BARANG BERHARGA

160 49 0
                                    

Bagian 1

Hana pamit untuk pulang ke rumah. Hana berpamitan kepada anak sevenboys, juga pada ketiga kawan kawannya.

"Apa perlu gue anter Han?"
Tanya Namjoon berbaik hati.

"Engga usah, gue pulang sendiri naik taksi" jawab Hana.

"Yakin?"
Sahut Jimin.

"Iyaa" jawab Hana yakin.

"Hati hatii"
Ucap Soraya.

Hana tersenyum kepada semua orang dan tersenyum kepada Taehyung tanda pamit. Dia keluar dari ruang inap taehyung.
Hana menunggu taksi lewat. Hana menggenggam saputangan yang pernah Taehyung berikan padanya.

Tidak lama, taksi berwarna biru datang dan dihadang Hana dengan tangan. Taksi terhenti dan Hana melangkah masuk ke dalam taksi. Hana masih menggenggam erat saputangan itu. 

Saputangan itu merupakan barang berharga yang akan ia simpan.

"Gue harap lo bener bener tulus akan ucapan lo taehyung"ucap Hana dalam hatinya.

Lalu memasukkan saputangan itu ke tasnya. Setelah memasukkan ke tas, Hana teringat ucapan Taehyung yang membuat degup Jantung Hana naik turun.

Hana tidak menyangka,  bahwa Taehyung sudah sangat lama memendam rasa kepadanya. Berbeda dengan Hana, Hana baru saja memiliki rasa terhadap Taehyung saat SMA ini.

Hana tidak menyangka, Taehyung masih tetap bertahan dan menunggu hingga dirinya mampu menerima dan membalas perasaan nya ke Taehyung.
"Bodohnya aku" batinnya.

Hana sampai pada depan rumahnya. Memasuki rumah dan menuju kamar.

"Hana"panggil papa Hana

"Ya pa"hana berhenti di tempat dan menoleh ke arah papanya.

"Kemana aja"tanya papa Hana halus.
"Taehyung di rumah sakit. Hana sama temen yang lain jagain. 2 hari ini sekolah libur karena guru rapat yayasan"jawab Hana menjelaskan dengan halus.

"Taehyung? Astaga semoga cepat pulih. Ya sudah. Ganti baju ya, lalu beli makan sama papa"ucap papa Hana, dan Hana mrngangguk mengerti.

Hana melanjutkan langkahnya menuju kamar. Dalam benak Hana ia merasa sangat kesepian. Tidak ada tempat bagi dia mencurahkan segala masalahnya dan tiada tempat untuk dia saling berbelas kasih.

Mama Hana sudah tenang. Dia akan merindukan belaian lembut mamanya. Ia akan merindukan masakan terenak mamanya. Ia akan merindukan jaitan tangan mamanya saat menambal kaus kakinya yang berlubang.

Hanya tinggal kenangan dan ingatan belaka. Hanya ada barang peninggalan yang hanya bisa disimpan dan dipandang. Hanya ada gambar yang melekat pada kertas foto, gambar di mana Hana dan mamanya berpelukan merayakan ulang tahunnya.

Dia teringat ucapan Taehyung. Hana bersyukur, masih memiliki Taehyung yang sudah mengenal Hana sejak kecil. Sekarang, Taehyunglah tempat ia mencurahkan semuanya. Tempat ia berbagi suka dan duka. Tetapi, bagaimanapun caranya, tidak ada yang bisa menggantikan malaikat tanpa sayap yang dikirim oleh Tuhan untuk Hana, yaitu mamanya.

------------------------------------------------------
Bagian 2

Hana sudah pulang dari rumah sakit. Sementara Dea, Jung Na dan Soraya masih berada di rumah sakit. Soraya sedang duduk di sofa dengan Jung Na. Tetapi Jung Na masih sedikit cuek dengan Soraya.

Soraya membiarkan tingkah laku Jung na. Bahkan mereka pun duduk di sofa dengan jarak saling berjauhan.

Sementara itu, Dea pergi ke kantin yang berada di rumah sakit. Dea membuka lemari freezer yang berisi berbagai macam minuman. Dea memilih untuk membeli sebotol air mineral.

Stories in school [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang