2.3 Sepeda

114K 15.4K 8.4K
                                    

-Tempat bersejarah yang aku suka itu cuma satu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Tempat bersejarah yang aku suka itu cuma satu. Iya, Candi Tawamu:).- Adam Yuta Shadiqa.


(uh she up:)))

Pagi ini sama seperti pagi biasanya, embun menyapa rumput, kabut yang masih terlihat di jam enam pagi, dan cuaca yang sedikit mendung membuat hawa dingin semakin menyengat di kulit.

Tak gentar, ketujuh mahasiswa KKN itu malah duduk santai di pelataran rumah, membiarkan kulit mereka tertusuk hawa yang tak biasa mereka terima.

Jaehyun, Yerin, dan Taeyong duduk di bale bawah pohon mangga, sedangkan Johnny, Yuta, Nata, dan Sejeong duduk di ubin teras rumah yang berhadapan langsung dengan bale.

Selebihnya sibuk lagi dengan kasur di dalam rumah.

"Dingin banget ya" eluh Sejeong sembari mengelus lengannya yang hanya terbalut kaos lengan pendek tipis bertuliskan Young Girl di depan.

"Makanya pake jaket" seseorang tiba-tiba datang di antara mereka dan tiba-tiba juga membentangkan selembar kain untuk menutupi punggung Sejeong.

Tak hanya Sejeong yang menoleh, tapi mereka semua juga menoleh, merasakan chemistry antara ketua dan wakil ketuanya. Ya mau bagaimana pun Sejeong selalu cocok dipasangkan dengan lelaki manapun, dan lelaki pun tak akan menolak jika dipasangkan dengan Sejeong, selain lemah lembut dan keibuan, Sejeong juga cantik. Pantas saja Ten rela jadi bucinnya.

Kayanya Ten mah rela jadi bucin semua wanita.

Nata tersenyum samar melihat cara Doyoung memperlakukan Sejeong. Dia dapat menarik kesimpulan, bahwa Doyoung memang menyukai Sejeong. Dari awal pertemuan pun, Nata sudah merasakan gelagat Doyoung yang memiliki simpatik lebih pada Sejeong. Hanya saja, itu semua tersamarkan dengan raut wajahnya yang luar biasa datar kaya aspal.

Sejeong tersenyum kotak untuk membalas perlakuan baik lelaki yang kini duduk di sebelahnya.

"Makasih Doy"

Doyoung hanya tersenyum simpul.

Yerin ikut mengusak lengannya, mengikuti kelakuan wakilnya untuk menarik perhatian Jaehyun, "Jahe, aku kedinginan juga" katanya.

"Sini diguyur pake air kopi, mumpung masih anget" balas lelaki itu membuat yang lain tertawa.

Sedangkan Yerin mengerucutkan bibir atas balasan Jaehyun. Memukul bahu bidang Jaehyun pelan. "Ih kamu mah jahat" dumalnya sembari melipat tangan depan dada, berpura-pura kesal.

Mahasiswa elektro itu terkekeh lalu menepuk-nepuk kepala Yerin yang berpaling darinya, menarik gadis itu agar luluh. Dan perlakuan Yerin selanjutnya malah mendatangkan protes dari anak-anak lain, tanpa malu Yerin menyandarkan kepala di bahu Jaehyun dengan senyum luar biasa lebar.

Yerin selalu memiliki seribu satu cara untuk membuat teman-temannya tertawa, termasuk dengan perlakuannya yang sedikit berlebihan pada Jaehyun. Jujur saja, apa yang selama ini dia lakukan pada Jaehyun murni hanya candaan, pun dengan Joy. Mereka tak melakukannya dengan hati, hanya ingin membuat teman-temannya tertawa walaupun berakhir dia yang kena hujatan.

KKNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang