Bagian 1
Jungkook bersandar di tiang rak tempat buku tulis berjajar rapi. Sambil melihat lihat benda yang disediakan di sekitarnya. Sesekali menengok kanan dan kiri.
Soraya yang sedari tadi sibuk memilih barang yang cocok menurut seleranya. Jungkook yang memperhatikan Soraya dengan sendirinya tersenyum.
"Lu kenapa suka ngumpulin notebook si?"tanya Jungkook sesekali membangun topik.
"Urusan cewe"jawab Soraya sedikit terkekeh lalu berjalan diikuti oleh Jungkook.
Mereka sampai ke kasir dan Soraya menyodorkan barang nya. Pelayan kasir itu menghitung dan memasukkan notebook ke bungkusan yang terlihat rapi dan praktis untuk dibawa.
Soraya menyodorkan uang pembayaran dan dan menerima uang kembalian. Soraya tersenyum tanda terima kasih dan berjalan menjauhi kasir.
"Yuk kook"
Ucap Soraya dan berjalan.Belum jauh dari jarak meja kasir Soraya menoleh ke samping nya dan Jungkook tidak berjalan bersamanya. Soraya menoleh ke belakang dan disadari Jungkook masih berdiri melamun di dekat meja kasir.
"Kook"
Soraya menepuk pundak Jungkook."Eh"
Jungkook terkejut dan menoleh ke Soraya."Udah selsai Sor?"
Tanya Jungkook yang benar benar tidak fokus.Soraya mengernyitkan dahi.
"Udah, ngelamun terus sih" jawab Soraya.Jungkook tersenyum dan mengajak keluar Soraya untuk mengantar Soraya pulang ke rumahnya.
Selama menyetir, keduanya diam tidak berbicara sama sekali. Soraya sesekali melirik cowo di sampingnya itu yang hanya fokus menyetir dan ada rasa mood yang berantakan terlihat di wajah Jungkook. Soraya memilih diam dan membiarkan nya. Tidak mencoba berpikir lebih dalam.
------------------------------------------------------
Bagian 2"Masih dendam sama gue?"tanya Yoongi meledek A Ra yang pandangan nya hanya ke kiri, melihat keadaan luar lewat kaca jendela mobil.
"Ga ada kuping, percuma gue ngomong"sindir Yoongi sembari menahan tawa nya.
A Ra yang mendengar berdecak sebal. Menoleh ke kanan dan menatap Yoongi. Yoongi merupakan orang yang suka memancing emosi nya.
A Ra yang tidak mau terpancing memilih tidak menggubris. Tetapi Yoongi tetap saja tidak akan menyerah hingga A Ra benar benar marah dan kesal.
"Bisa ga sehari ga mancing emosi orang"
Jawab A Ra berwajah datar.Mendengus sebal dan menyandarkan badan nya, melipat kedua tangan nya di depan dan menghadap depan.
Tidak lama kemudian mobil berhenti di depan pagar rumah milik A Ra. Terlihat di halaman papa A Ra sedang menata halamannya. Mencabuti rumput rumput yang mengganggu pemandangan rumahnya.
A Ra turun dari mobil Yoongi. Papa nya yang melihat A Ra turun dengan seseorang lelaki yang belum dikenalinya.
"Lu ngapain turun?"
Tanya A Ra yang merasa tindakan Yoongi tidak benar."Eh, gue bawa anak orang. Ya ga sopan lah ada bapak nya masa gue ga salam"jawab Yoongi yakin.
A Ra mendengar jawaban Yoongi sedikit kaget, tapi A Ra membenarkan juga ucapan Yoongi. A Ra sedikit takjub juga dengan sifat Yoongi. Senyuman apresiasi sedikit terbentuk dari A Ra.
"Selamat sore om"
Sapa Yoongi ramah.Papa nya mengangguk dan sedikit tersenyum sekilas untuk menghargai. Yoongi yang sedikit gugup tapi mencoba santai berhadapan dengan papa A Ra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stories in school [Revisi]
Teen FictionPerjuangan yang panjang dan rumit dialami ketujuh lelaki.Masa di mana ketujuh lelaki melewati hitam putih dan berbagai konflik yang ada. Sebuah cerita yang mengemas kisah persahabatan,kebersamaan yang bersama melangkah menuju kebahagiaan dan titik c...