17.

5.5K 160 1
                                    

Clek

Pintu terbuka dengan kasar membuat aku dan Rendra terlonjak kaget, aku segera melihat siapa yang membuka pintu ruanganku seperti itu. hingga munculah Kenzo dengan wajah merah tangan mengepal, dia memandangku dengan tajam mendapati posisiku yang sekarang berada dalam pelukkan Rendra.

"Siapa lo sebenarnya? kenapa lo berani-beraninya meluk Raina?!" tanya Kenzo emosi.

"yang, apa aku harus menghajarnya?" tanya Rendra dengan. berbisik kepadaku.

"aku bertanya kepadamu, siapa kau?!!" ucap Kenzo lagi dengan berjalan mendekat kearahku dan Rendra

Rendra yang mendengar petanyaan dari Kenzo dengan muka merah menahan emosi sedikit terpancing, mungkin dia merasa tidak terima karena telah dibentak oleh seorang Kenzo.

"lo bisu? apa lo tuli?" cecar kenzo menatap Rendra tajam, aku merasakan Rendra mulai tersulut emosi terbukti melalui pelukan yang Rendra berikan ke-aku yang semakin erat setiap bentakan Kenzo.

"jangan didengarkan Ndra, jangan terpancing ya" Ucapku berbisik ke Rendra dan menatapnya lembut.

"Lo!!" teriak Kenzo mencengkram lengan Rendra dengan keras dan menyeretnya keluar, Rendra yang diperlakukan seperti itu hanya berusaha menurut saja. Aku tau Rendra berusaha menahan emosinya mendapat perlakuan gila dari Kenzo.

Aku mengikutinya dari belakan, Kenzo mencengkram lengan Rendra denga keras dan menyeretnya dengan langkah tergesa-gesa, aku sangat emosi melihat semuanya ini. Kenzo benar-benar menguji kesabaranku.

Hingga berada dilantai dasar Rendra tetap diam tak melawan sama sekali, pemandangan ini membuat para Kariyawan yang melihatnya bertanya-tanya apa sebenarnya yang terjadi dan mereka berkerumun berbisik dengan temannya.

"KELUAR LO!!!" teriak Kenzo mendorong Rendra keluar kantor dengan sangat kasar.

"Lo harus tau batasan-batasan, lo itu bukan siapa-siapa dan jangan lancang memeluk Raina" lanjut Kenzo mengarahkan telunjuk-nya ke wajah Rendra, sangat terlihat Rendra semakin marah dengan tangan mengepal dengan kerasnya.

Rendra melangkah masuk kedalam kantor dan tidak perduli akan keberadaan Kenzo yang berdiri di pintu utama kantor dengan amarahnya, aku tersenyum tipis melihat Rendra yang menurutku sangat jail itu yang mempermainkan emosi kenzo dengan kondisi emosinya sendiri yang kutau sudah hampir memuncak.

Setelah sampai dihadapanku Rendra meraih tanganku dan menggenggamnya dengan erat dan membawaku ke arah Lift, Namun masih beberapa langkah saja pundak Rendra ditarik dengan kasar hingga membuat Rendra berbalik dan...

Bugh Bugh Bugh

Dengan sangat keras dan membuat tubuh Rendra tersungkur kelantai.

"Lo orang yang sangat bodoh karena mengabaikan peringatan gue" Ucap Kenzi bangga menunjuk ke arah Rendra yang masih tersungkur dilantai.

Ketika kulihat kaki Kenzo yang akan menendang Rendra tapi belum sampai mengenai tubuh Rendra kaki Kenzo terhenti karena cekalan tangan Rendra yang sangan kuat pada kaki Kenzo dan dengan cepat Rendra melemparkanya hingga dalam hitungan detik Kenzo jatuh tersungkur dilantai.    

Rendra bangkit dan berdiri di sampingku menatap Kenzo tajam.
"lo nggak tau siapa gue tapi lo berani melakukan ini semua kegue, gue bukan orang yang banyak bicara disaat menahan emosi gue, dan lo gak ada hak apapun ngelarang gue peluk Raina? gue bisa ngelakuin apa aja tanpa harus mendapat izin dari lo!!" ucap Rendra.

"Lo bener-bener nantang gue" ucao kenzo setelah sudah berdiri.

"ayo Rain balik keruangan kamu" ajak Rendra menggandeng tanganku dan berjalan ke arah lift.

Black White CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang