Bagian 46

130 8 0
                                    

I have faith in what I see
Now I know I have met an angel in person
And she looks perfect
I don't deserve this
You look perfect tonight

🐾🐾🐾


Awalnya Taeyong gak mau dateng ke pesta Jisoo. Maksudnya juga buat apa? Toh, Jisoo kan buat acara itu, niatnya biar Taehyung mau dateng ngeliat Jisoo.

Iya, Jisoo sendiri yang cerita ke Taeyong kalo maksud terselubung dari pesta ini kayak gitu.

Tapi, gara-gara Yuta yang malem itu udah nangkring di depan rumahnya, sambil ngomong "Hadapin anjer, jangan jadi pecundang gini." Taeyong gak punya pilihan lain selain dateng ke pesta itu.

Pakaian yang di pake Taeyong juga diluar dari kata pantas. Sebatas kaos hitam oblong, celana Jeans sobek, sama converse bututnya.

Tubuhnya terenyak sesaat saat ngeliat cowok itu datang. Cowok itu dateng bawa bunga sama kata petuah, yang bikin hati Taeyong jadi mantap.

Dan begitu masuk ke kafedangan yang merupakan booking an tempat ultah Jisoo. Taeyong langsung ngerasa pingin balik aja. Taeyong sadar kalo Jisoo itu anak popular, Hits-nya Panca. Tapi ayolah, napa yang dateng kaum trendy semua.

Pandangan Taeyong menyapu mencari sosok mungil yang hari ini tengah berbahagia. Dan saat mata mereka bertubrukan, Taeyong merasa dunianya berhenti berputar.

Jisoo nampak anggun nan cantik malam itu. Dress yang memeluk erat tubuh mungil itu begitu elok menambah kesan elegan. Dan Taeyong hanya termenung.

Saat si cantik itu tersenyum, Taeyong langsung tertegun. Tujuannya kesini untuk yang pasti. Melangkah mantap Taeyong mendekati Jisoo yang lagi di kelilingi temen-temennya.

Begitu sampe di hadapan Jisoo, Taeyong langsung menyerahkan bunga yang dari tadi ia sembunyikan, "Aku cinta kamu. Sekarang, semoga sampe nanti." Ujar Taeyong yang langsung di sambut sorak-sorak heboh dari teman-temannya.

Taeyong tau, kata yang dia ungkapkan sangat sederhana. Jujur, tanpa janji, tanpa sodoran mimpi. Taeyong belum mampu jika harus menyerahkan semua dunianya untuk Jisoo. Dan Taeyong sendiri belum tau makna cinta. Karena itu, hanya itu yang bisa dia sampaikan. Semoga Jisoo ngerti.

Jisoo tersenyum lebar, menerima buket menghirup bunga kesukaannya, "Makasih ya Yong. Makasih udah mau dateng, makasih buat semuanya."

Dan Taeyong bisa apa selain membalas senyum itu dengan lebih lebar. Hati Taeyong mencelos puas.

🐾🐾🐾

Taehyung ngedarin matanya perlahan. Berusaha mengintai gerakan mencurigakan temannya. Taehyung berdiri di sana beberapa saat, dan angin mulai bertiup kembali. Mencoba menyelami sejuknya hembusan udara.

Ada yang aneh. Keningnya berkerut samar. Tentu saja ada yang aneh. Taehyung tahu benar ada hal yang aneh. Hanya saja Taehyung tidak dapat mengerti apa yang aneh itu.

Taehyung menarik nafasnya dalam-dalam, berupaya mengenyahkan pikirannya yang kalut. Kafedangan itu mulai ramai, orang-orang saling bercengkrama juga tertawa.

Gerombolan temannya saling bersorak, menarik perhatiannya. Taehyung pun tersenyum. Tepat saat itulah Taehyung melihatnya. Cewek itu.

Atensinya tercurah saat seorang kenalan yang memberikan sebuket bunga pada gadis itu. Aneh, Taehyung merasakan matanya tidak dapat berkedip, ulu jantungnya bertalu, dan otaknya kosong. Taehyung menyadari betul ada yang salah, tapi apa?

Pikiran Taehyung langsung berkeliaran ke masa beberapa jam sebelumnya. Tentang keputusan yang dia anggap benar.

Taehyung sudah berniat. Saat ulang tahun Jisoo, saat itulah Taehyung bakal memberi kepastian untuk Jisoo.

Makadari itu, Taehyung udah memesan sebuket bunga kesukaan si mungil itu. Bermodal bunga, Taehyung merasa percaya diri.

Dan begitu sampe di tempatnya. Taehyung langsung turun motor, membetulkan letak pakaiannya yang agak kusut terkena angin jalanan. Lalu masuk ke gedung.

Tapi begitu ngeliat cowok di parkiran, Taehyung jadi ragu. Nggak tau kenapa, kakinya malah ngebimbing dia buat deketin itu cowok.

Pakaian cowok itu jauh dari kata pantes buat dateng ke pesta. Sedikit terkekeh Taehyung nyodorin buket bunga ke cowok itu.

"Nih, tolong jagain dia ya," ujar Taehyung begitu dekat sama cowok itu.

"Napa gak lo sendiri yang ngasih?"

"Enggak, biar dia anggep itu bunga dari lo." Taehyung mengangkat alis memainkan nya.

"Lo nyerah?"

Taehyung mengulum senyum, menyerah bukan mainannya. Dan Jisoo jelas bukan mainannya.

"Lo bakal bisa bikin dia lebih bahagia,"

Iya. Taehyung teramat sadar. Dirinya bukan siapa-siapa. Maka dari itu, udah pasti kebahagiaan si mungilnya jadi prioritas nya.

"Oke, kalo lo maksa."

Hanya gumanan yang bisa Taehyung keluarkan.

Lamunan Taehyung buyar saat Jennie membawa kue ulang tahun dan meminta Jisoo untuk merapalkan harapannya, Taeyong masih setia di samping Jisoo. Sewaktu potong kue, temen-temennya langsung saling bersorak. Menanti pada siapa potongan kue pertama itu di berikan.

Tapi dugaan mereka salah. Taeyong lah yang menjadi pertama. Tidak sepintas nama Taehyung mampir.

Jisoo bahagia karna ada Taeyong di sampingnya, kini yang lagi bahagia.

Melupakan sosok cowok yang melipir mengundurkan diri dari tempat kejadian perkara.

Setelah sesaat sebelumnya menitipkan surat ke mba pramusaji dan berkata kalo surat itu harus sampai ke tangan yang berulang tahun.

Taehyung memutuskan pergi.

Aku pernah mencintaimuSebatas kata kakuYang terukir dari lidah keluAku pernah terjatuh untukmuHingga raga turut layuMenemani si hawa nafsuAku pernah jadi milikmuBersama dunia imajinasikuMembangun benteng lawan si waktu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku pernah mencintaimu
Sebatas kata kaku
Yang terukir dari lidah kelu
Aku pernah terjatuh untukmu
Hingga raga turut layu
Menemani si hawa nafsu
Aku pernah jadi milikmu
Bersama dunia imajinasiku
Membangun benteng lawan si waktu

Selembar HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang