[NOVEL SUDAH TERSEDIA DI TOKO BUKU BUKAN TOKO BANGUNAN]
kuliah kerja ngebaper, istilah yang digunakan untuk kegiatan kuliah tapi malah ngajak perasaan.
Baca cerita ini jangan di skip, sampe ke foto-fotonya jangan. Ntar pusing sendiri
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
— intuisi (n.) adalah getaran hati.- Doyoung Harsya Attaqi.
Semuanya berkumpul diruang tengah kontrakan, berbaring hanya dengan dilapisi lantai, tangan mereka sebagai bantalan, ada pula yang membawa bantal dari kamar. Mata mereka menatap tembok yang terpancar gambar dari proyektor portable milik Doyoung.
Film horror asal Malaysia berjudul Munafik 2 dipilih sebagai acara malam mereka selepas sholat Isya.
Taeyong, Johnny, Joy, Yuta, dan Sana berbaring di belakang. Sedangkan Doyoung, Nata, Yerin, Jaehyun, Kun, Sejeong, dan Ten rebahan di barisan depan.
Ketegangan dan ketakutan meliputi mereka semua yang fokus menonton. Tak jarang mereka istighfar, bahkan Sana tidak kuat lagi hingga menyembunyikan wajah di bahu Yuta, membuat lelaki itu hanya bisa menepuk-nepuk kepala Sana pelan seperti seorang ayah sedang mengeloni anaknya.
Sedangkan Yerin memeluk Nata erat. Alhasil mahasiswa pemerintahan itu sulit bergerak.
"Rin, sonoan" Nata mendorong kepala Yerin, agar memberi ruang gerak padanya.
Yerin malah memeluk Nata semakin erat, kakinya mengunci kaki Nata, tangannya memeluk pinggang Nata, dan kepalanya bersandar pada bahu kiri Nata, membuat gadis itu menghela nafas sabar menerima perlakuan anaknya Pak Bagja.
Tiba-tiba suasana film berubah tegang, backsound terdengar mencekam dan hantu pun muncul, membuat sebagian dari mereka berteriak, termasuk Yerin.
Nata reflek menggeplak kepala Yerin. Pasalnya gadis itu berteriak tepat di kupingnya, bikin pengang. Mending kalau suaranya merdu, ini mah udah kaya kaleng rombeng, berisik banget.
Yerin merengut, melepas pelukan dan berbalik ke arah Jaehyun. "Jaehyun, aku dipukul" adunya dengan suara imut, berusaha menarik atensi lelaki yang sedang serius menonton.
Jaehyun menoleh, memberi senyuman menenangkan "aduh kasihan anak ayah, sini sini" katanya menepuk-nepuk kepala Yerin yang kena pukul Nata, membuat gadis itu tersenyum senang dan semakin merapatkan diri pada Jaehyun.
"Yerina gue sedot nih ubun-ubun lu!" celetuk Ten jijik mendengar suara Yerin yang dibuat-buat imut.
"Jaehyun, kata Tenny ubun-ubun aku mau disedot" adunya lagi.
Joy menyenggol kepala Yerin dengan kaki, karena posisi kakinya benar-benar di atas kepala Yerin. "Jijik goblok!" omelnya.
Yerin kembali merengek, "Jaehyun kepala aku ditendang Joy" adunya lagi dan lagi sembari mengelus bekas senggolan Joy.
"Uh tayang tayang," Jaehyun malah masuk ke dalam drama Yerin, menepuk-nepuk kepala gadis itu pelan, seakan dirinya adalah ayah Yerin. Hanya ini satu-satunya cara agar Yerin tidak banyak bicara, soalnya Jaehyun masih mau fokus nonton.
"Kenapa dua manusia ini menjijikan sekali, Ya Rabb" sahut Yuta masih sibuk menepuk-nepuk kepala Sana yang bersandar pada bahunya dengan wajah yang tertutup rambut. Mungkin Sana sudah tidur.