PART-38

4.7K 193 4
                                    

"Ngapain disini pagi-pagi buta? Luna kalo jam segini masih tidur" Reyhan juga ikut duduk bersama Frans.

"Pengen ketemu sama istri kakak" ucap Frans santai yang mendapat tatapan tajam dari Reyhan.

"Bercanda kak, aku kesini cuma mau jemput Luna aja. Mau minta ajak keliling jakarta"

Reyhan hanya ber oh ria, Kinara turun dari tangga dengan tampilan sudah rapi.

"Wah Frans pagi-pagi udah stand bye aja, tenang aja Luna baik-baik aja kok kan ada kakak"

Kinara ikut bergabung dengan Mereka.

"Emang gak sibuk Frans?" tanya Kinara.

"Gak kak, kebetulan lusa aku baru mulai pimpin perusahaan milik papa"

"Oh gitu, kalo gitu kakak buatin sarapan yah" tawar Kinara yang membuat Reyhan cemburu.

"Emang gak ngerepotin kak?"

"Gak ko tenang aja, kamu tunggu disini kakak buatin dulu"

"Baby aku juga"

"Hmm"
.
.
.
.
Entah kenapa Satria tidak suka jika Frans berdekatan dengan Luna apakah ini yang namanya cemburu?.

"Masa sih gua cemburu sama Frans? Harusnya gua biasa aja kalo liat Mereka berduaan tapi kenapa perasaan gua gak ikhlas kalo liat Mereka sama-sama. Tapi gua harus tau diri Nona Luna kan anak orang kaya sedangkan gua cuma bodyguardnya aja"

Seseorang menepuk bahunya membuatnya terkejut.

"Mikirin apa sih?" ternyata itu Bima.

"Gak ko, eh Bim gua boleh tanya gak?"

"Boleh nanya apa?"

"Lo pernah gak ngerasain cemburu?"

"Pernah tapi gua cukup tau diri sama diri gua"

Sepertinya yang terjadi dengan dirinya sama dengan apa yang terjadi dengan Bima.
.
.
.
.
Dilema kini perasaan itu yang menghantui Luna, bagaimana tidak Frans membuatnya nyaman saat dekat dengannya tapi Satria juga sama. Kinara melihat kebingungan Luna ia pun memanggil Luna.

"Lun, bisa ikut sama kakak"

Luna pun ikut dengan Kinara, kini Mereka ada di taman belakang.

"Cerita sama kakak, kamu kenapa?"

"Aku bingung kak, kalo deket Frans aku nyaman banget terus deket Satria juga sama bahkan sama Satria itu rasanya tenang tentram"

Kinara tersenyum, ia mengerti sekarang Luna sedang Dilema berat kedua pria itu memang baik padanya dan begitu perhatian.

"Lun, kakak ngerti ko ini pasti berat buat kamu tapi menurut kakak coba kamu sholat istiqarah semoga aja nanti Allah kasih jalan buat kamu dan kasih tau yang terbaik buat kamu"

"Iya kak, makasih yah kalo ada kakak semua masalah aku cepet selesai selalu ada jalannya"

"Yaudah kita masuk yuk"

Mereka pun kembali ke meja makan untuk bergabung dengan yang lain.
.
.
.
.
Setelah selesai sarapan Mereka pun berangkat ke Kantor, jujur sebenarnya Kinara ingin mengembalikan semua aset ini tapi karena ia ingin tau siapa pelaku pembunuh nenek ia yakin ini semua ada hubungannya dengan aset yang ia miliki.

"Kak ada yang cari kakak?"

"Suruh masuk aja"

Luna pun memanggil tamu Kinara, dan ternyata itu orang kepercayaannya.

"Selamat siang Nona"

"Siang, gimana apa kamu dapat sesuatu tentang kasus ini dan kasus Luna?"

"Saya mendapatkan petunjuk Nona orang yang menyuruh Lania sama dengan orang yang menyuruh Brandon, pelaku sebenarnya ada dalam lingkungan keluarga Nagara"

Awalnya Kinara tidak percaya tapi ini adalah titik terangnya, jadi dugaannya benar jika orang yang memerintah Brandon sama dengan orang yang memerintah Lania.

"Terima kasih informasinya, kalau ada berita terbaru hubungi saya"

"Baik Nona kalau begitu saya permisi"

Orang itu pergi meninggalkan ruangan Kinara.

"Kira-kira siapa orang itu?"
.
.
.
.
Reyhan dan Gendra sedang bermain catur, Mereka begitu bosan di rumah.

"Bosen banget"

"Sama gua juga"

Anita datang membawakan kopi dam cemilan untuk mereka berdua.

"Suntuk yah, ini mama buatin kopi sama mama bawain cemilan buat kalian"

"Wah makasih ma"

"Mama tinggal dulu yah"

Mereka melanjutkan main caturnya sambil minum kopi.
.
.
.
.
3 minggu kemudian, Kinara belum mendapatkan kabar lagi dari orang kepercayaannya ia ingin tau siapa dalang dalam kasus ini padahal sudah 3 minggu berlalu.

"Baby?"

Reyhan memanggilnya, saat Reyhan akan mendekat Kinara memintanya agar jangan mendekat padanya.

"Kenapa Baby? Padahal aku kangen banget sama kamu" ucap pura-pura sedih Reyhan.

"Kamu pake minyak apa sih bau banget"

"Bau? Bukannya Kamu suka sama wanginya?"

Reyhan bingung dengan Kinara padahalkan dia sendiri yang memilih farfum untuk Reyhan tapi kenapa sekarang Kinara tidak menyukainya.

"Hueekkk....hueekkkk" Kinara langsung lari kekamar mandi saat perutnya terasa mual, Reyhan yang melihatnya sangat khawatir ia mengikuti Kinara kakamar mandi.

Kinara memuntahkan cairan bening yang membuat dirinya mual, sebagai suami yang baik Reyhan memijit tengkuk Kinara dengan penuh kasih Sayang.

"Kamu gpp kan Baby?"

"Pusing banget"

Akhirnya Reyhan menggendong Kinara ala bridal style dan membawanya ke tempat tidur agar Kinara bisa istirahat, Reyhan mengoleskan minyak kayu putih di perut Kinara dan di pelipisnya.

KINARA & REYHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang