Kinara masuk kekamar nenek.
"Nenek aku datang"
Nenek memutar kursinya ia sangat senang ketika melihat wajah Kinara.
"Kinara, nenek percaya kamu gak lakuin itu, nenek juga tau seperti apa Reyhan"
"Makasih yah nek udah percaya sama aku"
Mereka berpelukan, Kinara menangis sesegukan di pelukan neneknya.
"Sebaiknya kamu istirahat nanti siang kita bakalan jumpa pers untuk meluruskan tentang kejadian ini"
"Iya nek, tapi aku pengen disini sama nenek"
Luna dan Nova yang mendengar kabar jika Kinara sudah pulang langsung mencarinya, karena mereka sangat khawatir akan keadaan Kinara.
"Kak Kinara.... Kakakkk!!!"
"Kinarrr"
"Nona Kinara bersama nyonya besar di kamar nyonya besar"
Mereka bergegas lari masuk kekamar Nenek, dengan nafas terengah-engah mereka langsung duduk di lantai Kinara yang melihatnya langsung ikut duduk juga bersama mereka.
"Kemana aja hahh?"
"Sedikit jalan-jalan"
"Sedikit.. Heh...heh..jalan-jalan? Apa sampe luka kaya gini"
"Pejuang tangguh harus seperti ini"
Mereka menjatuhkan diri mereka di lantai kamar nenek.
"Aku gak nyangka Lania bisa sekejam itu"
"Namanya juga MANUSIA"
Nova menekan kata Manusia sontak Kinara dan Luna tertawa terbahak-bahak bahkan Luna sampai tersedak ludahnya sendiri.
Gendra datang untuk menumui Kinara karena ada hal penting yang harus ia sampaikan.
"Kinara bisa kita bicara?"
"Aku kesana dulu yah"
Ia mengikuti Gendra ke ruangan keluarga.
"Kenapa?"
"Tanda tangan ini"
Kinara nampak bingung dengan maksud Gendra.
"Maksudnya apa ini Gendra?"
"Dengan semua keputusan yang sudah aku dan yang lain pertimbangkan kami memutuskan untuk memberikan semua aset sama Kamu Kinara karena kami percaya jika kamu yang mengelola semua akan maju dan berkembang dan kamu bisa buat Reyhan menyesal melakukan semua itu sama kamu"
"Tapi...."
"Lakuin aja Kinara kami percaya"
Nenek memintannya untuk menanda tangani surat itu, ia pun menuruti kemauan nenek kini semuanya sudah beralih menjadi nama Kinara.
"Pembacaan akan di baca nanti saat jumpa pers, aku harus pergi buat urus semuanya"
Gendra pergi, kini tinggal mereka Anita memutuskan untuk pergi dari rumah itu saat mengetahui jika Kinara akan mewarisi semua aset milik keluarganya.
"Kinara?"
Itu seperti suara mamanya, ia pun melihat kearah pintu ternyata benar itu Aluna dan Yusuf.
"Mama papa"
"Kamu gpp kan sayang?"
"Aku gpp ko ma"
"Apa semua itu benar Kinara?"
"Kalian jangan pikirin, biarin ini aku yang cari tau"
.
.
.
.
Mereka sekarang ada di ballroom hotel untuk melakukan jumpa pers, Reyhan dan Lania juga datang karena permintaan nenek."Selamat siang semuanya"
"Siang nyonya besar Aratama"
"Baik disini kami akan menjelaskan kejadian yang sebenernya terjadi, yang kalian lihat adalah kesalah pahaman semata. Sebenarnya waktu malam itu Kinara dan Bima saya suruh untuk menjemput tamu saya namun mereka tidak ada dan keadaan kamar yang berantakan kalian pasti salah mengartikan kejadian itu bukan? Saya akan panggil tamu saya nona silahkan masuk"
Wanita yang dulu menghilang kini datang kembali ia jauh lebih baik, Reyhan yang melihatnya sangat terkejut rasanya seperti mimpi.
"Angel?"
Ya wanita itu adalah Angel.
"Kinara sebelum itu aku minta maaf atas perlakuan aku sama kamu waktu dulu"
"Aku udah maafin kamu, silahkan duduk"
Angel duduk berdampingan dengan Reyhan dan Lania.
"Baik, ini dia tamu saya dan satu lagi kita akan membacakan satu wasiat penting silahkan pak pengacara"
"Disini saya akan membacakan wasiat penting dari nyonya besar Aratama, saya Nyonya besar Aratama dan beserta cucu-cucu saya memberikan semua aset kami pada Kinara Herfiazda Utama Nagara tanpa paksaan dari pihak manapun, tidak boleh ada yang menentang ini yang bertanda tangan di bawah ini Gendra dan Kinara"
Reyhan langsung berdiri dari tempat duduknya ia tak terima dengan putusan ini yang membuatnya tak memiliki apapun.
"Gak bisa dong nek, ini semua gak adil"
"Ini adil Reyhan, jika kamu ngerasa gak adil silahkan kamu pergi"
Kinara tersenyum menang, Reyhan pergi Lania pun menyusulnya.
.
.
.
.
Gendra sedang meneguk kopinya."Maksud semua ini apa?"
"Udah jelas semuanya"
"Gua rasa ini gak adil bagi gua"
"Dulu gua sering peringatin lo Reyhan tapi lo masih aja lakuin itu bahkan sama orang yang istri lo selamatin gua bingung sama jalan pikiran lo makanya gua ambil keputusan ini, lebih baik Kinara yang handle"
"Lo sama aja kaya nenek"
"Terserah"
Gendra kembali fokus pada acara santainya yang sempat tertunda karena kedatangan Reyhan.
.
.
.
.
Pagi menjelang siang Kinara, nova Luna dan Angel akan berangkat ke kantor, saat akan pergi mereka berpapasan dengan Reyhan dan Lania yang kebetulan juga akan kekantor."Kamu gak usah ke kantor lagi Reyhan karena mulai detik ini saya yang akan urus perusahaan jadi kamu bisa habisin waktu sama pacar kamu eh salah SELINGKUHAN BYE!!!!"
Kinara sudah berani melawannya, Kinara langsung pergi dari hadapannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
KINARA & REYHAN
DragosteSebelum baca budayakan Follow Authornya....💞💞 Masih ingat dengan Kinara dan Kirana anak kembar Yusuf dan Aluna yang ada di Novel CINTA DUDA KEREN? aku bikin cerita kisah Kinara, disini kisahnya bakal di penuhi konflik dan skandal percintaan dan sa...