I'am still all alone
How could this be
You're not here with me🐾🐾🐾
Saat jam istirahat berbunyi saat itulah Jisoo membuka kedua matanya. Matanya berat, tadi ia ketiduran sebentar. Berniat untuk kekantin tapi malang uang tidak ada, jadi ia terpaksa pinjam teman.
Tapi tunggu, kemana semua orang? Kenapa hanya ia sendiri di kelas sunyi ini!
Lah pada ninggalin gue! Batin Jisoo,
Ingin beranjak ke kantin tapi malas juga, ya kalau anak-anak ada yang di kantin. Kalau mereka lagi pacaran? kan ya kurang kerjaan saja, ia ke kantin tak mebawa uang. Boros tenaga juga jalan buat kekantin, mending tenaganya di simpen buat nanti dengerin bu guru ngomel di depan kelas.
Tadi sih, temannya sudah menawarkan uang dan Jisoo menolak. Pas istirahat aja, begitulah katanya.
Tapi setelah ia fikir-fikir tadi kan mereka cerita kalau sudah punya agenda sendiri saat istirahat.
Lamunan Jisoo pun buyar oleh sesosok manusia bergigi tonggos. Bobby namanya. Bobby datang dengan tergesa seolah di kejar rentenir, tapi memang pantas jika Bobby di kejar, apalagi kalau yang ngejar buaya. Satu spesies itu.
"Bob, laper."
"Ya makan."
"Ga ada uang." Jisoo meneladahkan tangan, berharap ada segepok uang Bobby.
"Ck, miskin amat sih idup lo." Bobby geleng-geleng kepala, menatap Jisoo sangsi "Jennie mana?"
"Udah ama penjaganya."
"Lisa?"
"Dance mau ada acara."
"Rose?"
"Ngejar Juragannya." Jisoo menghela nafas kasar, dan Bobby pun ikutan.
"Ya udah sih, tahan."
"Ck, ga guna omong sama lo." Jisoo pasrah, si Bobby ini jadi manusia kapan bermanfaatnya ya?
"Ya udah, jangan banyak-banyak." Jisoo mendongak, merasa anugrah datang padanya.
"Huwaa, you are my hero, always my hero!" Jisoo pun bersorak, bahagia hatinya. Perutnya pun ini nanti juga akan bahagia.
"Berisik anjing" si Bobby nyolot, ya gimana, Jisoo kalau ada maunya aja baik. Kalau lagi gak butuh seakan gak kenal.
"Hee mulut, Gue aduin si Nayeon nih. Biar di tabok" ancam Jisoo, enak aja si Bobby berani-beraninya mengumpat pada dirinya.
Bobby senyum-senyum sendiri, dan disitu Jisoo agak was-was "Boleh, suruh nabok pake bibir ya."
"Hee, pikiran lo anjer!" gak kuat juga Jisoo dekat Bobby, nanti terkontaminasi pikiran kotor gimana?
"Lah, lo pikir cowok lo kagak?" oke, mau tak mau akhirnya Jisoo sudah menabok Bobby kok, "Aduh, sakit anjir. Gue bilang ke Tetet nih, lo brutal gini."
Dan oke lagi, tanpa pikir panjang Jisoo menabok, mencakar serta menjambak rambut Bobby. Kesabarannya kalau bicara sama Bobby emang kadang di uji. Ya kayak sekarang ini.
🐾🐾🐾
"Bu Nasi ayam penyet ya bu," begitulah ungkap Jisoo pada si ibu kantin "Nasinya agak banyak bu, sambel nya jangan dilupain."
Segera Jisoo beralih ke tempat duduk di hadapan Bobby, ada Hanbin serta Yunhyeong yang sedang makan di situ.
"Lo pesen dikit kan?" Bobby was-was, si Jisoo ini kalau mau malak orang, gak ada aturan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Selembar Hati
FanfictionDilema Jisoo, tentang 2 matahari yang masuk ke dalam kehidupannya Bukan, itu salah. Mataharinya ya cuma satu. Tapi, kenapa rembulan yang semula ia hiraukan berubah menjadi setitik matahari kecil Jadi, Jisoo harus bagaimana? Haruskah ia tetap pada ma...