Bagian 1
Hoseok berjaga di pintu, melihat situasi jika akan ada guru yang masuk. Gorden jendela tertutup rapat. Semua sibuk bercanda gurau. Membaca novel, bermain catur, dan lain sebagainya. Bagi siswa yang sangat rajin seperti Namjoon, tidak pernah membuang sia sia waktunya. Selalu ia gunakan untuk mengasah otak nya.
"Sabar Hoseok, ntar lo bakal kangen jadi pawang pintu di sekolah"ledek Jimin yang keluar kelas.
"Mau kemana lo?"tanya Hoseok seperti mencegah Jimin agar tidak keluar dari kelas.
"Kepo lo"jawab Jimin dan Hosoek sebal dengan jawaban Jimin.Jimin keluar tanpa di cegah oleh Hoseok. Tidak lama kemudian, Hoseok melihat Jimin kembali dengan wajah menegang. Lari kecil terburu buru. Hoseok kebingungan dengan tingkah Jimin. Dan Jimin dapat menangkap kebingungan Hoseok.
"Pak Gatot otw"ucap Jimin berbisik pelan melewati Hosoek.
"Haha keciduk kluar kelas kan lo"ledek Hosoek. Jimin kembali ke bangku nya."Woy siap siap pak gatot otw"ucap Hoseok mampu membuat seisi kelas tertata rapi.
[CEKLEK]
Semua mata terarah pada pintu dan guru yang terkenal galak itu melangkah masuk ke dalam kelas. Wajah seisi kelas menegang. Semua mata melihat tumpukan kertas lembar jawaban yang di tenteng Pak Gatot. Hoseok yang mempunyai firasat tidak enak dengan kertas itu hanya berpasrah."Selamat pagi"
Salam Pak Gatot dan dijawab sopan oleh seisi kelas. Terjadi keheningan sejenak, Pak Gatot dapat menangkap wajah ketakutan para muridnya.
"Kalian lihat apa?"tanya Pak Gatot memancing murid nya."Pak? Nilai matematika pak"ucap Bogum tanpa bersalah dan di soroti oleh kawan yang lainnya.
"Kenapa pada liat gue galak gitu?"ucap Bogum. Pak Gatot hanya tersenyum.Seperti biasa, jika nilai ulangan dibacakan, bagi yang nilai nya di bawah rata rata, akan diberi teguran kecil oleh Pak Gatot. Entah itu membawakan barang Pak Gatot atau membelikan minum Pak Gatot. Guru itu hanya bertujuan agar murid nya lebih giat belajar, memang batas kemampuan seseorang itu berbeda beda, tetapi, Pak Gatot tau siapa yang malas atau tidak.
"Eh pak, mau Hoseok pijetin?"rayu Hoseok dan anak yang lain menunduk menahan tawa. Hoseok sudah hafal pasti dirinya akan mendapat nilai di bawah rata rata. Apalagi rayuan Hoseok tidak di gubris oleh Pak Gatot, semua anak ingin tertawa karena Hoseok terkacangi.
"Sudah cukup semuanya. Biar saya tempel saja hasilnya. Tidak ada hukuman apapun"ucap Pak Gatot dan yang lainnya menurunkan bahunya pertanda lega.
"Hufftt tumben nih guru baek"ucap Hoseok dalam hatinya."Tapi, terkecuali untuk 4 anak ini"ucap Pak Gatot dan semua kembali hening. Penasaran dengan 4 anak yang di maksud Pak Gatot itu. Semua mulai menebak nebak dan takut jika diri mereka yang menjadi salah satu dari 4 orang itu.
Pak Gatot terlihat mengambil 4 lembar kertas jawaban dari beberapa tumpukan.
"Pasti itu yang nilai nya terbaik"gumam salah satu anak di dalam kelas.
"Namjoon. Hoseok. Jungkook. Jimin. Maju ke depan"perintah Pak Gatot dan 4 orang itu terkejut. Hoseok bertanya tanya dalam benak nya dan takut. Jimin dan Jungkook melempar pandangan dan memutuskan maju ke depan. Namjoon yang sepertinya mengetahui mengapa dirinya dan ketiga kawannya itu dipanggil maju.
Keempat anak itu berjajar rapi di depan, membelakangi papan tulis. Pak Gatot berdiri dan mendekati mereka. Mereka masih menunduk.
"Siapa yang memberi contekan?"tanya Pak Gatot to the point. Namjoon menelan ludahnya, ternyata dugaan nya benar, mengapa dirinya dan ketiga nya disuruh maju.
"Pasti kamu Namjoon"tebak Pak Gatot dan Namjoon mendongak lalu tersenyum. Pak Gatot hanya geleng geleng kepala."Kok bisa bisa nya, tempat duduk sudah saya pisah jauh jauh. Jurus apa yang kalian punya untuk mencontek"ucap pak gatot dan Hoseok menggaruk kepala nya.
"Hehe telepati pak"jawab Jimin asal dan dicubit oleh Jungkook agar diam saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stories in school [Revisi]
Teen FictionPerjuangan yang panjang dan rumit dialami ketujuh lelaki.Masa di mana ketujuh lelaki melewati hitam putih dan berbagai konflik yang ada. Sebuah cerita yang mengemas kisah persahabatan,kebersamaan yang bersama melangkah menuju kebahagiaan dan titik c...