Bagian 20 | είκοσι

427 54 12
                                    


But I'll try, to never disappoint you
I'll try, until I get it right
I've always been so reckless, all of my life
But I'll try
For you

🐾🐾🐾

Lagi asyik-asyik nonton film sambil deketan unyel-unyel. Bel apartemen si Taehyung bunyi gak kekira.

Gak santai banget itu yang mencet bel.

Dengan ogah-ogahan Taehyung milih bangkit, mau ketemu sama si peneror bel apartemennya.

Eh, gak taunya cuman ada gerombolannya yang teler. Ya mau gimana, akhirnya Taehyung pun mempersilahkan tamu tak diundangnya masuk ruangan.

Sambil melirik arah jam yang nunjukin jarum pendek angka sebelas trus jarum panjang di angka enam, Taehyung menghembuskan nafas keras.

Mengumpat tertahan karna ngerasa acaranya bakal terganggu.

"Lah, lo di sini Jis?" Sapa Jackson saat melihat Jisoo duduk manis di sofa.

"He'eh" jawab Jisoo acuh, mengabaikan Sungjae dan Sekop yang melipir hendak ke dapur. Yang memang dapur terhubung sama ruang tamu cuman di batasi bar stool yang mengapit pantry.

"Kok cuman lo bertiga? Yang lain mana?" Tanya Taehyung ke Jackson yang sudah menyamankan diri di sofa, sambil ngemilin jajanan si Jisoo.

"Tadi niat nemenin Sungjae aja," Jawab Jackson sambil menjilati bumbu yang ada di tangannya, lalu menunjuk kearah Sungjae yang baru datang dari arah dapur "Dia galau, si Joy biasalah. Ngajak ke klub, yang bisa cuman gue ama sekop."

Taehyung diam, menatap ke Jisoo yang masih fokus sama filmnya tanpa ada niatan nimbrung obrolan temennya. "Trus yang lain kagak ikut gitu?"

"Iya anjir, gue ajakin kagak ada yang mau. Pada main sama bonekanya semua. Bangke." Ujar Sekop berapi-api yang masih dalam keadaan mual, sadar gak sadar itu.

Di rasa kawannya bakal menginap, Taehyung milih duduk samping Jisoo, trus bisikin si cantiknya itu biar masuk kekamar. Tidur kek, nonton kek, jumpalitan kek, yang penting si cantiknya ini ke kamar dulu.

Dan bisa di pastikan si cantik melirik tajam, di sertai mencebikkan bibir, ia pun berdiri, "Gue masuk kamar dulu gaes."

"Lah, mau ngapa lo Jis, sini aja dulu."

"Lah, itu film belum selese lo tonton,"

Jisoo menatap ketiga temen Taehyung yang datang, berniat ingin tinggal dulu sampai filmnya selesai. Tapi saat Jisoo melirik Taehyung, Taehyung Cuman pasang wajah yang nyuruh dia cepet masuk ke kamar.

"Mau tidur Jis?" kata Jackson sambil mengangkat-angkat alisnya, "Mimpiin gue ya."

"Lah, horror dong ntar," sahut Jisoo langsung beranjak masuk ke dalam kamar dan menutup pintunya.

Setelah di rasa Jisoo telah di area yang aman, film pun langsung di matikan. Di sambungkannya kabel ke PS4 nya. Biasalah, pasti kawannya datang juga ingin maen FIFA.

"Anak orang anjir, pulangin. Jangan lo kurung." Sekop mendecih tak habis pikir dengan kelakuan si Taehyung.

Sungjae yang sambil sibuk ngatur karakternya pun juga ikut berkomentar, "Kasian Jisoo kalik Tet, Jisoo mau-maunya sama elo. Heran gue."

"Kalo gue sih, terserah lo sih Tet. Penting pake pengaman." Emang bangsat, komentar si Jackson ini. "Tadi di Sekolah padahal udah cium-cium gak tau tempat. Eh sekarang, masih nambah?."

"Rese, anjing."

"Apaan dah, orang yang ngelihat anak satu sekolahan bangke. Lo kalo mau nyium juga liat tempat elah Tet, nyiumnya bagian mana juga anjir, pake acara gigit-gigit jilat segala." Umbar Jackson menggebu-gebu, menceritakan perihal tadi siang saat pulang sekolah, saat Taehyung menemui Jisoo. "Itu cupang ada bekasnya noh. Tadi gue jadi focus ke lehernya Jisoo kan. Ah elu mah!" Maki Jackson jadi membayangkan leher putih si Jisoo.

"Jangan bayangin, bangsat!" Umpat Taehyung langsung sambil menimpuk batal sofa kearah Jackson, mata Taehyung juga mencoba mencari barang yang lebih bagus buat nimpuk Jackson.

"Itu mah elo Jack, Tetet mah gak kayak gitu," sambar Sekop sambil mengalihkan atensi Taehyung, mata Sekop memincing seolah bertanya dalam diam.

"Hhh, gue pegang elo deh Kop," ujar Taehyung saat di lihatnya kedua temannya akan mulai bermain, tentu ia bermaksud mengalihkan pembicaraan.

Taehyung tau, ketua komplotannya yaitu si Sekop memiliki semacam firasat yang sering kali benar. Maka dari itu, saat bertatapan dengan Sekop, Taehyung memilih untuk mengacuhkan saja.

Sebab mungkin, Sekop tahu hal yang terus Taehyung sembunyikan.

Dan juga Taehyung lupa. Kalo Sungjae itu informan terpercaya, teruji, terbaik, yang hanya dengan ngeliat gerak-gerik orang saja, Sungjae udah paham.


🐾🐾🐾



Saat sudah masuk ke dalam kamar. Hal yang dilakukan Jisoo hanya mainan hape, membalas pesan yang masuk ke akun sosial medianya.

Ingin rasanya membuka blokir Taeyong, tapi nanti Taehyung bisa ngambek plus marah.

Taehyung melarang Jisoo untuk kenal dengan laki-laki lain, yang asing dengan Taehyung sendiri.

Dan Jisoo hanya di posisi untuk menuruti kemauan dari Taehyung.

Sambil memamerkan cerita pada teman se gengnya, Jisoo membanggakan Taehyung.

Kata Jennie, Jisoo itu bego.

Kata lisa, Jisoo itu bodoh.

Kata Rose, Jisoo itu idiot.

Kata mereka, Jisoo itu bucin.

Dan kata Jisoo, Bodo amat.

Ya kali, mungkin maksud mereka itu. Jisoo itu bukan siapa-siapa Taehyung. Mereka hanya berteman, tapi Taehyung bisa mengekang Jisoo, membatasi gerak Jisoo, mengawasi perilaku Jisoo.

Jisoo sudah berkali-kali bertanya tentang hubungan apa yang sedang mereka jalani. JIsoo juga ingin kepastian.

Tapi Taehyung pasti menghindar, Taehyung selalu mengalihkan pembicaraan jika sudah terkait soal kepastian.

Pernah sekali waktu itu, Jisoo ingin mempertegas hubungan mereka. Tapi Taehyung hanya sekedar membalas acuh.

Taehyung mau Jisoo, tapi Taehyung masih ragu akan suatu hubungan.

Dan itulah yang ingin dan jadi impian Jisoo,

Melenyapkan keraguan Taehyung.

Bukan aku yang bucinTapi kamu yang manekinBuatku tergoda memilikiBahkan sampai ke mimpi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bukan aku yang bucin
Tapi kamu yang manekin
Buatku tergoda memiliki
Bahkan sampai ke mimpi

Selembar HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang