PART-09

4.2K 228 0
                                    

Tepat pukul 08 malam Gendra menjemput Kinara. Sebenarnya Kinara berharap jika Reyhan calon suaminya lah yang menjemput tapi malah Gendra adik Reyhan.

"Siap?"

Kinara mengangguk lalu mereka pun menuju tempat yang sudah di tentukan oleh kolega bisnis Reyhan.

"Saya denger dari Nenek kamu lulus universitas terbaik di Eropa yah?" Gendra berusaha mencairkan suasana.

"Iya pak"

"Hebat yah, saya kalah sama kamu. Jangan panggil bapak saya keliatan tua banget panggil aja Gendra Saya kan calon adik ipar kamu"

"Iya pak...maksudnya Gendra"

Tak terasa mereka sudah sampai di tempat tujuan mereka yaitu sebuah restoran bintang 5 di bilangan jakarta barat.

Mereka masuk, dan kedatangan mereka disambut hangat oleh mereka.

"Selamat malam nona Kinara, dimana tuan Reyhan?"

"Perkenalkan saya Gendra pemimpin baru perusahaan yang dulu Reyhan pimpin kebetulan saya adiknya Reyhan"

Mereka berjabat tangan.

"Ayok duduk, Nona Kinara anda sangat cantik"

"Terima kasih atas pujiannya"
.
.
.
.
"Kamu mau makan apa?"

"Yang biasa aja Sayang"

Reyhan dan Angel juga sedang makan malam bersama. Sadar atau tidak mereka ada di restoran yang sama dengan Kinara dan Gendra.

"Bentar yah aku pesen dulu yah"

"Jangan lama-lama yah"
.
.
.
.
Mereka mengobrol banyak tentang kehidupan yang mereka jalani sampai sekarang.

"Pak Reyhan sangat beruntung memiliki orang-orang cerdas seperti kalian"

"Anda terlalu berlebihan"

Kliennya seperti melihat Reyhan duduk bersama perempuan, mereka begitu mesra dan wanitanya bergelayut manja.

"Saya permisi dulu ketoilet"

Bukannya ketoilet melainkan menghampiri Reyhan dan menyapanya hangat.

"Selamat malam pak Reyhan"

Karena terkejut Reyhan melepaskan rangkulannya pada Angel.

"Malam pak hadi, ternyata bapak kesini sama siapa pak?"

"Sama istri dan Rekan bisnis saya, mari bergabung pak"

"Mari pak"

Mereka pun berjalan kearah mejanya, saat sampai disana ternyata Gendra dan Kinara sudah pulang.

"Mereka kemana ma?"

"Baru aja pulang katanya ada masalah di kantornya"

"Oh, iya pak Reyhan silahkan duduk"
.
.
.
.
Gendra membawa Kinara pergi agar ia tak melihat apa yang sedang dilakukan Reyhan dengan jalangnya itu.

"Kok pulang sih pak?"

"Saya gak enak badan, lagian ini udah larut malam banget"

Kinara mengangguk mengerti dan kembali diam.
.
.
.
.
"Kita harus mempercepat pernikahan mereka agar Angel menjauh dari kehidupan Reyhan"

"Apa Reyhan akan menerimanya bu?"

"Mau tidak mau, ini perintah ibu ingin Reyhan lepas dari wanita ular itu paham"

Anita mengangguk saja menuruti perintah ibunya yang sudah bulat itu.
.
.
.
.
"Makasih yah pak udah anterin saya pulang"

"Sama-sama kakak ipar, ayok masuk"

"Sekali lagi makasih"

Gendra langsung pergi, dan Kinara masuk kedalam rumahnya, di rumah hanya ada Kirana dan Dylan yang tengah main ps bersama. Ia melemparkan tasnya kearah Dylan dan duduk di sofa.

"Sakit tau"

"Bodo, Mama sama papa kemana?"

"Ke rumah calon suami lo, tadi dapet telpon dan mereka langsung kesana"

Kinara berjalan kedapur untuk mengambil air minum, ia membuka pintu kulkasnya.

Flashback on:

Matanya seperti menangkap seseorang yang amat ia kenal, ia mencoba melihatnya lebih teliti lagi namun dihalangi oleh Gendra yang berdiri dan menariknya pulang.

Flashback off.

"Apa itu Reyhan? Tapi kayanya gak mungkin deh"

Ia berusaha menepis pikiran Negativnya tentang Reyhan yang harys ia pikirkan pernikahan mereka saja.
.
.
.
.
Rasanya malas bangun dari tempat tidur tercintanya tapi bagaimana pun ia harus kekantor, apalagi Gendra pemimpin barunya ia tidak boleh mengecewakan pemimpin barunya.

"Kinara ayok bangun udah siang loh gak kekantor?"

"Bentar ma, aku siap-siap dulu"

Kinara bersiap-siap dahulu setelah itu ia langsung berangkat tanpa sarapan terlebih dulu.
.
.
.
.
Reyhan sudah siap berangkat kekantor dan sedang sarapan bersama, Gendra keluar dari kamarnya dan sudah rapi ia ikut sarapan bersama.

"Pagi" sapanya hangat pada ibu dan neneknya.

"Udah ganteng aja, kerja yang bener yah"

Reyhan menatap bingung.

"Emang dia kerja dimana nek?"

"Dia gantiin kamu di kantor mulai sekarang kamu gak usah kekantor mendingan kerumah Angel aja, gak usah urus kantor lagi karena Kantor gak butuh bos seperti kamu" ucap ibunya santai dan memberikan Gendra roti yang sudah ia olesi selai kacang kesukaan Gendra.

Reyhan mengepalkan tangannya lalu menggebrak mejanya cukup keras hingga mereka terkejut.

"Ini gak adil, aku gak terima ini"

Nenek tersenyum kecut.

"Kalo kamu mau semuanya kembali seperti semula tinggalin Angel dan nikah sama Kinara, oh iya Nenek hampir lupa lusa kamu sama Kinara nikah. Dan nenek gak terima penolakan"

Setelah mengatakan itu nenek langsung pergi, kenapa semuanya tak terasa adil padahal ia kepala keluarga di rumahnya setelah Ayahnya pergi.

"Itu konsekuensinya Reyhan Aratama Nagara"ibunya juga langsung pergi, dan kini tinggal Reyhan dan Gendra.

" kenapa lo datang sih?"

"Hak gua, lagi pula Papa pengennya gua yang lanjutin perusahaannya bukan lo yang cuma main perempuan"

Gendra pergi karena hari sudah mulai siang takut jalanan macet.

"GENDRAAAAA!!!!!!"

KINARA & REYHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang