5.3.2 Diorama Kebersamaan

72.2K 9.5K 2.6K
                                    

Apa resolusi kalian di tahun ini?

-tempat kembali terbaik; keluarga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-tempat kembali terbaik; keluarga.- Baba yang ditinggal pergi anaknya.

Yuta menyelak diantara tubuh Yerin dan Jaehyun yang jalan berduaan, lalu menarik tubuh Jaehyun menjauh. Dia juga melakukan hal yang sama pada Kun dan Joy yang jalan duluan di depan, dan memindahkan Kun ke sebelah kanannya bersama Jaehyun. Kini formasi mereka menjadi Joy, Yerin, Yuta, Jaehyun, dan Kun yang berjalan secara horizontal.

Dia kesal, daritadi keempatnya asyik berpasang-pasangan, sedangkan Yuta sendirian seperti kambing conge.

"Afwan ukhti, ini ikhwan only" kata Yuta menempelkan kedua telapak tangan seperti orang Thailand waktu ngomong sawadikap, di depan Yerin dan Joy.

Yerin pun membalas hal yang sama, "syukron akhi, sudah diberi tahu" balasnya membuat yang lain tertawa.

Seketika wajah Yuta kembali jutek. Masih tak terima dikacangi. "Lu tau gak kalau cewek cowok yang bukan mahrom berduaan, yang ketiganya setan" ceramahnya.

"Lu tau gak? Kalau lu itu setannya?!" gerutu Joy ngegas.

Yuta menjenggut rambut anak manajemen itu sampai si gadis mengaduh kesakitan. Tapi tak berapa lama yang meringis kesakitan malah Yuta, waktu Joy membalas jenggutan diujung rambutnya yang dikuncir.

Main-main sih sama raja bar-bar.

"Ampun! Tolong! Ampun!" teriak Yuta mengaduh.

"Kebotakan dini dah!" Yerin yang berada diantara mereka malah tertawa senang.

"Ampun ya Allah ampun!" teriak Yuta lagi waktu Joy semakin menarik ujung rambutnya hingga kepalanya mendangak. Beneran ini mah Yuta langsung kebotakan dini habis ini.

"Makanya jangan macem-macem" kata Joy memperingati.

"Preman pasar dilawan" imbuh Kun dengan kekehan.

Lelaki Shadiqa itu meringis sekali lagi, mengusap kulit kepalanya yang perih. Sumpah, demi kambing bernama Sungjae, tangan Joy luar biasa bar-bar.

Tidak mau Yuta mencari masalah sama Joy. Ngeri.

Selagi yang lain tertawa melihat muka madesu Yuta, Yerin malah memperhatikan tangan lelaki itu yang masih luka. Ternyata belum diobatin juga.

"Naha sih Yut? Kok gak diobat-obatin!" Yerin menggenggam tangan Yuta, memperhatikan luka-luka lecet yang mulai membekas.

"Ntar juga sembuh sendiri" balasnya menarik kembali tangannya untuk disembunyikan dari teman-temannya.

"Ya obatin dong!" seru Yerin tak suka. Dia memang tidak bisa melihat orang sakit sedikit, pasti bawannya mau ikut ngobatin.

"Kok bisa sampe kaya gitu? Pintunya baik-baik aja?" tanya Joy yang sempat melihat tangan Yuta.

"Bego, malah nanya pintunya!" seru Yerin kesal. "Eh tapi pintunya beneran gak apa-apa, Yut?"

KKNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang