"Aku berangkat ya, sayang. Jaga diri dirumah, jangan banyak aktivitas sampai kamu kelelahan" ucap Rendra sambil membelai lembut pipi Raina.
"Anak Daddy jagain mommy ya, kalau mommy bandel nanti pas Daddy pulang aduin ke Daddy ya" lanjut Rendra berganti mengelus lembut perut Raina.
"Iya,By" balas Raina.
"Aku berangkat ya, Sayang" Ucap Rendra dibalas dengan anggukan Raina.
Raina segera mengambil tangan Rendra untuk dicium punggung tangannya. Dibalas Rendra dengan mencium dalam dahi Raina.
Tak lama Rendra masuk kedalam mobil Pajero sport keluaran terbaru miliknya.
Setelah melihat mobil Rendra sudah tak terlihat Raina kembali masuk kedalam rumah.
------**-------
Raina POV.
Hari ini aku sangat bahagia meski hanya karena aku dapat melakukan kegiatan seperti biasanya.
Aku tau kecemasan Rendra atas aku, karena ini kehamilan pertama jadi wajar jika Rendra merasakan rasa takut yang berlebih.
Pengalaman pertama menjaga wanita hamil membuat dia menunjukkan sikap posesif nya yang tanpa dia sadari sangat berlebihan.
Tapi, aku tidak bisa membiarkan dia bersikap seperti itu. Karena jika aku tidak banyak aktifitas malah membuat aku menjadi stres sendiri.
Kerena aku lebih baik banyak bergerak dari pada bermalas-malasan.
Seperti sekarang dari jam 10 pagi tadi aku mengisi waktuku untuk melakukan aktivitas yang sekiranya tidak berat dan membahayakan untuk calon anakku.
Dari bercocok tanam yang sekarang menjadi hobi baruku dirumah, sampai membuat kue kering, dan belajar masak masakan rumahan yang terkenal sangat sederhana.
Sekarang sudah menunjukkan pukul 12.50 aku masih berkutat didapur, mencuci peralatan yang aku gunakan membuat kue tadi.
Saat asik menata loyang dirak setelah dicuci tadi,aku menegang merasakan pelukan dari belakang.
"Yang, ini aku" ucap seseorang yang suaranya sangat aku kenal dan membuat aku lega mendengarnya.
"Wa'alaikumsalam" sindirku.
"Hehehe, Assalamualaikum sayangnya aku" ucapnya.
"Wa'alaikumsalam, hubby" jawabku berbalik menghadapnya setelah semua telah selesai.
"Kok pulang" tanyaku karena tak biasanya dia pulang dijam segini.
"Sengaja, aku pengen makan sambal teri kamu tadi" jawabnya.
"Bentar biar aku siapin, kamu tunggu dimeja makan aja sana jangan ganggu aku supaya cepat biar kamu nggak telat balik kekantor lagi" ucapku berusaha melepas pelukannya pada pinggangku.
"Aku nggak balik lagi kekantor" ucapnya tenang.
"Hah, kenapa?" Tanyaku berusaha menjauhkan kepalanya yang sudah berada pada curuk leherku.
"Aku nggak ada meeting dan nggak ada sesuatu yang penting dikantor jadi aku pulang aja, urusan ngechek berkas udah aku bawa beberapa berkas yang butuh diselesaikan dalam waktu dekat ini, biar aku check dirumah aja" jelasnya yang masih meletakkan kepalanya dicuruk leherku tanpa minat melepas pelukannya.
"Yasudah sana ganti baju, aku siapin makan siangnya" tintaku yang membuat dia beranjak dari posisinya dan berjalan kekamar meski terlihat malas.
Aku segera menyiapkan makan siang untuk Rendra.

KAMU SEDANG MEMBACA
Black White CEO
Romansa"cewek ternyata lawan gue. cih!, pling langsung kalah loh hanya dalam 1 putaran saja"ucapnya. (Rizky Rendra Mahardhika.) "cih,lihat saja nanti"ucapku dingin padanya. (Raina Agelista Wijayah). "ok! kalau gue menang lo akan menuruti kemauan gue, dan k...