Pintu gudang terbuka, Nova dan Angel datang untuk memberikan makan pada Lania.
"Gimana semalam tidur disini? Enak?"
"Aku mohon tolong keluarin aku dari sini" Lania bersujud di kaki Nova.
"Gua bakalan bebasin lo dengan satu syarat?" Nova memberikan kesepakatan pada Lania jika ia ingin bebas.
"Apapun syaratnya aku lakuin, asala aku bisa keluar dari sini"
"Ok, jawab jujur sejujurnya apa lo terlibat dalam kasus kematian nenek?"
Lania terlonjak kaget, kenapa Mereka bertanya seperti itu.
"Maksud kalian apa?"
"Jangan pura-pura bego Lania, kalo lo mau keluar jawab pertanyaan kita" kini Angel yang bicara.
"Tapi gua mohon jangan laporin gua kepolisi"
"Ok, apa kamu terlibat dalam kasus ini?"
Tak lupa Nova merekamnya untuk sebagai bukti pada Reyhan.
"Gua cuma di suruh orang buat lakuin itu"
"Kasih tau kita siapa orang itu?"
"Orang itu....orang itu dia adalah...."
Dorrr...kata-kata Lania terhenti karena ia di tembak oleh orang tak dikenal di sekitar gudang.
"Lania.. Lania bangun Lania"
Saat di cek Lania sudah meninggal karena luka tembakan di dadanya.
"Gimana ini, dia hampir sebut nama pelaku sebenarnya tapi...arghh gimana dong aku udah gak tau lagi caranya, cuma dia satu-satunya buktinya"
Nova putus asa akan semua ini padahal tinggal menyebut nama pelakunya tapi ternyata Lania di bunuh oleh orang lain.
.
.
.
.
Luna berusaha tampil sempurna dihadapan Satria ia masih menunggu Satria yang menemui Kinara dulu.Luna tidak bisa menyembunyikan rasa bahagiannya untuk hari ini, karena bantuan Kinara ia bisa berduaan dengan Satria.
"Maaf nona menunggu lama"
Luna berusaha menetralkan degup jantungnya ketika mendengar suara Satria yang begitu indah di telinganya.
"Iya gpp"
Satria membukan pintu mobil untuk Luna dan Luna langsung masuk ia duduk di samping Satria, degup jantungnya berpacu tak menentu dan ia tak bisa menyembunyikan rasa bahagianya.
"Nona anda begitu cantik"
Rasanya ingin terbang ketika Satria memuji penampilannya yang memang khusus untuk dirinya.
"Terima kasih atas pujiannya"
"Sama-sama nona"
Luna mengirimkan pesan pada Kinara, setelah itu ia fokus pada Satria saja yang sedang fokus menyetir.
"Ehmm...Satria kamu udah punya pacar?" sebenarnya ia tidak ingin mengatakan ini tapi karena rasa penasaran ia harus bertanya, bukannya menjawab Satria malah tersenyum.
"Mana ada yang mau sama saya, saya kan cuma bodyguard gak punya apa-apa" Satria merendahkan dirinya pada Luna.
"Tapi kan kamu keren, cool, ganteng baik lagi pokoknya perfect mana ada yang nolak kamu, kalo pun ada yang nolak saya rasa cewek itu buta"
Satria menanggapinya hanya dengan senyuman ramah pada Luna. Ya ampun senyumannya itu loh bikin hati ade meleleh bang.
"Kita sudah sampai nona"
Satria turun lebih dulu lalu membukakan pintu untuk Luna yang disambut dengan senyuman hangat.
"Terima kasih"
"Sama-sama ayok nona"
Mereka pun masuk kepusat perbelanjaan untuk belanja kebutuhan rumah yang begitu banyak.
.
.
.
.
Nova sedang bermain basket di lapangan basket rumah, kebetulan Kinara lewat ia datang menghampiri Nova."Maennya sendirian aja nih kaya jomblo"
Nova melemparkan bolanya pada Kinara dan Kinara menerimanya.
"Kalo lo bisa lawan gua" tantang Nova.
"Siapa takut"
Kinara mengikatkan jaketnya di pinggang, lalu memakai ikat kepala.
"Mulai"
Nova mendrible bola menuju ring milik Kinara, dan Kinara berusaha menghadannya.
"Nova liat itu ikan terbang"
Saat nova lengah Kinara merebut bolanya, dan Nova sangat kesal pada Kinara.
"Ayok semangat baby!!! Go go go istriku"
Reyhan memberikan semangat pada Kinara.
"Cie disemangatin suami"
"Berisik!!"
Kinara berhasil memasukan bola kedalam ring Nova dan ia unggul 1-0, Bima kebetulan lewat Kinara pun memanggilnya.
"Bima sini"
Bima pun menghampiri Mereka, seperti biasa Reyhan menatapnya tidak suka.
"Ada apa nona?"
"Kamu kamu sparing basket sama Nova, saya cape kasian dia main sendirian kaya jomblo"
Nova melemparkan bolanya pada Kinara namun tidak kena.
"Selamat bersenang-senang"
Reyhan mengikuti Kinara masuk kedalam rumah.
"Baby kenapa sih kamu diem aja, aku minta maaf deh atas kejadian tadi malem jujur aku khilaf"
Kinara berbalik menghadap Reyhan.
"Semuanya udah terjadi"
Kinara menyalakan tv lalu menonton televisi.
.
.
.
.
"Udah semua kan?""Sudah nona"
"Kalo gitu bawa kekasir"
Satria mendorong 3 troli yang berisi belanjaan semua, setelah menunggu lama Satria membayar semua belanjaannya dan Luna membawanya sebagian.
"Sebelum pulang kita makan dulu"
"Baik Nona"
Mungkin para pengunjung Mall mengira jika Luna dan Satria adalah pasangan kekasih tapi nyatanya mereka adalah bos dan anak buah.
"Abaikan pandangan mereka Satria sebaiknya kita duduk disana"
Mereka pun duduk, Satria pergi untuk memesan makanan untuk mereka berdua dan Luna duduk manis menunggu pesanan mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
KINARA & REYHAN
RomansaSebelum baca budayakan Follow Authornya....💞💞 Masih ingat dengan Kinara dan Kirana anak kembar Yusuf dan Aluna yang ada di Novel CINTA DUDA KEREN? aku bikin cerita kisah Kinara, disini kisahnya bakal di penuhi konflik dan skandal percintaan dan sa...