Reyhan terus memaksa Luna agar minta maaf pada Lania atas kelakuannya.
"Laluna, cepet minta maaf"
"Gak aku gak mau, lagian dia yang salah pake pakaian kak Kinara tanpa izin aku gak suka yah kak" Luna memalingkan wajahnya dan menghapus air matanya yang berusaha jatuh.
"Luna apa kakak harus pake kekerasan dulu baru kamu nurut"
"Coba aja kalo kakak berani"
Plakk...apa baru saja terjadi? Reyhan menampar Luna dengan tangannya sendiri ia menampar adiknya.
"Kakak jahat, coba aja kalo ada kak Kinara semuanya gak bakalan kaya gini"
Luna langsung masuk kedalam kamarnya dan mengurung diri, Gendra benar-benar kecewa atas apa yang Reyhan lakukan barusan ia membela orang lain.
"Gua kecewa sama lo"
Mereka meninggalkan Reyhan dan Lania hanya berdua saja, Lania bergelayut manja di tangan Reyhan namun Reyhan menepisnya.
"Sebaiknya ganti baju Kamu, dan inget jangan kamu sentuh barang-barang milik Kinara tanpa izin siapapun. Jika kamu lakuin lagi kamu akan tau akibatnya paham. Marshel perketat penjagaan di pintu kamar Kinara jangan sampai ada yang masuk kecuali saya"
Setelah mengatakan itu Reyhan langsung pergi.
.
.
.
.
Kinara berdiri di dekat sungai menikmati indahnya suasana pagi hari di tempat terpencil seperti ini."Nona mari sarapan dulu" Herman mengajak Kinara untuk sarapan bersama.
"Bima dimana?" dari tadi ia memang tidak melihat Bima.
"Bima harus kembali, kalau tidak tuan Reyhan bisa curiga"
.
.
.
.
"Kinara kamu dimana nak? Mama kangen" dari semalam Aluna tak henti-henti menangis ia sangat khawatir terjadi sesuatu pada putrinya."Mama tenang, Kinara pasti baik-baik aja, dia kan kuat"
"Kinara pulang sayang"
.
.
.
.
Luna menatap foto Mereka saat makan bersama di Kantor Kinara."Kak, aku kangen sama kakak"
Dari tadi Angel memperhatikan Luna yang sedang menangis sambil memandang foto Kinara.
"Dia pasti baik-baik aja ko lun, mendingan sekarang kita sarapan yuk"
"Tapi kak..."
"Tadi kakak masak banyak buat kamu"
Angel membawa Luna keruang makan, dan saat sampai ruang makan ia ingin kembali karena melihat Lania duduk di kursi yang dulu Kinara tempati.
"Aku gak suka yah kalo ada yang isi tempat duduk kak Kinara" teriak lantang Luna, yang membuat Lania langsung pindah tempat duduk.
"Udah ayok makan"
"Gak nafsu"
Luna lari keluar, ia memilih diam saja di teras. Handphonenya berdering panggilan dari Kinara.
"Hallo kak, aku kangen banget sama kakak! Kakak gpp kan disana?"
"......"
"Syukurlah kak, aku seneng denger suara kakak"
Diam-diam ternyata handphone Luna disadap oleh polisi, dan bahaya kini mereka tau keberadaan Kinara dimana.
"Yaudah jaga diri yah kak"
"....."
"Bye!!"
Luna senang ketika mendengar suara Kinara untuk melepaskan rasa rindunya pada Kinara.
.
.
.
.
Mereka berjalan pelan-pelan agar Mereka tidak curiga, saat sudah mengepung beberapa anggota masuk rumah kecil itu."Angkat tangan"
Mereka mengangkat tangan Mereka.
"Ikut kami"
Kinara tertangkap oleh polisi dan ia langsung di bawa ke kantor polisi.
.
.
.
.
Mereka sudah sampai di depan kantor polisi dan banyak wartawan yang sudah menunggu kedatangan Kinara, saat sampai banyak warga yang melemparinya dengan telur dan tomat busuk."Dasar pembunuh"
"Dia bukan pelakunya tapi saya"
Tiba-tiba ibu Nina datang dan mengaku sebagai pelakunya, polisi pun melepaskan Kinara dan menangkap ibu Nina.
"Kinara?"
Seseorang memanggilnya ternyata itu Aluna dan Yusuf Mereka tau jika Kinara sudah sampai di kantor polisi.
"Mama papa"
Ia pun menghampiri kedua orang tuanya, dan langsung memeluknya.
"Sebaiknya kita cepat lari dari sini"
Mereka pun lari lewat pintu belakang kantor polisi agar tidak dikejar wartawan.
.
.
.
.
Reyhan yang mendengar kabar jika pelaku sebenarnya sudah menyerahkan diri, ia pun bergegas pergi untuk menemui pelakunya."Mau kemana sayang?"
"Aku ada urusan"
Reyhan langsung pergi, Nova juga ikut.
.
.
.
.
"Kamu kemana aja? Gimana keadaan kamu?""Aku baik-baik aja ma, aku kangen banget sama kalian"
Tak ada yang lebih bahagia ketika bertemu keluarga sendiri itu juga yang di rasakan Kinara sekarang ia dapat kumpul bersama keluarganya kembali.
"Kita pulang ke rumah mama aja yah Sayang"
"Gak bisa ma, aku harus tetep di rumah Reyhan aku bakalan cari tau siapa pelaku sebernya"
Aluna dan Yusuf saling pandang.
.
.
.
.
Luna masih saja menangis ketika mendengar kabar Kinara tertangkap kembali oleh polisi."Kakakkkk!!!!"
"Orang jahat kaya dia jangan di tangisin, mendingan kamu beresin ini rumah karena sekarang aku nyonya di rumah ini" Lania bersikap bak seorang ratu di rumah ini padahal ia tak memiliki status apapun untuk bicara seperti itu.
"Justru lo yang jahat, gua nyesel pernah bantuin lo ternyata bener kata orang yang namanya murahan ya murahan" Lania murka ketika Luna menghinanya dan ia hendak menampar Luna tapi tangannya di cegah oleh tangan seseorang.

KAMU SEDANG MEMBACA
KINARA & REYHAN
RomansSebelum baca budayakan Follow Authornya....💞💞 Masih ingat dengan Kinara dan Kirana anak kembar Yusuf dan Aluna yang ada di Novel CINTA DUDA KEREN? aku bikin cerita kisah Kinara, disini kisahnya bakal di penuhi konflik dan skandal percintaan dan sa...