Bagian 43

51 8 0
                                    

'Cause if you like the way you look that much
Oh baby you should go and love yourself
And if you think that I'm still holdin' on to somethin'
You should go and love yourself

🐾🐾🐾

Taehyung menyeka keringat. Badannya kebas, remuk. Tapi, dia masih saja harus berdiri di tengah lapangan.

Di temani Sekop, Sungjae, Mingyu, Jeka, Jackson, Bobby, Hanbin, Yuta, Johnny, bersama mereka menantang matahari.

Setelah tadi di beri ceramah yang sarat akan ancaman bisa lumayan bikin sakit kepala di ruang kepala sekolah, sekarang mereka di jemur di lapangan.

Iya, mereka baru saja tawuran sama sekolah sebelah.

Di saat anak-anak lain pada nyiapin kelasnya buat tampil di classmeeting, mereka harus menelan ludah ngejalanin hukuman.

Begitu masa hukuman lunas, terbayarkan. Berduyung mereka ke kantin. Butuh air.

Dan sampai kantin, teman Taehyung udah aja di sambut. Sungjae langsung aja ditarik sama si Joy. Jeka malah minggat ke UKS, minta di obatin mbak Ayu. Trus ada Jackson lagi masang tampang melas ke Tsuyu biar ngebuat Tsuyu kasian. Mingyu duduk diem dengerin Sowon yang masih ngomel-ngomel sambil ngasih obat merahnya. Yuta sama Johnny langsung balik ke kelas, takut mereka kalo ada remidi. Dan Bobby ama Hanbin langsung gabung anak MIPA3 yang emang lagi nongkrong di kantin.

Ada Jisoo di sana, ikut ngetawain muka ancurnya Bobby.

Dan Taehyung pun hanya sama Sekop duduk di pojokan. Udahlah, mau nyebat juga lagi gak enak badan. Jadi mereka lagi nunggu minum mereka jadi sambil diem-dieman.

"Tumben Tet, Jisoo kagak panik," Sekop memulai pembicaraan karna ngeliat Jisoo yang lagi heboh sama anak kelasnya.

"Emang harus?"

"Jadi, beneran ke Bona?"

"Kagak," Taehyung mendengus, "Lo ngerti sendiri lah Kop."

"Jangan mainin anak orang Tet,"

"Napa nih, biasanya Jeka sama Jackson yang bangsat aja lo santai." Taehyung noleh ke Sekop, mencoba cari tau maksud terselubung ketuanya ini, "Lo, sama Bona?"

"Kagak."

Oke, berarti emang iya. Sekop ada rasa sama Bona. Dan gitulah kesimpulan yang di tarik Taehyung.

"Tuh," Sekop langsung mengarahkan dagunya ke Bona yang dateng. Kan radar Sekop kalo tentang Bona gercep juga.

"Tae, gue boleh ngomong sesuatu?" tanya Bona begitu berdiri di depan Taehyung.

"Ngomong aja," Singkat Taehyung menjawab.

Bona ragu, matanya menatap Taehyung gugup. Tapi Bona gak punya pilihan lain, "Ehm... gue bolehkan suka elo?"

Taehyung menyerngit, "Boleh."

"Trus, lo mau gak jadi cowok gue?" entah apa yang merasuki Bona. Sehingga Bona senekat itu.

"Enggak."

"K-kenapa?" Hati Bona mencelos, mendengar penolakan itu, "Gue jelek ya? Gue bodoh ya?"

Masih tenang mengamati Bona, Taehyung ngomong, "Siapa yang jelek?"

"G-gue. Gue jelek. Makanya lo gak mau kan." Suara Bona mulai bergetar, emang dasar Bonanya yang cengeng, "Gue tau, gue gak secantik Jisoo."

"Secantik Jisoo?" Taehyung terkekeh, yang nyebabin anak MIPA3 yang di kantin jadi merhatiin Taehyung. Toh, nama Jisoo juga kebawa-bawa di obrolan Taehyung. Dan Jisoo cuman mematung mandangin Taehyung. Jisoo baru sadar kalo Taehyung terluka.

Selembar HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang