43.

1.4K 93 8
                                    


"Arkana Keanu Mahardhika" jawab Rendra lantang

"Artinya?" Tanya kak Ryan.

"Tegas dan bijaksana berhati terang dari keluarga Mahardhika" jawab Rendra bangga.

------**-----

Raina POV.

Setelah 3 hari dirawat dirumah sakit akhirnya aku dan anakku sudah diperbolehkan pulang.

Sedari tiba dirumah aku tak pernah menggendong anakku sama sekali.

Dari mulai tanteku sampai kerabat Rendra semua berebut untuk menggendong Arkana.

Bahkan saat Arkan nangis mereka enggan memberikannya kepadaku.

Sampai Arkan tak mau berhenti menangis baru mereka menyerahkannya kepadaku untuk diberi ASI itupun sangat terlihat mereka sangat berat untuk melakukannya.

Kasian sekali anakku sampai harus menahan haus gara-gara jadi rebutan.

Sedangkan Rendra sudah ribet sendiri menyimpan perlengkapan Aku dan Arkan yang sempet dibawa kerumah sakit.

Banyak yang menawarkan bantuan tapi dengan tegas Rendra menolak.

Katanya sih 'ini barang istri dan anakku jadi biar aku saja yang melakukannya'.

"Mama sama mama mertua mau nginep disini ya,Ren? Biar bisa bantuin kamu" ucap mamaku yang sepertinya tidak rela berjauhan dengan Arkan apalagi mama mertuaku yang sedari tadi menjadi Bodyguard  dadakan nya Arkan, kenapa gitu? Karena mama mertuaku yang paling cerewet saat ada yang mencubit pipi Arkan karena gemas atau menciumi pipi gembul anakku itu.

"kalau mama mau nggak perlu ijin, kapanpun mama mau tinggal nginep saja. Tapi kalau khawatir aku belum bisa ngurus Arkan atau kerepotan ngurus Arkan insyaallah aku sudah bisa" ucapku sambil menatap mama dan mama mertuaku yang duduk disamping kanan dan kiriku.

"Iya sih, kamu kan dulu ikut latihan juga. Tapi..." ucap mama mertuaku terpotong oleh suara Rendra yang baru datang.

"Alaah mama kalau nggak bisa ninggalin cucu mama bilang aja, iyakan?" ucap Rendra.

Pukkk..

Tas mahal mama mendarat indah dipundak Rendra yang ikut nyempil untuk duduk ditengah antara aku dan mamanya

"Iyaa, boleh ya?" ucap mama dan mama mertua bersama sambil menatapku.

"Kan Raina bilang tadi, kapanpun mama mau, mama bisa nginep disini" ucapku dengan senyum manis.

"The best emang menantuku ini" ucap mama Rendra sambil menatapku.

Aku hanya merespon sambil tersenyum manis.

"Yang, lihat deh aku aja dari tadi belum cium Arkan sama sekali, dimonopoli sama tante dan yang lain anak kita" adu Rendra sambil menyenderkan kepalanya dipundaku.

"Aku aja gendong cuman waktu ngasi ASI aja" jawabku.

"Lihat deh, mama aku sama mama kamu baru aja duduk sama kita eh sekarang sudah pada ikut ngerebutin gendong Arkan" ucap Rendra yang benar adanya. Perasaan baru aja kedua mamaku itu ada disini eh sekarang udah pada ikut rebutin Arkan bahkan mama mertuaku sudah ngomel kepada salah satu keponakan Rendra yang gemas dan mencuri cium ke Arkan.

" He.em" jawabku membenarkan ucapan Rendra.

"Yang"

"Apa?" jawabku dengan menoleh kearahnya.

"Aku puasa dong?" pertanyaan yang keluar dari mulut Rendra membuatku ingin sekali untuk memotong lidahnya.

"Kalau nggak mau puasa ya jajan aja diluar sama teman-teman laknat kamu waktu kuliah dulu" jawabku enteng.

Black White CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang