. Memasukkannya ke dalam tas sekolah dan segera berbaring di atas kasur. Beristirahat.
Kulirik jam weker di atas nakas samping ranjangku dan menemukan jarum jam berada di angka sembilan.
Aku menghela nafas lelah dan kemudian terpejam. Tidak lama karena aku seketika mengingat satu hal.
"Jangan dibuka sekarang. Nanti saja, kalau kamu sudah ingin tidur."
Dengan segera, aku bangkit dari tidurku dan melangkah menuju meja belajar. Mencari bungkusan yang diberi Kenzo padaku petang tadi.
Namun, aku tak menemukan bingkisan kado berwarna ungu itu. Aku hampir menyerah saat tak menemukannya di mana pun. Padahal, aku ingat benar sudah menyimpannya di kamar.
Aku akhirnya bisa bernapas lega saat menemukan barang yang kucari-cari berada di laci meja belajarku. Aku lantas membukanya perlahan.
Ada surat yang ditulis di kertas binder berwarna kuning di dalamnya. Aku membacanya dalam hati.
Satu pohon bisa membuat hutan. Satu senyuman bisa membuat pertemanan. Satu sentuhan dapat menunjukkan bahwa kita saling peduli. Dan kamu membuatku layak untuk hidup. Selamat ulang tahun. Semoga hari ulang tahunmu ini semanis senyumanmu. Teruslah tersenyum, aku menyukainya.
Ps: Selalu matikan lampu kamarmu dan hidupkan ini tiap akan tidur. Aku tau cahayanya tidak seberapa, tapi aku harap, cahayanya dapat menuntunmu menuju mimpi indah. Rawat itu baik-baik. Aku tidak akan membuatkan untuk yang kedua kalinya.
Begitu bunyi suratnya. Surat yang mampu membuat kedua pipiku merona tanpa sebab. Lalu, aku melihat kembali ke dalam bungkusannya dan menemukan kaleng yang telah dibolongi atasnya dengan lubang bintik-bintik berbentuk hati di pinggirnya. Ada juga sebatang lilin di dalamnya.
Dan setelah kuselidiki, aku baru paham bahwa ia menghadiahkanku lampu tidur buatannya sendiri.
Mengikuti apa yang ia perintahkan, aku mematikan lampu kamarku dan menghidupkan lampu tidur itu. Kusimpan itu di atas nakasku. Kupandangi sebentar sebelum akhirnya, aku jatuh tertidur. Dalam kegelapan yang menyenyakkan.
***
To Be Continued
Ps: Ini adalah chapter terakhir yang berkaitan tentang ultahnya Alena ya? Dan pengumuman baru, aku lagi buat cerpen yang kedua dengan tema fantasi. Jadi, aku gak bisa fokus di cerita-cerita ku untuk saat ini. Kemungkinan besar, sampai bulan depan. Mianhae🙏
Pss: Kadonya Kenzo ada di mulmed. Kalau-kalau kalian gak kebayang dengan apa yang aku deskripsikan di atas. Aku emang gak bisa buat hal-hal yang sifatnya deskripsi 😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Tragiko [SEASON 2]
RomanceSeason 1 [FINISH] Season 2 [DISCONTINUED for some reasons] ••• Tragikó/adj causing or characterized by extreme distress or sorrow. ••• Mungkin seharusnya, kita tidak usah bertemu bila itu hanya menimbulkan luka yang bahkan hingga kini masih terasa...