#19

81 41 33
                                    

Bagian 1

Dea menguap dan berusaha menutup rapat mulutnya dengan tangan nya. Mengusap usap matanya dan memijat kecil pipinya. Dea menyandarkan kepalanya, berusaha tidak tertidur karena perjalanan rumah nya juga tidak akan lama lagi segera sampai.

Seokjin yang mengetahui gadis di samping nya ini sedang menahan ngantuk, memelankan kecepatan mobil nya agar Dea tenang.
Masih ada sekitar 5 menit perjalanan ke rumah Dea. Seokjin memberi waktu Dea untuk tidur sebentar. 5 menit untuk kecepatan rata rata, tetapi karena Seokjin memperlambat laju mobil nya, akan menghabiskan waktu kurang lebih 8 menit.

Dea yang semakin tidak bisa menahan ngantuknya. Mencoba tetap membuka mata tetapi kelopak mata nya selalu turun memejamkan matanya. Seokjin yang memperhatikan Dea tersenyum. Memandang wajah Dea yang terlihat sangat lelah.

Tidak lama, Seokjin melihat Dea sudah menutup matanya. Diam tidak bergerak. Nafas nya yang teratur membuat Seokjin yakin bahwa Dea telah terlelap tidur. Seokjin melambaikan tangan kirinya ke depan wajah Dea, tidak ada respon dari Dea.
"Bener, udah bobog"gumam Seokjin.

Teringin Seokjin mengelus gadis di samping nya itu. Rambut yang terurai membuat gadis itu tetap cantik dalam keadaan apapun. Seokjin dengan berani mengelus kepala Dea dengan tangan kiri, dan tangan kanan masih fokus di kemudi setir.

Seokjin melanjutkan perjalanannya. Berusaha tidak membuat guncangan agar tidak mengganggu Dea. Sesekali saat kepala Dea akan terjatuh, Seokjin membenarkan posisi kepalanya dengan tangan kiri. Membuat bantalan empuk agar nyaman dipakai Dea.

Tidak lama, Seokjin mengerem mobil nya perlahan. Seokjin melepas sabuk pengaman nya. Seokjin menoleh ke Dea dan hendak membangunkan Dea. Tetapi, melihat wajah lesu nya, Seokjin tidak sampai hati untuk membangunkan.
"De"Seokjin sedikit berbisik ke telinga Dea satu kali. Tetapi Dea tidak merespon. Seokjin menyentuh lengan Dea yang akan membangunkan nya. Tetapi terkejut ketika suhu badan Dea sedikit sumer.

"Eh beneran ini sumer"gumam Seokjin. Seokjin tanpa banyak berpikir langsung turun dari mobil. Menuju pintu mobil Dea dan membukanya dari luar. Seokjin menggendong tas Dea dan perlahan mengangkat tubuh Dea. Menggendong nya dengan hati hati agar Dea tidak terbangun.

Setelah badan Dea di posisi yang imbang, Seokjin menutup pintu mobil dengan kaki kanan nya. Dengan pelan Seokjin berjalan perlahan menuju rumah Dea. Kepala Dea terkelungkup di dada Seokjin. Seolah gadis itu sedang ada di kenyamanan.

Terlihat kepala Dea bergerak sedikit seperti memposisikan kepala nya di gendongan Seokjin. Seokjin mengetuk pintu pelan dengan sepatu nya. Berharap ada yang mendengar.

Tidak lama, knop pintu terputar dan pintu terbuka. Seorang wanita dengan rambut di gulung ke atas muncul.
"Eh mas siapa ya?"ucap Wanita itu.
"Seokjin tante"jawab Seokjin dengan nada pelan agar Dea tidak terdengar. Wanita itu mengerti mengapa Seokjin memelankan suaranya. Wanita itu memberi intruksi dengan gerak tangan agar Seokjin masuk dan menunjukkan kamar Dea.

Seokjin membawa masuk Dea ke kamar. Menidurkan Dea dengan hati hati. Wanita itu tersenyum di ambang pintu dan merasa sangat gemas dengan kebaikan Seokjin.
Seokjin menaruh tas Dea di meja kamar, melepas sepatunya dan menyelimuti Dea dengan selimut. Mengatur rambut Dea yang menutup wajahnya agar tidak kepanasan.

Seokjin memegang tangan Dea dengan tangan kiri, dan tangan kanan menyentuh dahi Dea.
"Hmm bener sumer"gumam Seokjin.
Seokjin menggenggam tangan Dea dan mengelus nya sejenak. Setelah di rasa cukup, Seokjin hendak melepas tangan Dea tetapi tangan Dea seperti mencengkeram tangan Seokjin. Sepertinya Dea merasa tidak ingin melepaskan yang dipegangnya.
"Seokjinn"ucap Dea sedikit mengigau. Seokjin tersenyum melihat gadis itu.

Stories in school [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang