Maaf, panjang banget tiati bosen
—semua orang terlahir baik, yang membedakan hanyalah kelakuan dan sikapnya.- Qalif Kun Khasyafani.
Flashback on
Kejadian ini terjadi saat para anggota KKN minus Doyoung dan Nata pulang ke kota untuk KRS-an.
Kun menyeruput Caramel Machiattonya berkali-kali hingga perutnya terasa kembung. Matanya menoleh ke sana kemari memperhatikan jalan raya Kalimalang-Bekasi yang padat, tak ayal orang yang berlalu lalang di depan outlite Starbucks yang ada di kawasan mall tersebut juga dia perhatikan. Terserahlah yang mana saja, asal rasa bosannya menghilang.
Kini dia beralih mengetuk-ngetuk meja kayu, alih-alih menarik perhatian seseorang yang ada di hadapannya. Tapi orang itu malah lebih seru sendiri dengan ponselnya sembari haha hihi, melupakan dirinya yang sudah hampir jamuran dikacangi.
"Ehem," dehemnya meminta atensi, tapi sama sekali tak digubris oleh wanita cantik di hadapannya.
"Yang?" panggilnya.
Bukannya mendapat gubrisan, malah kini gadis itu cekikikan sendiri dengan ponselnya.
"Hay?"
"..."
"Hayoung?"
"..."
"Hayoung?!" serunya pasrah, tapi tetap tak mendapat balasan.
"Hey, kamu tuh lagi apa sih?" dengan terpaksa Kun menarik ponsel gadis itu.
Tanpa babibu, gadis itu langsung berseru tak suka, "Kun!" lalu merebut ponselnya dengan cepat, sebelum lelaki berpipi chubby itu melihat-lihat isi ponselnya.
Gadis bernama Hayoung segera meletakkan ponselnya di atas meja, tak lupa untuk menguncinya. Kini perhatiannya fokus pada lelaki di hadapannya.
"Kenapa sayang?" tanyanya melunak.
Helaan napas terdengar panjang, Kun berpangku dagu sembari menaruh pandangan pada Signature Chocolate milik kekasihnya. "Minum keburu gak enak" katanya mengalihkan.
Hayoung tersenyum, seperti tak terjadi apa-apa sebelumya. Dia menurut untuk mengaduk dan menyeruput minumannya. Matanya ikut beralih menatap keluar jendela.
"Chat sama siapa? Seru banget" tanya Kun berusaha tenang.
"Sama Bang Jae" balas Hayoung.
"Ngomongin apa?"
Cukup lama tak menjawab, matanya berputar mencari jawaban, padahal bisa saja dia menceritakan apa yang dia bicarakan dengan Sungjae agar lebih mudah.
"Biasa..." balasnya tak menemukan kalimat yang tepat untuk menjelaskan apa yang sedang dia dan lelaki bernama Sungjae itu bicarakan.
Kun hanya membulatkan mulut. Berusaha tetap tenang dan terlihat biasa saja. Bukannya tak tahu, dia hanya tidak ingin membuat suasana keruh, mereka baru bertemu setelah hampir dua minggu tak bertatap muka.
KAMU SEDANG MEMBACA
KKN
Fanfiction[NOVEL SUDAH TERSEDIA DI TOKO BUKU BUKAN TOKO BANGUNAN] kuliah kerja ngebaper, istilah yang digunakan untuk kegiatan kuliah tapi malah ngajak perasaan. Baca cerita ini jangan di skip, sampe ke foto-fotonya jangan. Ntar pusing sendiri