Burung berkicau di pagi hari yang cerah, matahari masuk melewati celah-celah jendela. Ia membuka matanya dan melihat kearah jendela pagi yang akan ia awali dengan senyuman indah dari bibir mungilnya.
"Hoamm..."
Kinara bangun dari tidurnya, tapi kenapa pagi ini ia bangun ada di kamarnya bukannya semalam ia tidur di ruangan latihan siapa yang membawanya ke kamar. Saat akan bangun perutnya terasa berat ia melihat sebuah tangan kekar melingkar di perutnya dan saat melihat siapa yang berada di sampingnya betapa terkejutnya Kinara.
"Rrreyhan!!!"
Refleks Kinara mendorong tubuh Reyhan dari atas tempat tidur hingga terjatuh dan menimbulkan suara.
"Aduhhh!!! Kinara kan bisa bangunin dengan cara halus" sungut Reyhan sambil mengeusap-usap pantatnya yang sakit.
"Orang kaya kamu itu gak pantes di perlakukan halus"
Kinara langsung masuk kekamar mandi untuk mandi dan bersiap-siap karena ia akan pergi ke kantor, kata-kata Kinara begitu terngiang-ngiang di telinganya.
"Harus berusaha lebih keras lagi, semangat Reyhan"
.
.
.
.
"Kinara? Kinara" dari tadi nenek memanggil Kinara dan yang di panggil baru muncul dengan pakaian kerjanya."Maaf yah nek tadi aku siap-siap dulu" Kinara memberikan sarapan dan obat untuk nenek karena nenek menolak jika bukan Kinara yang membantunya.
"Iya gpp, kamu mau ke kantor?"
"Sebenarnya hari ini ada jumpa pers nek, nenek mau ikut? Aku juga mau ajak yang lain"
"Boleh deh nenek siap-siap dulu yah"
"Ok aku tunggu yah nek"
Kinara ikut bergabung untuk sarapan bersama dengan yang lain, hari ini Lania yang memasak karena permintaan Luna.
"Kak Kinara cantik banget sih"
"Oww makasih Luna, kamu baru tau yah kakak cantik kaya gini"
"Nyesel ngomong!!"
"Kak mana kak Reyhan?"
"Mana kakak tau"
Mereka memberikan tatapan menggoda pada Kinara, mereka tau semalam Reyhan membawa Kinara kekamar milik Kinara karena semalam Kinara tertidur di ruang latihan jadi Reyhan membawanya.
"Pagi semua"
Yang dibicarakan baru datang dan langsung duduk di samping Kinara, Kinara sempat meliriknya dan Reyhan memberi senyuman manis untuk Kinara.
"Cieee...ciee hmm hmm kaya kita bakalan punya keponakan nih"
Di bawah meja Kinara menginjak kaki Luna hingga membuat Luna meringis kesakitan bagaimana tidak Kinara menggunakan sepatu hak tinggi.
"Mimpi"
Kinara malah meninggalkan meja makan dan diam di ruang keluarga.
"Dihh ngambek"
Lania datang membawakan teh hangat untuk Kinara.
"Ini teh hangatnya" Lania masih bersikap tidak suka pada Kinara padahalkan ia hanya pelayan.
"Hmm"
"Saya mau bicara"
"Silahkan" Kinara mempersilahkan Lania yang ingin bicara padanya, dan ia menyuruput teh hangatnya.
"Saya minta Kamu lepasin Reyhan, karena saya sedang mengandung anaknya"
Kinara menyemburkan tehnya dan menjatuhkan gelasnya hingga pecah, ia tak percaya atas apa yang ia dengar barusan Lania hamil? Anak Reyhan? Ia langsung bangkit dari duduknya.
"Luna kakak berangkat duluan" Kinara langsung naik keatas mobilnya dan pergi, ia belum siap menghadapi kenyataan jika Lania sedang mengandung anak dari suaminya.
Ia hanya bisa menangis dan menangis saja tak kuat rasanya menjadi dirinya yang begitu menderita, kebetulan yang menjadi supirnya adalah Bima.
"Nona apa anda baik-baik saja?"
Kinara tak menjawab ia memilih menangis, karena kasihan Bima memberikan sapu tangannya Kinara menerimanya.
"Saya baik-baik aja Bima, hanya saja saya sangat Kecewa pada seseorang"
Bima sudah tau apa yang membuat Kinara Kecewa, padahalkan Reyhan berusaha untuk meminta maaf dan ingin memperbaiki semua kesalahannya pada Kinara.
"Sebentar lagi kita sampai Nona sebaiknya anda perbaiki dulu penampilan Anda jangan sampai wartawan curiga"
Kinara merapikan penampilannya yang berantakan.
"Kita sampai Nona"
Pintu mobilnya di buka, Kinara pun keluar dari dalam mobilnya dan berjalan memasuki Mall para wartawan mengabadikannya untuk menjadi berita hangat di pagi hari.
.
.
.
.
"Kenapa Kinara berangkat duluan?" mereka bingung dengan sikap Kinara yang tiba-tiba saja langsung pergi tanpa menunggu."Ini semua gara-gara kamu Lun, coba kamu gak ngomong gitu Kinara gak bakalan marah" Nova menyalahkan Luna.
"Kok salahin aku sih"
"Udah, jangan berisik sebentar lagi kita sampai"
.
.
.
.
Lania tersenyum menang, untuk hari ini ia bisa bersantai seperti nyonya besar di rumah milik Kinara."Sebentar lagi kalian akan hancur, dan kamu sayang papa kamu bakalan balik lagi sama mama"
.
.
.
.
Jumpa pers berjalan lancar, mereka belum pulang masih jalan-jalan untuk melepaskan kepenatan mereka, dari tadi Reyhan terus mengikuti gerak-gerik Kinara hingga membuat Kinara kesal."Ngapain sih ngikutin saya? Gak ada kerjaan lain"
"Loh kenapa emang salah?"
"Salah!!!"
Ia menatap tajam Reyhan lalu mendorong tubuh Reyhan cukup keras, ada apa dengan Kinara? Ia begitu sensitiv hari ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
KINARA & REYHAN
RomanceSebelum baca budayakan Follow Authornya....💞💞 Masih ingat dengan Kinara dan Kirana anak kembar Yusuf dan Aluna yang ada di Novel CINTA DUDA KEREN? aku bikin cerita kisah Kinara, disini kisahnya bakal di penuhi konflik dan skandal percintaan dan sa...