[NOVEL SUDAH TERSEDIA DI TOKO BUKU BUKAN TOKO BANGUNAN]
kuliah kerja ngebaper, istilah yang digunakan untuk kegiatan kuliah tapi malah ngajak perasaan.
Baca cerita ini jangan di skip, sampe ke foto-fotonya jangan. Ntar pusing sendiri
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
—pertemuan adalah awal dari perpisahan- Doyoung Harsya Attaqi.
Sudah hampir dua jam mereka melakukan diskusi mengenai beberapa hal. Semuanya berjalan tak semulus yang mereka bayangkan, ada saja yang tidak sepaham, ada pula yang menolak, tapi akhirnya semua dapat disepakati bersama, mulai dari waktu observasi tempat, program kelompok, barang yang mau dibawa, persiapan apa saja, dan juga hal-hal lainnya mengenai KKN.
"Ada lagi yang mau dibicarakan?" tanya Doyoung.
Yerin mengangkat tangan.
"Kenapa Rin?"
"Pak," panggil Yerin memulai. "Aing mau ngomongin soal anggaran kelompok. Kemarin aing nanya ke temen pada patungan berapa. Rata-rata pada patungan 400 ribu, ada sih yang 300 tapi mereka juga tetap bayar uang kas perminggunya. Terus, kita kan dapat anggaran dana nih dari kampus, tapi harus ngajuin proposal dulu..."
"Nah berhubung besok kita mau observasi, gimana kalau kita patungan mulai dicicil dari besok, minimal duaratus ribu dulu, kalau misalkan nanti kita dapat kontrakan, bisa langsung di dp. Nanti kalau ada lebihnya di akhir KKN bakal dibalikin" jelas Yerin panjang lebar.
Mahasiswa bahasa itu nampak berpikir, "tapi itu gak kebanyakan Rin? Udah bikin list anggaran sementara belum?"
Yerin segera membuka buku yang sedaritadi dia angguri di hadapannya. "Udah pak, jadi itu sekalian sama hari-hari kita selama kkn, kaya makan, galon, sama keperluan yang lainnya." tangannya terulur menyodorkan buku catatan.
Doyoung membaca apa yang sudah ditulis oleh bendaharanya. Lalu mengembalikannya lagi, "oke, gimana yang lain setuju?"
"Setuju!" seru yang lain bersamaan.
Arah pandang Doyoung kini beralih pada kedua sekertarisnya yang duduk berdampingan. "Sekertaris mulai bikin proposal pengajuan anggaran dana ya" titah Doyoung.
Nata dan Taeyong hanya mengangguk patuh.
"Kalau butuh apa-apa, hubungi gue aja. Biar nanti proposal pengajuannya gue yang naikin ke LPPM"
"Iya" balas Taeyong.
Sedangkan Nata menanggapi dengan ibu jari kiri yang terangkat, karena sibuk menulis semua perbincangan forum di buku.
"Sekertaris apa aja tadi yang udah kita bahas?"
Nata menegakkan tubuhnya, mengikuti intruksi Doyoung untuk membacakan apa yang sudah dia tulis.
"Teman-teman, tadi kita membahas soal program individu dan kelompok yang sudah disepakati, tentang observasi besok ke Karawang berangkat jam 8 pagi, yang telat ditinggal. Terus soal uang kas kelompok 400 ribu dicicil mulai besok. Tambahan, sekertaris mulai membuat proposal anggaran"
Doyoung mengangguk, "jadi udah jelas ya buat pertemuan hari ini, besok jangan lupa ya guys jam 8. Kalau sampai ada yang telat ditinggal, soalnya ini perjalanan jauh, kita harus ke Karawang, jadi sebisa mungkin kita meminimalisir waktu, ok?"