Bagian 1
Hari ini merupakan hari kedua Jung Na tidak ada di SMA Garuda Bangsa. Ketidak hadiran Jung Na membuat hati Jimin serasa hampa.
Entah bagaimana kabar Jung na di sana? Dimana dia bersekolah? Apakah baik baik saja? Apakah dia juga sedang memikirkan hal yang sedang dipikirkan oleh Jimin saat ini?
Entahlah, belum ada kabar apapun yang diberikan Jung Na.
Jimin tidak mood dengan sarapan paginya. Jimin hanya bisa menelan dua sendok nasinya dan dua tegukan air putih.
"Berangkat ma"ucap Jimin sedikit malas sambil menaruh tas nya di punggung lalu beranjak dari tempat makan.
"Teh nya diminum dulu nak"ucap mama.
"Nggk ma"tolak Jimin sambil memakai sepatunya.
Jimin berdiri dan menuju pintu. Jimin meraih gagang pintu dan membukanya. Saat melangkahkan kaki keluar pintu, langkah nya terhenti saat ada benda yang menghalangi.
Jimin menengok ke bawah dan dilihatnya sebuah paket berbungkus coklat polos.
Diambilnya kotak itu. Terdapat nama Jimin di pojok paket itu. Jimin yakin bahwa paket itu untuk dirinya.
Jimin bergegas memasukkan paket itu ke dalam mobilnya dan ia berangkat ke sekolah.
Selama perjalanan Jimin melirik paket coklat itu. Jimin penasaran dengan isi paket itu. Paket yang berukuran sebesar kotak sepatu. Tidak ada nama terang pengirim paket itu. Hanya ada nama orang yang dituju, yaitu Jimin.
~
Jimin memarkirkan mobilnya. Sekilas dia melirik paket coklat itu, lalu turun dari mobil.
Jimin menaiki tangga menuju kelas. Saat memasuki kelas, Jungkook, Namjoon, dan Hoseok sudah ada di dalam kelas.
"Wahh baru dateng lo jim"sapa Namjoon.
Jimin hanya memberi senyuman sebagai jawaban dari sapaan Namjoon.
Jimin duduk di bangkunya dan sekilas menatap bangku Jung Na yang sudah kosong tidak ditempati.
Kedatangan Jimin ke kelas sudah sangat dekat dengan jam bel masuk kelas.
Guru IPS yang bernama Pak Hari sudah ada di depan pintu, guru yang tampak santai dari luar tetapi sangat disiplin cara mendidik nya.
"Selamat pagi anak anak"sapa Pak Hari saat masuk dan menuju meja guru.
"Selamat pagi pak"jawab semua murid secara serempak.
Terjadi keheningan sejenak di dalam kelas. Pak Hari menarik nafas dahulu sebelum berbicara.
"Ulangan kalian benar benar menyeramkan hasilnya"ucap Pak Hari dengan nada sedih.
Semua murid terkejut, para murid takut jika nilai mereka sangat buruk.
"Ada apa pak memang"tanya Namjoon perlahan.
"Nilai kalian, rata rata dibawah KKM"ucap Pak Hari.
"Whatt"
Batin Jungkook"Mampuss. Uang jajan gue bakal berkurang nih"
gerutu Hoseok dalam hatinya."Tinggal beberapa bulan lagi, kalian akan menghadapi penilaian semester. Kalau kalian tidak dengan sungguh sungguh, terpaksa ada yang tidak naik ke kelas dua belas"ucap Pak Hari.
Jungkook dan Soraya sedikit tersentak. Soraya sejujurnya takut akan kemampuan akademiknya.
Jungkook menoleh ke arah Soraya, Jungkook dapat menangkap jelas wajah panik Soraya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stories in school [Revisi]
Teen FictionPerjuangan yang panjang dan rumit dialami ketujuh lelaki.Masa di mana ketujuh lelaki melewati hitam putih dan berbagai konflik yang ada. Sebuah cerita yang mengemas kisah persahabatan,kebersamaan yang bersama melangkah menuju kebahagiaan dan titik c...