17th page

101 16 0
                                    

Aku akhirnya memutuskan untuk menerima saran dari Angel juga Sabrina. Karena itulah, sore ini aku berada di taman kota.

Dari yang kutahu, sore ini mereka akan bertanding tenis. Dan mereka menggunakan lapangan tenis di pusat kota sebagai tempat pertandingan.

"Hey! Kamu yakin di sini tempatnya?" tanya Sabrina. "Tempat ini masih sepi," lanjut Angel.

Ya, aku memang mengajak mereka berdua. Tetapi dibandingkan mengajak, kata yang tepat adalah terpaksa mengajak mereka.

"Ya, aku yakin. Aku mendengarnya saat di lapangan indoor tadi pagi. Aku tidak mungkin salah dengar."

"Sudahlah. Lebih baik kita cari tempat yang aman," lanjutku. Mereka kemudian mengikuti langkahku dari belakang.

Kami duduk di tempat yang agak jauh dari lapangan. Dan tepat ketika kami bertiga duduk, Kenzo dan Alan datang dengan membawa raket tenisnya masing-masing. Secepat kilat, kami menutupi wajah masing-masing dengan buku paket.

"Mereka sudah mulai bermain," ucap Sabrina pelan saat ia mencoba mengintip mereka dari balik buku paketnya.

Aku ikut mengintip dengan hati-hati. Benar saja. Mereka memang sudah memulai permainannya.

***

Mereka selesai bermain dengan keringat yang membasahi seragam masing-masing. Mereka terlihat berbincang satu sama lain. Sialnya, kami bertiga tidak mampu mendengar obrolan mereka dari jarak sejauh ini.

"Ah! Kalian tunggu di sini. Oke?" ucap Angel.

"Lena yang harus dilindungi. Kalaupun mereka melihatku, itu tidak berarti apa-apa. Ya, 'kan?" lanjutnya.

Sebelum Angel pergi terlalu jauh, Sabrina memegangi tangannya. "Jangan sampai terlihat."

Angel mengangguk dan kemudian berlalu begitu saja.

Kini, aku dan Sabrina hanya perlu menunggu Angel untuk menceritakan apa yang baru saja ia dengar.

***

TBC

Jangan lupa pencet 🌟 yaaaa!!

Tragiko [SEASON 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang