Soraya memutuskan untuk pergi ke toilet. Kali ini Jung Na yang duduk sendiri di sofa. Jung Na memperhatikan Jimin yang sedang bercanda gurau dengan kawan geng sevenboys yang lain.
Setiap Jimin tertawa, hati Jung Na ikut bahagia. Jung Na tidak bisa mengalihkan pandangannya. Tetapi kenyataan kembali menyayat hati.
'Jimin sosok pengagum Soraya'
Jung na terus memperhatikan Jimin yang sampai menangis terjungkal jungkal karena tertawa. Tiba tiba Jimin sedikit melirik Jung na. Jung na pun langsung mengalihkan pandangannya ke arah figura di dinding.
"Lo sendirian Jung" tanya Jimin tiba tiba dan membuat Jung Na menoleh ke arah Jimin
"Perasaan tadi soraya sama lo. Sekarang mana? " Samber Jungkook.
"Soraya ke toilet " jawab Jung Na.
Jungkook mengangguk tanda mengerti."Oh ya. Kekantin yuk. Haus gue"ajak Jimin pada geng sevenboys.
Tetapi semua menolak dan memilih untuk tidur.
"Ogah, ngantuk" jawab Yoongi."Ga laper gue" sahut Seokjin.
"Hish menyebalkan" gumam Jimin.
"Jung lo haus?"tanya Jimin pada Jung na.
"Eh. Iya dikit" jawab Jung Na sedikit tergagap.
"Beli minum yok. Pada ngorok semua nih orang"jawab Jimin terkekeh.Jung Na mengangguk dan bangkit dari duduknya. Jung Na berjalan ke luar dari kamar inap Taehyung bersama Jimin.
Mereka berjalan menuju lorong lorong rumah sakit. Mereka saling diam di setiap perjalanan. Jung na sangat takut untuk menolehkan kepalanya ke arah Jimin. Jimin seperti biasa biasa saja dan tidak ada rasa canggung apapun. Beda dengan Jung na. Rasa kakinya tampak berat saat melangkah jika berjalan bersama Jimin.
Mereka sampai di kantin. Jimin menuju ke lemari freezer yang berisi beraneka macam minuman.
"Ini atau ini?" Tanya Jimin membandingkan 2 minuman dengan rasa yang berbeda."Terserah jim" jawab Jung Na halus.
"Ini aja ya" ucap Jimin.
Jung Na hanya mengangguk dengan pernyataan Jimin.Jung Na berpikir bahwa Jimin sudah mengambilkan minum untuknya juga. Jimin menuju kasir dan membayar total harga minuman yang ia beli. Jimin dan Jung Na berjalan kembali menuju ruang inap Taehyung.
"Loh lo gak beli minum jung?"tanya Jimin kepada Jung Na sambil melanjutkan langkahnya.
"Nggk jim"jawab Jung na sedikit keheranan.
Mengapa jimin malah bertanya bahwa ia beli minum atau tidak. Lalu untuk apa jimin membeli 2 botol minuman.
"Jim btw lo kok beli 2 botol sekaligus?"tanya Jung na memastikan jawaban jimin.
"Oh. Yang satu buat Soraya"jawab jimin santai.
Ternyata minuman itu untuk soraya. Bahkan soraya pun tidak meminta minuman itu. Tetapi Jimin sangat peduli membelikan Soraya minum dan membeli dengan uangnya.
Jung na sangat kecewa berat. Dan saat itulah Jung Na menghentikan langkahnya. Jimin masih melangkah dan tidak menyadari bahwa Jung Na berhenti melangkah.
Jimin semakin menjauh dan menjauh. Jung Na terdiam di tempat dan melihat punggung Jimin yang semakin menjauh.
Jung na sangat kecewa dan tidak bisa menahan air matanya. Jung na berlari menuju toilet. Hatinya sudah cukup tersakiti melihat semua kejadian yang tidak ingin ia lihat. Jung na berlari sambil menutupi mulut nya agar bisa menahan tangisnya.
Jung na membuka pintu depan kamar mandi. Ia masuk ke ruang kamar mandi nomer 2. Dia melewati seseorang perempuan yang sedang berdiri di wastafel. Jung Na tidak tahu bahwa yang dilewatinya barusan ialah Soraya.
Jung na mengunci pintu kamar mandi rapat rapat. Dan dia menurunkan tangannya ke bawah dan menumpahkan semua air matanya. Ia membuang semua beban yang ia pendam di hatinya. Ia masih mengontrol tangisnya agar tidak ada orang lain yang mendengar dia menangis. Tetapi ada Soraya yang mendengar tangisannya.
Soraya mendengar ada suara isakan tangis di dalam kamar mandi nomer 2. Awalnya Soraya berusaha acuh tak acuh. Tetapi Soraya memasang telinganya baik baik. Dia mengenal suara itu. Yang tidak lain ialah kawannya sendiri.
Soraya khawatir ada apa dengan kawannya itu. Mengapa Jung Na sampai menangis. Dia hendak mengetuk pintu itu dan memohon agar Jung Na keluar."Kenapa gue harus liat lo sama Soraya jim? Kenapa?"ucap Jung Na sambil menangis.
Soraya tersentak dan mengurungkan kembali niatnya untuk mengetuk pintu. Soraya menempalkan telinganya ke pintu itu. Dia berusaha mendengar apa yang Jung Na katakan.
"Hmm. Alay banget sih lo Jung, gitu aja nangis"
"Harusnya lo tuh sadar diri, lo bukan siapa siapanya"
"Buat apa pertahanin sesuatu yang jelas jelas bukan buat lo"
"Lo ga boleh lemah Jung, lo kuat"
Soraya menutup mulutnya mendengar ucapan kawannya itu. Kawannya saat ini sedang berusaha menguatkan dirinya sendiri. Soraya ingin sekali memeluk kawannya itu. Ingin ada di saat kawannya sedang bersedih.
"Itu hak lo jim. Gue ga berhak maksa. Gue ikhlas. Gue yang bodoh, ngejar sesuatu yang nggk pasti gue dapetin"ucap Jung Na menahan tangisnya dari dalam kamar mandi.
Soraya perlahan ikut meneteskan air mata. Soraya juga merasakan apa yang sedang dirasakan oleh kawannya itu. Soraya kini mengerti apa yang selama ini menjadi penyebab kawannya itu jadi pendiam, sering menjauhi Soraya.
Ternyata Jung Na cemburu padanya. Soraya merasa sangat bersalah pada kawannya itu. Soraya kini sudah tau jawabannya.
"Maaf, gue ga bermaksud Jung Na"
Soraya keluar meninggalkan toilet dan menuju ruang inap Taehyung meninggalkan Jung Na yang berada di dalam kamar mandi.
------------------------------------------------------
KAMU SEDANG MEMBACA
Stories in school [Revisi]
Teen FictionPerjuangan yang panjang dan rumit dialami ketujuh lelaki.Masa di mana ketujuh lelaki melewati hitam putih dan berbagai konflik yang ada. Sebuah cerita yang mengemas kisah persahabatan,kebersamaan yang bersama melangkah menuju kebahagiaan dan titik c...