36

5.2K 145 11
                                    


18+ (ada sedikit kata-kata kasar dan vulgar)

Yang masih belum umur lewati aja...

Raina bersiap untuk tidur karena badannya sangat capek.

Sedangkan Rendra ditempat yang berbeda juga tengah berbaring menatap langit-langit kamar hottel yang dia tempati.

Dia tidak sabar menunggu hari dimana Raina menjadi miliknya seutuhnya.

'Kamu harus sabar, Ren'ucapnya dalam hati memberikan semangat untuk dirinya sendiri.

------*-------

Author POV.

Hari ini adalah hari yang ditunggu oleh Raina dan Rendra.

Hari pernikahan mereka, hari dimana Raina menjadi milik Rendra, hari dimana Raina menjadi nonya Mahardhika.

Raina yang sudah cantik dengan balutan kebaya modern bewarna putih tulang dengan riasan yang pas diwajahnya serta sanggul kecil yang menambah kesan anggun.

Gadis itu sekarang tengah gelisah menanti akad yang akan diucapkan oleh Rendra.

DiKamar ini Raina menunggu ditemani sang nama dan mama mertuanya.

"Deg degan ya Rain?" tany mama mertuanya.

"Iya ma"

"Tenang sayang, tau nggak Rain? mama sampai sekarang masih nggak nyangka kalau putri kecil mama yang dingin dulu sekarang ada didepan mama secantik ini, dan sebentar lagi akan berubah status menjadi istri orang" ucap sang mama dengan mata yang berkaca-kaca bahagia melihat sang putri akan menikah.

"Mama jangan sedih gitu dong" ucap Raina memeluk sang mama.

Mama Rendra yang melihat itu ikut terharu karena bagaimanapun bliau juga seorang ibu.

"Tetap jadi putri kecil mama ya sayang, meskipun kamu sudah punya keluarga baru, tapi jangan lupakan mama, papa sama kakak kamu ya" ucap sang mama dengan sedikit isakan kecil.

"Tentu mam, aku sayang kalian" ucap Raina membawa serta sang mama mertua kedalam pelukannnya.

"Saya trima nikah dan kawinnya Raina Angelista Wijayah binti Angga Baskara Wijayah dengan maskawin tersebut dibayar tunai"

Percakapan 3 wanita itu terhenti tak kala terdengar suara tegas dengan 1 kali tarikan nafas yang terucap oleh Rendra.

"Bagaimana para saksi?"

"SAH!!!" ucap semua orang yang terdengar menggema.

'Alhamdulillah' ucap lirih Raina.

"Ayo sayang, kita keluar" ucap mama mertua yang dianggiki keduanya.

Dengan berjalan anggun ditengah kedua mamanya, Raina dapat melihat papa dan kakak serta keluarga yang lainnya tengah menatapnya dengan kagum.

Setelah sampai disamping sang suami, ya! 'suami' astaga Raina merasakan perasaan campur aduk menyebut nama 'suami'.

Dia duduk sambil menundukkan wajahnya.

"Cantik, selalu cantik" ucap Rendra pelan melihat sang istri.

Sungguh bahagia karena wanita dihadapannya ini sekarang telah menjadi istrinya.

"Sekarang pasangkan cincin kepada jari manis masing-masing" ucap sang penghulu.

Mereka saling bertukar cincin.

"Cium tangan suami, dan suami cium kening sang istri sambil do'akan" ucap sang penghulu.

Black White CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang