#17

86 42 57
                                    

Bagian 1

Soraya melepaskan kaitan sabuk nya, memakai tas nya dan hendak turun dari mobil Jungkook. Soraya mengkesiapkan rambutnya ke belakang, menoleh ke Jungkook dan tersenyum tanda terima kasih telah mengantarkan Soraya.

Jungkook membalas senyum Soraya dengan tulus. Soraya yang selalu saja melihat lengkungan tulus itu, selalu dibuat terhipnotis. Selalu nyaman melihat senyum tulus itu. Senyum yang sepertinya hanya Soraya yang bisa menikmati nya selain kawan sevenboys yang lain. Sangat sulit memalingkan sedetik saja dari tatapan tulus itu.

"Yak bengong"ucap Jungkook seraya memetikkan jarinya di hadapan Soraya. Soraya tersadar dari lamunan nya.

"Astaga sor, penyakit halu yang tak kunjung menghilang"ucap Soraya dalam hati.

"Malah bengong. Liatin gue lagi, oh gue kan cogan ya. Lupa"celetuk Jungkook terkekeh.
"Ge er ihh"ucap Soraya yang menyembunyikan kenyataan. Soraya masih diam di tempat belum ingin turun dari mobil. Soraya berpikir dan hendak menanyakan hal yang membuat dirinya penasaran.
"Eh kook"panggil Soraya dan Jungkook menatap Soraya.

"Sarah punya geng juga gitu?"tanya Soraya berhati hati dan merendahkan kepalanya dari kepala Jungkook.
Jungkook menghela nafas nya.
"Iya. Lo bertiga emang gatau. Cukup sevenboys yang tau. Tapi sekarang lo udah tau kan. Makanya gue udah pernah pesen. Kalo kemana mana bilang gue. Jangan kelayapan ga jelas. Apalagi sendirian"jawab Jungkook mengacak acak rambut Soraya bagian atas, sebuah perlakuan rasa sayang dari Jungkook.

"Huffft. Masa cuma beli bakso di warung depan bilang lo sih"ucap Soraya mengernyitkan dahinya.
"Gapapa donk. Walaupun cuma nyebrang, tapi bencana itu bisa dateng tiba tiba tanpa orang tau. Bisa ambil kesempatan di celah celah kosong"ucap Jungkook panjang lebar dan Soraya mendengarkan dengan baik serta sedikit bingung.

"Maksud dari bencana bisa dateng tiba tiba? Terus bisa ambil di celah kosong apaan? Ishh lo mah setengah setengah. Yang detail gitu kek"jawab Soraya yang sedikit menggerutu.

Jungkook sebenarnya enggan mengatakan pertanyaan Soraya. Bukan maksud tidak ingin menjawab, tapi Jungkook tidak mau jika Soraya memikirkan hal itu. Itu bisa membuat Soraya makin takut dan panik. Jika Jungkook terus terang menjelaskan bahwa kawanan Sarah sengaja mencelakai dirinya, Hana, serta Dea. Soraya akan semakin khawatir dengan keadaan. Lagipula Jungkook belum jelas mengerti permainan yang dilakukan oleh Sarah, permainan mengapa mereka mengincar para 3 perempuan itu.

"Udah jangan dipikir. Turuti aja okee"jawab Jungkook menyungging senyum. Soraya berdecak dan kesal.
"Kenapa si? Ada apa?"tanya Soraya sedikit memaksa.
"Kookk jawabbb"ucap Soraya menggoyang goyangkan tangan Jungkook. Jungkook diam dan memegang keningnya melihat tingkah gadis di samping nya itu.
"Astaga nih cewee"ucap Jungkook dalam hatinya.

"Kookkkkk jawaaaabbbbb"ucap Soraya dan Jungkook langsung memasukkan sebungkus coklat ke dalam mulut Soraya yang terbuka. Jungkook tertawa melihat Soraya yang terkejut karena sebuah coklat mendarat di mulutnya.

"Hahahahaha makanya udah jangan bawel"ucap Jungkook mengambil tissue dan memberikan nya pada Soraya. Soraya sedikit kesal dan juga malu.
"Dasar nakal"ucap Soraya dalam hati.

------------------------------------------------------

Bagian 2

Yoongi membanting tas nya ke lantai kamar. Tidak menghiraukan tas nya yang terbentur keras dan bisa mengakibatkan laptop di dalam nya bisa rusak. Yoongi yang tidak memperhatikan benda nya itu hanya diselimuti kemarahan serta kecewa. Sebuah pengkhianatan yang jelas jelas ada di depan mata. Pelaku pengkhianat yang sungguh pandai berlaku dalam selimut.

Seseorang yang dianggap baik dan pendiam, tidak mungkin melakukan hal hal yang buruk, ternyata salah di mata Yoongi. Yoongi yang melihat terkadang Tio yang jahil pada A Ra hingga membuat A Ra memukul nya dan sering bermain kejar mengejar itu, benar benar musuh dalam selimut. Entah apa permainan yang di mainkan oleh Tio serta kawanan Sarah itu. Entah apa yang diberikan pada Sarah hingga mampu membuat Tio menjadi mata mata Sarah. Mungkin sudah bisa di sebut sebagai mata mata, karena untuk apa jika Tio memotret semua kegiatan teman nya itu.

Stories in school [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang