Mendengar kabar bahwa putranya tidak datang ke acara Meeting dengan klien penting membuatnya marah dan kecewa.
"Sekarang dimana dia?" ia memukul mejanya sambil menatap tajam wajah orang kepercayaannya.
"Kenapa ini Anita? Pagi-pagi sudah ribut?"
Wanita tua itu berjalan kearahnya ia di apit bodyguardnya dan beberapa maidnya.
"Reyhan bu, dia gak datang ke acara Meeting dengan klien penting kita entah kemana anak itu pergi?"
"Apa? Kita akan rugi karena kelalaiannya cari dia sekarang juga
Mereka pun langsung pergi untuk mencari Reyhan. Orang kepercayaan datang dengan nafas terengah-engah dan memberi hormat pada mereka.
" ada apa ini Herman?" tanya wanita tua itu.
"Ada kabar baik, sekertaris baru pak Reyhan melakukan Meeting tanpa pak Reyhan dan kliennya menyukai persentasinya lalu membuat kontrak selama 5 tahun dengan perusahaan anda nyonya Besar"
Mereka terkejut dengan kabar ini ketika tau Reyhan tidak ada dalam Meeting yang akan membuat mereka rugi besar justru seorang sekertaris baru Reyhan membuat mereka untung berkali-kali lipat.
"Sekarang dimana dia?ku ingin bertemu di dengannya"
.
.
.
.
"Terima kasih pak sudah percaya pada perusahaan ini" ucap Kinara Ramah."Pak Reyhan sangat beruntung memiliki sekertaris cantik dan cerdas seperti anda Nona Kinara"
Kinara tersenyum Ramah.
"Terima kasih atas pujiannya, mari saya antar"
Kinara mengantarkan kliennya hingga masuk kedalam mobil dan memberi hormat, setelah mobil itu pergi beberapa mobil mewah berhenti di hadapannya lalu keluar lah pria berpakaian serba hitam dan membukakan pintu mobilnya keluarlah ibu dari bosnya dan wanita tua di sisinya mereka berjalan menghampirinya Kinara memberi hormat pada mereka.
"Kamu sekertaris baru Reyhan?"
Kinara mengangguk lalu tersenyum ramah.
"Sebaiknya kita bicara di dalam"
Mereka masuk menuruti usul Ibunya Reyhan, para karyawan memberi hormat pada mereka, jujur saja Kinara merasa takut dan gugup ketika berdampingan dengan keluarga terpandang ini.
"Kamu cantik" puji wanita tua itu.
"Terima kasih atas pujiannya nyonya besar"
"Panggil Nenek aja yah, oh iya nama kamu siapa?"
"Nama Saya Kinara"
"Nama yang cantik sama seperti wajahnya"
Mereka sampai di ruangan khusus Nenek, Kinara duduk bersebelahan dengan nenek karena permintaan nenek.
"Maaf nyonya besar saya gak pantas duduk disini"
"Panggil Nenek, Kinara"
"Maaf Saya rasa tidak sopan"
Nenek tersenyum Kinara begitu cantik, cerdas, sopan dan santun Reyhan baru saja datang dengan nafas terengah-engah setelah tau jika ibu dan neneknya ada di kantor, ibunya berjalan kearah Reyhan dengan tatapan marah dan tajam.
Plakkk....ibunya menampar Reyhan dengan cukup keras.
"Kamu tau gara-gara kelalaian kamu kita hampir saja mengalami kerugian besar, tapi untung ada sekertaris kamu dia tetap melanjutkan Meeting tanpa kamu dan asal kamu tau dia udah tolongin kita dan sekarang kita dapat kontark besar"
Reyhan menatap mata Kinara tajam, beraninya dia ada melakukannya dan membuat dirinya malu.
"Kamu lebih pentingin si jalang itu daripada perusahaan ini"
"Kamu darimana Reyhan? Nenek kecewa sama kamu"
"Maafin aku nek, Kinara bisa ikut saya"
Kinara ikut bersama Reyhan menuju ruangannya, Reyhan memarahinya.
"Lancang Kamu Kinara tanpa perintah saya kamu memimpin Meeting penting itu Kamu mau langkahin saya"
"Maaf pak saya gak bermaksud seperti itu tapi Saya berusaha hubungi bapak tapi bapak gak angkat telpon saya"
Reyhan menggebrak meja dengan cukup keras hingga membuat Kinara terkejut.
"Kamu nyalahin saya? Kamu pikir kamu Siapa?"
Kinara menundukkan kepalanya "Saya minta maaf pak"
"Sebaiknya kamu lanjutin kerja Kamu, dan ingat jangan lakuin hal itu lagi"
Kinara pun pergi dari dalam ruangan Reyhan saat akan berbalik ibu dan Nenek beserta rombongannya ada di belakangnya spontan ia Memberi hormat.
"Nyonya, nyonya besar"
"Jangan pikirin Reyhan dia yang salah bukan kamu"
Nenek mencoba menenangkan perasaan bersalah dan menyesal Kinara.
"Saya permisi nyonya besar"
Ia kembali ke tempat duduknya dan melanjutkan pekerjaannya, nenek merasa tidak enak ia pun masuk kedalam ruangan Reyhan.
"Reyhan kenapa kamu salahin dia?"
"Nenek"
"Harusnya kamu berterima kasih sama dia gara-gara dia Nenek memaafkan kesalahan Kamu ini"
"Tapi dia berani ngelakuin tanpa perintah aku"
"Kamu juga ngelakuin sesuatu tanpa perintah nenek sebaiknya kamu minta maaf sama Dia"
Di luar Kinara berusaha untuk tidak menangis tapi sialan air Matanya terus saja keluar, sebuah tangan memberikan sapu tangan saat melihatnya salah satu bodyguard nenek memberikan sapu tangan padanya.
"Hapus air mata anda nona, jika nyonya besar tau dia akan merasa sedih dan merasa bersalah"
Kinara mengambilnya dan menghapus air matanya dengan sapu tangan itu.
"Terima kasih, Saya bakalan cuci dulu nanti saya kembali kan"
"Gak usah buat anda saja"
"Baiklah sekali lagi terima kasih"

KAMU SEDANG MEMBACA
KINARA & REYHAN
RomanceSebelum baca budayakan Follow Authornya....💞💞 Masih ingat dengan Kinara dan Kirana anak kembar Yusuf dan Aluna yang ada di Novel CINTA DUDA KEREN? aku bikin cerita kisah Kinara, disini kisahnya bakal di penuhi konflik dan skandal percintaan dan sa...