Bagian 1
Jungkook memasukkan mobilnya ke dalam halaman rumah nya. Memarkirkan tepat di samping mobil milik papanya. Menandakan bahwa rumah sudah ada kedatangan papa dan mama nya. Jungkook melihat jam tangan nya, jarum jam mengarah ke angka sembilan malam. Jungkook merasakan lelah di tubuh nya, dan segera ingin masuk.
Jungkook melihat pintu utama terbuka lebar. Jungkook mengetuk pintu tiga kali dan melepas sepatunya. Jungkook menaruh sepatu ke rak di belakang pintu. Jungkook melangkah masuk dan ruang tamu kosong. Ruang tengah tampak sepi. Jungkook berpikir mungkin kedua orang tua nya sudah tidur di kamar. Jungkook memutuskan menutup pintu depan dan melangkah menaiki tangga.
"Dari mana kamu?!"
Tanya papa nya ketika Jungkook hendak menaiki tangga. Jungkook berhenti dan menoleh ke arah papa nya yang dari ambang pintu masuk dapur."Eh pa, Jungkook habis dari-"
"Kelayapan sama geng mu?!"ucap Papa nya memotong jawaban Jungkook. Jungkook yang mendengar menundukkan kepala dan menghela nafasnya.
"Sudah jam berapa ini? Apa pantas? Sudah di skors! Pulang malem!"tambah Papa Jungkook dengan nada kesal. Jungkook memejamkan mata, ingin rasanya pergi ke kamar dan tidak mendengar celotehan papa nya itu.
"Pa, tadi Jungkook memang ke caffe, Jungkook cuma mau nenangin pikiran aja, ga kelayapan di mana mana"jawab Jungkook dengan nada pelan, berharap papa nya mendengarkan.
"Keluar sampai gatau jam bukan kelayapan namanya? Kamu mau ujian! Belajar! Bukan sibuk main sama geng mu itu!"tambah papa nya lagi. Mama nya yang habis keluar dari dapur, melihat wajah anak nya yang tertunduk, hanya mendengar omelan dari papa.
"Maaf pa"ucap Jungkook dan bergegas menaiki tangga. Jungkook tidak nyaman jika berdebat dengan papa nya. Jungkook mencoba mengalah walaupun apapun ucapan papa nya itu tidak benar mengenai kawan kawannya. Jungkook mencoba menahan ucapan yang bertujuan membela diri sendiri.
"Papa mau kamu jauhi mereka!"ucap papa nya. Jungkook hanya berhenti di tengah tangga tanpa menoleh dan melanjutkan langkah nya menuju kamarnya.
Dengan langkah cepat dan sedikit tidak mood, Jungkook membanting pintu kamar nya dan dapat terdengar oleh papa dan mama nya yang ada di bawah.
------------------------------------------------------
Bagian 2"Halo?"
A Ra mengangkat panggilan dari Yoongi. A Ra yang masih sibuk menata buku nya dengan tangan kanan, dan tangan kiri yang memegang ponsel di arah kan ke telinga."Inget, gue jemput" ~Yoongi.
A Ra yang mendengar merasa sedikit tidak enak pada Yoongi. Tapi dalam sisi lain, A Ra merasa dirinya bahagia karena sevenboys yang sudah bisa kembali ke sekolah. Dan untuk Yoongi, mengapa A Ra semakin tidak bisa banyak bicara jika dengan Yoongi.
"I..iya"jawab A Ra gugup. Dan sambungan terputus begitu saja. A Ra menurunkan ponsel nya dan memandang catatan panggilan dari Yoongi. Yoongi merupakan nama lelaki pertama yang memenuhi panggilan di ponsel A Ra. Akhir akhir ini, A Ra semakin tidak bisa berbuat sesuai dengan dirinya sendiri. Seperti ada yang mengarahkan.
A Ra selalu berani menolak ajakan orang lain jika tidak sesuai dengan kehendak hati nya sendiri. Tetapi, mengapa A Ra selalu diam dan membiarkan Yoongi berbuat baik kepada dirinya? Tidak hanya itu. A Ra tidak melupakan kejadian saat dirinya bersama Yoongi di sebuah restoran. Semenjak dirinya bertemu dengan Yoongi, A Ra merasa dirinya semakin dalam menyelam ke dalam hidup Yoongi. Bahkan, sekarang dirinya sudah menjadi akrab dengan sevenboys.
Hana, Dea, dan Soraya. Ketiga perempuan itu yang bisa menerima A Ra. Sevenboys yang menurut pandangan A Ra dahulu adalah sebuah geng yang tidak bisa apa apa, dan hanya geng yang suka menebar ketampanan dan visual saja. Kini pandangan itu berubah total. Sevenboys tidak seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stories in school [Revisi]
Teen FictionPerjuangan yang panjang dan rumit dialami ketujuh lelaki.Masa di mana ketujuh lelaki melewati hitam putih dan berbagai konflik yang ada. Sebuah cerita yang mengemas kisah persahabatan,kebersamaan yang bersama melangkah menuju kebahagiaan dan titik c...