24.

5.4K 160 0
                                    


'Oma, oma tau aku tuh sudah tunangan seperti apa yang diinginkan Opa dulu, Oma tau dia itu ternyata Rendra temanku dulu waktu aku masih kecil, dia yang sering aku ceritain sama Oma. Aku nggak tau Opa menjodohkanku dengan dia karena mendengar semua ceritaku atau atas hal lain, tapi yang jelas aku bahagia Oma, Opa juga terima kasi atas rencana perjodohan ini. Do'a-kan hubungan ini bisa berlanjut samapai tua dan aku mau pemisah antara hubungan ini hanyalah maut saja' do'a Raina dengan memandang langit yang terdapat bintang dan bulan.

"Ngapain disini? nggak dingin hum?" Ucap seseorang yang mengambil duduk disebelahku.
-------**--------

Aku yang terkejut langsung menoleh dan mendapati Rendra yang sama menatapku sehingga pandangan kami tertemu.

"Ngagetin aja si Ndra" ucapku.

"Heheheh, kamu ngelamunnin apa hayo? Jangan-jangan kamu ngelamunin aku ya?" Ucapnya sambil menaik turunkan alisnya.

"Maybe" ucapku singkat.

"Beneran! Rain, kamu ngelamunin aku? Nggak ngelamunin yang jorok kan Rain??" Ucapnya dengan menampilkan smirk nya.

"Fikiran kamu sepertinya perlu dicuci deh Ndra" ucapku menghadapnya dan melihat Rendra hanya nyengir tak berdosa.

"Heeeem Rain, aku mau nagih yang tadi boleh?" Tanyanya terlihat ragu.

"Nagih apa? Yang mana?" Tanyaku bingung.

"Hm....peluk" jawabnya ragu yang membuat aku ingin tertawa melihatnya.

"Oh" jawabku menggodannya.

"Kok 'oh' doang si Rain?" Protesnya.

"Trus gimana dong yang bener jawabnya ?" Ucapku.

"Jawab iya kek, boleh kek, tapi jangan jawab enggak, no, dan sejenisnya" ucapnya mencabikan bibirnya.

"Yahh, kenapa nggak boleh jawab enggak? padahal tadi aku mau jawab itu" ucapku terus menggodanya.

"Ishhh, malesin" ucapnya mendengus kesal.

"Yaudah sini aku peluk" ucapku merentangkan tangan.

Seketika Rendra menoleh kearahku dan langsung memelukku erat.

"Rain" panggilnya masih memelukku.

"Hem"

"Aku sayang kamu" ucapnya.

"Aku tau itu, Ndra! ak..u su...sah na..pas" ucapku karena Rendra semakin mengeratkan pelukannya.

Mendengar ucapanku Rendra mulai melonggarkan pelukannya
"Maaf Rain, aku seneng banget kamu bolehin aku meluk kamu" ucapnya dan beberapa detik setelahnya.

Cup

"Ndraaaa!!" Teriakku melepaskan pelukannya setelah sadar Rendra mencium pipiku.

"Hehehe, aku kangen nyium kamu, jadi ya.. gitu" ucapnya cekikikan.

"Rain ikut aku yuk!"ajaknya

"Kemana?" Ucapku masih kesal atas ciuman tadi.

"Suatu tempat yang indah" ucapnya.

Tak menunggu lagi aku sudah di tarik lembut Rendra. Kedalam rumah dan mendapati kak Maura dan kak Kiki diruang Tv dengan Verel yang berada di pangkuan kak Maura.

"bang, minjem mobil dong?" Ucap Rendra pada kak Kiki.

"Mau kemana?"

"Jalan sebentar" jawab Rendra santai.

"Pakek mobil Raina aja yang masih ada disini, kasian nggak pernah dipakek sama orangnya" ucap Kak Maura.

"bentar aku ambilin kuncinya" lanjut kak Maura berdiri dan memindahkan Verel kepangkuan kak Kiki.

Black White CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang