5.7.1 Kuantum

61.7K 8.9K 2.7K
                                    

—sepandai-pandainya maps, tetap gak bisa memandu perasaan orang mau dibawa kemana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

sepandai-pandainya maps, tetap gak bisa memandu perasaan orang mau dibawa kemana.- Adam Yuta Shadiqa.

Malam ini terasa sunyi, perkumpulan duabelas manusia itu hanya diisi sepi. Menunggu sebuah pemula bersuara, menjelaskan apa yang seharusnya dijelaskan. Mereka baru selesai evaluasi yang kedua kalinya tentang acara Yerin dan sedang menunggu Sejeong untuk menceritakan hal yang tadi terjadi.

"Aku minta maaf," hanya itu yang keluar dari mulut Sejeong setelah 15 menit mereka menunggu.

Apa lagi yang harus dia ucapkan selain maaf? Sejeong tidak enak pada teman-temannya, dia sudah membuat kegaduhan dengan kekasihnya sampai ditonton anak NCT dan anggota kelompok sebelah.

"Aku tau Daniel bakal begitu, tapi aku juga gak bisa nahan dia buat gak kaya gitu. Aku minta maaf" lanjutnya.

Yerin mendekat, lalu menepuk pundak Sejeong. "Harusnya gue yang minta maaf Se, jujur gue gak tau kalau lu pacarnya Daniel"

Yerin dan Daniel memang berteman, tapi bukan berarti Yerin tahu semua tentang Daniel, begitupun sebaliknya. Mereka hanya dekat di kelas, dalam konteks perkuliahan, tidak lebih. Dan Daniel sendiri juga bukan orang yang suka mengumbar cerita kehidupannya pada orang lain, begitupun Yerin yang tidak suka ikut campur urusan orang lain.

Gadis cantik itu tersenyum dan mengangguk. Bukan salah Yerin, bukan salah dia juga, memang tidak ada yang salah dalam masalah ini.

"Daniel aslinya baik kok" katanya tersenyum. "Ya kaya yang kalian liat tadi, ramah, supel, suka bercanda, lembut..."

"...ya kecuali sama satu orang" potong Doyoung yang langsung jadi pusat perhatian. Dia menatap satu persatu temannya dengan pandangan bingung. "Kenapa?"

"Lu ada masalah apa sama Daniel?" Johnny buka suara.

Doyoung menggedikkan bahu, "gak ngerti. Tiba-tiba aja Daniel kaya gitu. Dulu pas pdkt sama Sejeong baiknya ngalahin istri muda, eh pas udah jadian malah kaya ibu tiri" jelasnya sembari bersandar pada tembok di belakangnya.

"Kelakuan lu mirip sodaranya Cinderella kali, makanya dia kesel" ceplos Ten.

Sejeong terkekeh lalu menggeleng. "Daniel emang posesif" katanya melanjutkan cerita. "Tapi aku gak menganggap itu berlebihan untuk sekarang ini, aku masih bisa terima. Sejauh ini dia juga gak bermasalah..."

Kecuali waktu mukul Eunwoo di kantin Psikologi...sambungnya dalam hati.

"Untung aja si Daniel dapetnya kaya lu Se, coba kaya gue, udah jadi kutu kali" ungkap Joy.

"Jadi botak kali, lu jenggutin mulu" ceplos Ten lagi.

Joy melirik Ten, membuat lelaki itu mengatupkan kedua tangan seperti orang Thailand mengucapkan sawadikap, "ampun nyai" katanya mundur.

Yang lain pun tertawa. Memang semudah itu membuat mereka tertawa.

"Oh iya Se, gue mau minta maaf, gue gak maksud buat nyela permasalahan kalian kok" kata Ten minta maaf gara-gara kelakuannya tadi.

KKNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang