"Bahagia nggak sama aku?" tanyanya tiba-tiba."Lebih dari kata bahagia" jawabku jujur.
"Tetap bersamaku, biarkan hanya aku yang menjadi alasan atas senyumanmu, alasan atas rasa bahagiamu, biarkan hanya aku saja" ucap Rendra.
"Tentu, hanya kamu" ucapku mengusap pelan pipinya.
"Love you" ucap Rendra memelukku erat.
"Love you to" balasku dengan tanganku mengusap punggungnya lembut.
-------**-------
Author POV.
Seperti yang telah direncanakan kemarin, dan disinilah Raina sekarang, sebuah Restaurant yang lekat akan cirikhas Indonesia. Dari interior tempat sampai menu makanan.
Pertemuan yang kali ini dilakukan bukan hanya membahas mengenai pekerjaan saja, Namun para investor sepertinya ingin lebih mengenal Rendra orang yang akan mereka percayai dalam menjalin kerjasama.
Rendra dengan setelah jas khas orang kantor yang memegang jabatan tingginya, dan Raina yang sengaja menggunakan dress batik selutut dengan rambut kuncir kudanya menambah kesan yang begitu menawan.
Rendra, Raina dan juga sejumblah investor yang masing-masing didampingi para sekertaris pribadinya sudah duduk di meja yang Rendra pesankan, Namun salah satu sekertaris pribadi mereka ada yang belum terlihat.
"Maaf sebelumnya, perkenalkan wanita disamping saya ini, Raina Angelista calon nyonya Mahardika pada 3 minggu kedepan" ucap Rendra dengan senyum bahagia dan bangga memperkenalkan Raina kepada semua orang.
"Raina" ucap Raina dengan sedikit senyum tipisnya.
"Wow, kamu sangat cantik Nona" puji salah satu pria yang ada disitu dengan bahasa indonesia yang kurang fasih.
"Trima kasih" ucap Raina.
"Rendra!!" ucap seseorang wanita yang baru datang, nampak kaget melihat laki-laki yang ada didepannya.
"Rasty" ucap Rendra lirih.
Hening...
Semua orang nampak bingung akan situasi saat ini.
Kecuali Raina, dia menampilkan ekspresi datar dan dingin yang mungkin sudah lama tak terlihat oleh Rendra.
'Sudah kuduga itu kamu' batin Raina.
"Maaf apa kalian sudah saling kenal?" tanya pria paruh baya dengan kenyitan bingung. bos dari Rasty.
"Ya kami..."
"Teman lama" potong Rendra akan ucapan Rasty.
"Baiklah, sepertinya bisa dimulai pembahasan kita" ucap bos Rasty.
Pembicaraan pun dimulai dengan Rasty yang tak bisa melepaskan pandangnannya kepada Rendra.
Rendra yang mengetahui ada seseorang yang memandangnya hanya bersikap biasa, seolah tak berpengaruh apapun pandangan tersebut.
Bembicaraan pun akhirnya selesai dalam waktu 15 menit yang lalu.
Makanan pun sudah terhidang di meja mereka, anekah makanan asli indonesia tertata rapi, bau harum makannan sangat menarik para penikmatnya.
"Silahkan dinikmati" ucap Rendra.
Semua mulai mengambil makanan yang mereka pilih.
"Boleh saya menanyakan sesuatu?" tanya salah seorang pria.
"Boleh" jawab Rendra.
"Saya perhatikan dari tadi pandangan nona Rasty terus mengarah ke anda dengan pandangan yang saya sendiri tidak mengerti apa artinya, tapi yang saya lihat ada pandangan Rindu didalamnya, jadi apa kalian hanya sebatas teman?" tanyanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Black White CEO
Romance"cewek ternyata lawan gue. cih!, pling langsung kalah loh hanya dalam 1 putaran saja"ucapnya. (Rizky Rendra Mahardhika.) "cih,lihat saja nanti"ucapku dingin padanya. (Raina Agelista Wijayah). "ok! kalau gue menang lo akan menuruti kemauan gue, dan k...