22.

5.2K 154 3
                                    


"yasudah lah, ayo aku bantu milihin" Ucapnya bangkit dari sofa dan menarik tanganku untuk mengikutinya.

Dengan pasrah aku hanya mengikutinya dari belakang dan membalas dengan gumaman saja ketika Rendra menunjukkan beberapa gaun kepadaku. Bukan aku nggak mau memilih gaun, tapi aku sudah banyak gaun yang bisa aku pakai buat acara pertunangan besok, jadi males saja kalau menambah koleksi gaun lagi.

--------**-------

OUTHOR POV.

Mereka berempat memilih baju yang akan digunakan pada acara pertunangan Ryan dan Tania yang akan diadakan kurang lebih 3 minggu lagi.

Tania yang sangat antusias mencoba beberapa gaun dan sesekali meminta pendapat dari Ryan. Namun masih belum ada yang cocok menurut keduanya.

Terkadang satu gaun terlihat bagus oleh Tania namun tidak untuk Ryan, dan sebaliknya selalu begitu.
Hingga keduanya menemukan satu gaun yang membuat keduanya sepakat untuk membelinya.

Dilain sisi Rendra yang  bersemangat memilihkan gaun untuk Raina dan berbanding terbalik dengan Raina yang hanya pasrah mengikuti Rendra dari belakang.

Berbagai model selalu ditunjukkan kepada Raina namun Raina hanya menjawabnya dengan gumaman saja, dan itu membuat Rendra menjadi kesal. Seperti sekarang baju ke 10 yang Rendra tunjukan jamaban Raina tetap sama

"Yang, ini bagus buat kamu deh" kata Rendra menunjukan  gaun berwarna putih gading selutut tanpa lengan.

"Hmm" gumam Raina sambil menganggukkan kepala sebagai jawaban.

Rendra mendengar gumaman itu yang selalu Raina berikan sebagai jawaban dari semua pertanyaan Rendra  dibuat kesal.

Dengan kasar Rendra menghembuskan nafas, Rendra menarik pelan tangan Raina ke sofa yang sebelumnya ia duduki tadi.

Sesampainya di sofa Rendra membuka suara menanyakan alasan dari gumaman Raina tadi.

"Yang, kenapa sih dari tadi kamu selalu jawab 'hem' doang? Kan biasanya cewek kalau diajak beli baju paling semangat" tanya Rendra ke Raina dengan wajah kesalnya.

"Aku nggak terlalu suka belanja, lagian aku juga banyak gaun dirumah" jawav Raina santai.

"Tati kan aku pengen lihat kamu semangat, happy, kalau diajak shoping, kan kalau gini aku jadi bingung gimana caranya biar bisa buat kamu bahagia, aku kira kamu akan bahagia kayak cewek lain kalau diajak belanja kayak gini" ungkapan Rendra frustasi.

Raina yang tau maksud dari Rendra dan melihat wajah Rendra yang frustasi seperti itupun tersenyum. melihat ekspresi manja, kesel yang Rendra tunjukkan dalam waktu bersamaan dan selalu membuat Raina gemas.

"Hai, lihat aku dan dengarkan aku baik-baik, aku bukan wanita lain, aku mau kamu berbuat apapun untuk membahagiakan aku tanpa menjadikan wanita lain sebagai acuan kamu, karena belum tentu wanita lain suka aku juga suka, dan sebaliknya juga gitu" ucap Raina mengarahkan wajah Rendra agar menatap kearahnya.

"Buat aku bahagia dengan cara sederhana tapi bermakna, ok! Dari kamu sendiri bukan desakan atau ucapan orang" lanjutku.

"Hmm"  gumam Redra masi menatap Raina.

"Yasudah, kamu masih maukan milihin aku gaun, jangan sedih dong" ajak Raina tak tega melihat ekspresi Rendra.

"Beneran?" Tanya Rendra antusias.

"He'em, tapi jangan yang terlalu ribet ya, yang simple saja, ok" jawab Raina yang membuat Rendra mengangguk semangat.

Setelah hampir 1 jam  Raina mendapat gaun dari yang dipilihkan Rendra, begitu pula dengan Tania

Black White CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang