The Another Ending Scene

64K 4.6K 2.9K
                                        

Hai manies, ketemu lagi wkwkwk.
Iya ini yang terakhir kok, suwer.

Ini delete part dari buku, jadi kalau yang udah baca novelnya pasti tau ini sambungan yang mana. Tiati bosen, panjang banget.

—Waktu memiliki batasan, mungkin waktu kebersamaan kita hampir habis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Waktu memiliki batasan, mungkin waktu kebersamaan kita hampir habis. Terima kasih sudah menjadi bagian dari waktuku.- Muhammad Taehyung Shadiqa.


Taehyung sibuk mondar-mandir dengan tangan mengepal, wajahnya terlihat cemas, dan tubuhnya menegang. Bona yang duduk di hadapannya sampai memutar bola mata malas melihat kelakuannya.

"Mau sampe abad ke berapa lu cosplay jadi setrikaan?" tanya Bona jengah, dia kembali mengebet skripsinya.

Taehyung menatap Bona dengan wajah cemberutnya yang lucu. Dia heran dengan sahabat perempuannya yang satu ini, apakah dia tidak punya perasaan takut atau khawatir?

Bisa-bisanya tenang di saat mereka akan menghadapi sidang akhir beberapa menit lagi.

Jantung Taehyung saja hampir copot, karena daritadi malam tidak bisa berhenti memikirkan soal sidang ini.

"Lu tuh gak punya hati ya, mau sidang akhir aja gak ada khawatir-khawatirnya, heran gue" omelnya.

Ya, hari ini Taehyung dan Bona akan menghadapi sidang skripsi bersama ketiga teman kelas lainnya. Sidang ini akan menjadi penentu kelulusan.

"Ya elah apa yang perlu dikhawatirin sih, dosen pengujinya juga sama-sama makan nasi. Kalau dosennya makan kembang tujuh rupa macam Pak Yoongi baru lu boleh takut" balasnya masih sibuk mengebet skripsi.

Semenjak berita pesugihan Pak Yoongi merebak seantero kampus, seketika hoax-hoax pun mulai bermunculan. Mulai dari Pak Yoongi melihara tuyul, punya anak tumbal, pasang susuk biar awet muda, makan kembang tujuh rupa, dan rupa-rupa warna hoax lainnya. Banyak deh, pusing.

Taehyung semakin mengerucutkan bibir mendengar penuturan sahabatnya.

"BONA BOKEP!" tiba-tiba suara teriakan melengking menggema di gedung Faperta.

Mereka menoleh ke sumber suara yang ternyata berasal dari lelaki bernama Jimin Angkasa Atmanegara yang tingginya tidak mengangkasa.

Lelaki manis itu berlarian di koridor sembari melambaikan tangan dengan riang. Namun tiba-tiba,

Gabrukkkk

Suara bedebum terdengar nyaring. Ternyata itu Jimin yang nyusrug karena tersandung kakinya sendiri.

Seketika anak kedokteran itu jadi pusat perhatian. Dia pun terkekeh lalu bangkit.

"GUE GAK APA-APA KOK, GAK USAH KHAWATIR!" teriaknya.

Padahal Taehyung dan Bona juga tidak mengkhawatirkannya sama sekali. Sudah paham betul tabiat kesandung, jatuh, nyusrug, kenjengkang yang sering dialami Jimin.

KKNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang