[NOVEL SUDAH TERSEDIA DI TOKO BUKU BUKAN TOKO BANGUNAN]
kuliah kerja ngebaper, istilah yang digunakan untuk kegiatan kuliah tapi malah ngajak perasaan.
Baca cerita ini jangan di skip, sampe ke foto-fotonya jangan. Ntar pusing sendiri
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-cinta tidak butuh kata-kata, tapi cerita.- Jaehyun Aldebaran Syauqi.
Jaehyun menarik resleting jaket parasut yang dikenakannya sampai sebatas leher, menaikan kerah leher itu hingga menutupi mulutnya, ntah apa faedahnya. Angin bertiup kencang hingga membuatnya merasa kedinginan.
"Hari ini cuacanya dingin banget" katanya membuat gadis di sebelahnya tersenyum kecil.
"Kedinginan?" tanyanya, padahal Jaehyun sudah memberi jawaban sebelum dia bertanya tadi. Tangannya bergerak melakukan olahraga ringan.
"Dikit"
"Lemah" ejek Yerin membuat Jaehyun terkekeh.
Mereka jalan beriringan menuju pasar, awalnya Jaehyun mengusulkan untuk naik sepeda Bu Uni, tapi Yerin menolak dan meminta jalan kaki, katanya biar so sweet.
"Lu gak kedinginan?" tanya Jaehyun melirik gadis di sebelahnya yang mengenakan jaket tipis bewarna biru tua. Setelah itu menunduk, menendangi kerikil kecil.
Yerin menggeleng masih menggerakan tangannya ke kiri dan ke kanan, ke depan dan ke belakang, seperti melakukan pemanasan sebelum olahraga.
"Jadi kangen Bandung" cicitnya.
"Orang Bandung?"
"Bokap"
"Oh Pak Bagja" kata Jaehyun terkekeh.
Tangan Yerin terjulur memukul bahu Jaehyun, bukan dengan gaya berlebihan seperti yang biasa dia lakukan, tapi seperti seorang teman. "Sialan" balasnya.
Anak Elektro itu meringis kecil lalu tertawa. Setelah itu mereka sama-sama terdiam. Sibuk dengan kegiatan masing-masing, Yerin yang masih menggerakkan tangannya seperti sedang bertepuk tangan, dan Jaehyun yang masih asyik menendangi kerikil.
Sedikit rasa canggung menerpa mereka, tidak ada lagi sikap centil Yerin yang biasa dia lakukan kepada Jaehyun ketika di hadapan teman-temannya, kini mereka hanya berdua dalam diam. Terasa aneh.
Cukup lama tak ada yang buka suara lagi. Jujur saja, Jaehyun tidak mahir dalam memulai pembicaraan dengan orang lain. Itulah kenapa dia lebih suka menimbrung daripada memulai konversasi. Begitu pula dengan Yerin yang tidak memiliki topik untuk dibahas dengan Jaehyun.
"Rumah lu dimana?" hanya pertanyaan itu yang terlintas dipikiran Jaehyun, sehingga tanpa pikir panjang dia pun bersuara, yang penting mereka tidak lagi terlihat canggung.
Gadis itu kembali memberi atensi pada Jaehyun, menoleh sebentar sebelum menjawab, "Cileungsi"
Jaehyun mengangguk-angguk, "jauh juga ke kampus"
Yerin terkekeh, "lumayan."
"Gak ngekos?"
Bukan pembicaraan ini yang sebenarnya Jaehyun mau, tapi dia juga tidak tahu mau ngobrol apa lagi. Terlebih gelagat Yerin tidak cerewet dan centil seperti biasanya. Jadi terlihat waras sekarang.