Why am I so emotional?
No, it's not a good look, gain some self control
Deep down I know this never works
But you could lay with me
So it doesn't hurt🐾🐾🐾
Siang ini, Jisoo bertekad bakal pulang bareng sama Taehyung. Setelah berhari-hari Taehyung selalu pulang Bona, ngebuat keinginan Jisoo makin merajalela.
Jadi begitu bel pulang bunyi, yang biasanya Jisoo bakal tetep tinggal di kelas, lebih milih buat keluar gercep.
Kelas Taehyung yang Jisoo tuju, sambil nunggu di depan pintu karna kelas Taehyung belum selesai pelajaran, Jisoo juga menyapa orang-orang yang berlalu lalang di sekitarnya.
Dan begitu anak kelas Taehyung keluar kelas, badan Jisoo langsung tegak, memantau pergerakan Taehyung yang keluar kelas.
Taehyung keluar di ikutin Bona yang di belakangnya. Mungkin Taehyung gak sadar kalo Jisoo ada di koridor depan kelasnya, makanya Taehyung acuh aja.
"Tae," panggil Jisoo yang gak ada balasan respon dari Taehyung, Jisoopun mulai mengejar langkah kaki Taehyung, "Aku pulang bareng ya,"
"Gak bisa," jawab Taehyung singkat, padat jelas.
Begitu sampe di parkiran, Taehyung menyodorkan helm Pikachu itu, tapi di sodorkannya kearah Bona, bukan Jisoo. Dan Jisoo cukup termenung. Penolakan lagi ya, yang dia terima.
Dan kenyataan emang begitu, saat Jisoo cuman bisa ngelihat motor yang biasa dia naikin, dinaikin cewek lain melaju meninggalkannya.
Tau rasanya gak, sakit. Kayak ada yang nusuk hati Jisoo, kayak ada bawang merah di depan matanya yang bikin matanya panas. Sambil berlari Jisoo memilih menuju kearah halte.
Mungkin naik busway bisa melumpuhkan pikiran di otaknya. Kan kayak macet yang bisa melumpuhkan lalu lintas.
Jisoo memilih pulang ke apartemen, berharap Taehyung akan pulang ke apartemen itu, sehingga hubungannya dengan Taehyung dapat di perbaiki.
Dan harapannya pun kandas di temani lelehan air mata yang setia menolak buat berhenti. Taehyung udah lama gak pulang. Taehyung berhenti buat pulang ke apartemen itu.
Besoknya Jisoo menunggu Taehyung datang. Dan kali ini seperti hari-hari sebelumnya Bona ada di boncengan itu.
"Tae, kita perlu ngomong," kata Jisoo menjejeri langkah panjang Taehyung, "Tae, jangan menghindar bisa."
Taehyung tetap acuh, diem lanjut melangkah menuju kelasnya dengan diikuti Jisoo dan Bona.
"Dengerin aku dulu ya Tae," lanjut Jisoo berharap Taehyung sedikit merespon, "Kamu pulang kemana? Aku tunggu kok gak pulang? nomer kamu ganti ya? Kok lama gak aktif? Chat aku masuk kan? Kok cuman centang satu? Ig kamu ganti password ya?"
Dan yang di terima Jisoo cuman udara yang menerpa. Jisoo tak masalah Taehyung marah, tapi setidaknya tolong keluarkan sepatah kata. Jangan hanya memilih bungkam seperti ini.
"Kemarin aku pulang naik busway lho, tadi juga aku datengnya naik ojol," Jisoo terkekeh melanjutkan ceritanya sambil mengikuti langkah besar Taehyung. "Biasanya kan ada kamu. Ada kamu yang mau jadi sopir aku, trus-"
"Jis!" panggil Jennie yang ngebuat Jisoo noleh trus balas pake senyuman,
"Udah ngapel aja lu Jen," ucap Jisoo begitu mengetahui bahwa itu kelas pacarnya Jennie.
"Ya udah dong. Lo juga udahlah, jangan di kejar. Biarin aja dia," Jennie menahan tangan Jisoo agar gak ngikutin Taehyung. Jennie ngerasa sakit kalo Jisoo di abaiin sama Taehyung kayak gitu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Selembar Hati
FanfictionDilema Jisoo, tentang 2 matahari yang masuk ke dalam kehidupannya Bukan, itu salah. Mataharinya ya cuma satu. Tapi, kenapa rembulan yang semula ia hiraukan berubah menjadi setitik matahari kecil Jadi, Jisoo harus bagaimana? Haruskah ia tetap pada ma...