#20

94 43 43
                                    

Bagian 1

Sevenboys turun dari mobil masing masing. Berbagai pandangan anak yang ada parkiran tertuju kepada mereka. Pandangan mereka sekilas menatap Sevenboys karena rasa bersalah. Bukan hanya penyesalan, rasa bangga terhadap Sevenboys semakin besar.

Siswa lain yang hendak lewat di depannya itu pun tampak berjalan menunduk, hingga badan ikut tertunduk. Seolah olah sedang lewat di depan orang besar. Sevenboys yang melihat tingkah mereka merasa sedikit risi. Karena tidak perlu mereka melakukan seperti itu. Sevenboys bukan orang besar dengan kedudukan yang tinggi, yang tidak perlu terlalu ditakuti dan dihormati secara berlebihan.

Sevenboys sudah mengatakan pada mereka saat memberi pelajaran kumpulan Okta. Bahwa mereka hanya ingin hidup biasa layaknya antara manusia. Sevenboys sudah sedikit memberi pelajaran bagi semua angkatan, jangan suka meremehkan dan menginjak injak harga diri sesama. Bukan maksud Sevenboys ingin menakuti dan menganggap derajat tim Sevenboys lebih tinggi dari yang lain, hanya saja, mereka ingin semua keadaan baii baik saja.

Dan dari masalah pemfitnahan yang ditujukan untuk Sevenboys kemarin, Sevenboys berharap semua memilah lebih dahulu sebelum percaya begitu saja pada seseorang yang baru daripada yang sudah lama mereka kenal. Sevenboys berharap, tidak asa keributan yang terjadi lagi.

Tapi, sebenarnya, Sevenboys memang sudah ditakuti oleh kalangan siswa. Mereka menghargai Sevenboys karena murid yang sering mendapat peringkat. Selain itu, karena terkenal nya watak Yoongi yang keras, mereka jadi sedikit takut dengan Sevenboys. Apalagi karena ketampanan Sevenboys, itulah yang membuat nama Sevenboys jadi seperti di agung agungkan.

Sejak mereka keluar dari area parkiran hingga menuju ke kelas. Sorot mata memperhatikan mereka. Yang akhirnya mereka memilih untuk berjalan cepat. Mereka masuk ke kelas mereka masing masing dan duduk di bangku mereka.

Taehyung, Seokjin, dan Yoongi memasuki kelas nya. Dan diikuti A Ra di belakangnya. Ketiga cowo itu mengarahkan pandangan nya saat Tio sedang duduk di bangkunya seraya menatap mereka juga. Ketiga cowo itu menuju bangku masing masing. Tio yang awal nya ditatap oleh sebagian anggota sevenboys itu menundukkan pandangan nya, ketakutan lah yang dirasakan oleh Tio saat ini.

Tio sudah mendengar adanya perkelahian yang mampu menumbangkan benteng pertahanan Okta. Bagaimana Tio bisa tenang saat ini? Apalagi si Yoongi yang sudah menangkap basah dirinya secara cepat.

Yoongi yang duduknya di belakang bangku A Ra, masih sesekali melirik ke arah Tio. Begitupun dengan Seokjin dan Taehyung. Yoongi berdiri dan berjalan ke arah Tio dengan langkah pelan agar tidak di sadari oleh Tio.

Yoongi berdiri di samping Tio dan duduk di bangku milik Mercy, bangku yang tepat di samping Tio.
"Ekhem"
Yoongi berdehem dan Tio sedikit terkejut akan kehadiran Yoongi. Tio bergeser sedikit menjaga jarak karena gugup.

"Santai aja"ucap Yoongi melihat reaksi Tio.
"Lo perlu jawab pertanyaan gue kalo lo mau ga ada masalah di hidup lo"tambah Yoongi. Perlahan Tio memberanikan menatap Yoongi.
"Lo mau apa?"tanya Tio dengan nada sedikit halus.

Yoongi menghela napas nya.
"Gue minta penjelasan"ucap Yoongi seraya meletakkan tangan nya di meja.

"Penjelasan apa?"tanya Tio sedikit gugup.

Yoongi menyeringai tipis akan ucapan Tio.
"Jelaskan yang memang harus lo jelasin sekarang"ucap Yoongi to the point.
Tio mengerti ucapan Yoongi, ucapan yang berarti sudah tidak ada lagi yang harus ditutupi, mau tidak mau, Tio harus memilih jujur, karena tidak ingin terkena imbas nya lagi dari Yoongi.

"Pertama sorry buat kemaren"ucap Tio sebagai permulaan. Dan Yoongi menerima dan mengangguk.
"Gue temen lama Okta dari kecil, tapi hanya teman yang di saat dia butuh bantuan baik. Okta udah punya geng dengan empat kawan nya itu dari lama. Dan Okta juga temen lama Sarah"ucap Tio dan Yoongi perlahan memasukkan ucapan Tio kedalam ingatannya.

Stories in school [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang