Bagian 1
Hujan turun sangat deras. Tampak dari jendela suasana sangat mendung. Jungkook menunggu Jimin dan Bogum datang. Jungkook sibuk tiduran di karpetnya sambil menunggu.
[Ting Tong! Ting Tong!]
Suara bel rumah terdengar sampai kamar Jungkook. Jungkook hanya diam menunggu mereka masuk, sudah terbiasa mama nya pasti yang membukakan pintu, dan Jungkook sudah hafal pasti mereka akan kekamarnya langsung.
"TARAAAAAAAAAAA!!!"
teriak Jimin yang masuk tiba tiba."Kebiasaan lu kalo masuk kamar gue"
jawab Jungkook."Haha. Sorry sorry"
kata Jimin."Hmm"jawab Jungkook malas.
Mereka duduk dan membawa barang bawaan mereka.
"Lo bawa apaan?"
Tanya Jungkook melihat 2 buah kresek besar berwarna hitam."Oh itu bahan bahan buat mading, sebelum kesini belanja dulu"
jawab Bogum dan mengipasi wajah nya dengan tangan."Btw. Soraya beneran nggak dateng? "Jeda Bogum.
"Oh iya. Jungkook juga sih. Jemput sekali aja nggk mau. Dia itu murid baru. Masa lu tunjuin sikap kek gitu"tutur Jimin.
"Bodo amat lah. Emang kalo ada murid baru harus di gimanain? Ini diri gue. Akan selamanya jadi gue. Nggak akan berubah didepan siapa pun. Lagian dia juga yang bilang nggk mau dateng. Ya udah. Ngapain pikir susah"jelas Jungkook.
"Bukan nya berubah, tapi demi kelompok kita" sahut Jimin.
"Yaelah kook. Lu keras kepala banget dah. Makanya kaga ada cewe yang mau deketin"
Ledek Bogum."Bener kata Bogum. Ya emang itu diri lu. Tapi lu juga harus paham lah. Cewe itu setegar apapun, kalo liat kelakuan dingin lu juga bakal kesel bahkan sakit hati"terang Jimin.
"Nah, soal nya lo ketus banget tadi di kelas" lanjut Bogum.
"Apaan dah. Jadi drama gini. Inget ya. Gue mau jadi diri gue. Emang siapa dia, gue harus nuruti dia. Nggk ada cewe yang betah sama gue bomat. Tetep aja tuh banyak yang naksir gue. Tapi gue ogah milih salah satu dari mereka. Mereka cuma lihat tampang gua, mereka belum tentu setia"jawab Jungkook panjang lebar.
Perkataan Jungkook bisa membuat Jimin dan Bogum hanya terdiam.
Apapun pengertian yang diberikan, jika Jungkook merasa pendiriannya benar tidak akan bisa dirubah.
"Ngomong ngomong kita bisa belanja karna list bahan dari Soraya. Bayangin kook, ngga bisa dateng tapi dia mikir. Walaupun sekarang ga buat, bahan udah lengkap. Tinggal bikin, itupun ntar yang banyak mikir juga Soraya. Kan gaenak"
ucap Jimin."Nah, jujur juga gue ga pandai bidang ginian. Syukur deh ada tuh cewe" Bogum memilih tiduran di karpet dan menyantap camilan yang ada di kamar Jungkook.
Jungkook hanya diam dan enggan untuk bicara lagi. Sedikit kesal temannya terlalu membela anak baru itu.
"Satu lagi kook, semua pake uang Soraya. Dia mau gantiin karena gabisa dateng" kata Jimin dan mengikuti Bogum yang merebahkan badannya.
"Sekarang ga ada Soraya, apa yang bakal dikerjain. Hmm, ga ada" sindir Jimin.
"Hmm tapi, bener juga, dia udah berusaha"
Batin Jungkook memikirkan perkataan Jimin dan Bogum------------------------------------------------------
Bagian 2Soraya membuka tirai jendela kamar. Sinar matahari menerangi sebagian kamar Soraya.
Soraya merasakan kehangatan yang sempurna kala itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stories in school [Revisi]
Teen FictionPerjuangan yang panjang dan rumit dialami ketujuh lelaki.Masa di mana ketujuh lelaki melewati hitam putih dan berbagai konflik yang ada. Sebuah cerita yang mengemas kisah persahabatan,kebersamaan yang bersama melangkah menuju kebahagiaan dan titik c...