"Jangan sentuh Luna sedikit pun sama tangan kotor lo"
Sungguh Mereka tak percaya atas apa yang mereka lihat, Kinara berdiri dihadapan Mereka semua ini bukan mimpi tapi ini nyata.
"Kak Kinara!!! Aku kangen sama kakak" Luna langsung memeluk Kinara dengan erat.
"Kakak juga kangen sama kamu, kamu gak diapa-apain kan?"
"Gak kak"
"Syukur deh, oh iya tadi siapa yang bilang kalo dia nyonya di rumah ini?"
Lania mengepalkan tangannya.
"Inget Lania jangan harap semua itu akan terjadi, karena rumah ini sudah atas nama saya"
"Kak mendingan kaka istirahat aja pasti kakak cape kan"
Luna Angel dan Kinara masuk ke kamar Kinara untuk mengantarkan Kinara istirahat sambil bercerita.
"Kamu tau gak selama di mobil Dia tuh terus nangis sambil sebutin nama kamu"
"Ya ampun Luna kamu kaya anak kecil yah, kakak kan gak kemana-mana"
Di bawah Lania duduk di kursi ruang tamu ia menunggu kedatangan Reyhan, yang di tunggu sudah datang dengan nafas terengah-engah ia naik ke lantai dua dan menuju kamar Kinara, pintunya sedikit terbuka.
"Ki..hhahah na..hhahah..ra..hhahh!!!"
Angel meletakkan telunjuknya di bibirnya.
"Jangan berisik Kinara baru bisa tidur, mendingan keluar kalo mau ngobrol nanti kalo dia udah bangun kasian"
Reyhan pun mengikuti perkataan Angel, ia akan membiarkan Kinara untuk istirahat ia tau 2 hari yang lalu Kinara menjadi buronan polisi dan itu pasti membuatnya tidak bisa tidur sama sekali.
"Siapa pelakunya?" Angel langsung to the point karena ia sangat kepo.
"Ibu Nina, awalnya gua gak percaya tapi ngedenger pengakuannya udah cukup bukti buat gua, oh iya Kinara gimana?"
"Yah..yang seperti lo liat barusan, menurut gua pasti ada orang lain di balik kejadian ini dan dia buat pelakunya Kinara sama ibu Nina"
"Masuk akal juga sih, mmm udah deh gua mau istirahat aja cape"
.
.
.
.
"Sialan gagal, kita harus buat rencana lain buat singkirin si Kinara itu supaya semua hartanya jatuh ketanganku!!!!"
.
.
.
.
Hari ini adalah hari pemakaman nenek yang berlangsung dengan uraian air mata."Aku pasti bakalan kangen banget sama nenek" Luna mengelus batu nisan Neneknya sambil menangis.
"Jangan sedih lagi kan ada kita semua yang sayang sama kamu"
Luna langsung memeluk Kinara, ia tau jika pilihan Neneknya adalah yang terbaik.
"Nenek gak salah pilih kakak sebagai istri kak Reyhan"
"Sekarang kita pulang, awan udah mendung"
Mereka pun pulang meninggalkan pemakaman.
Baru juga sampai handphone Kinara berdering panggilan dari nomor tidak dikenal.
"Hallo"
"....."
"Apa? Saya bakalan kesana sekarang"
Mereka ingin tau apa yang terjadi sebenarnya, melihat ada raut kesedihan di wajah Kinara membuat yang lain penasaran akan kabar tersebut.
"Ada apa kak?"
"Bu Nina, dia di temukan meninggal didalam penjara"
Mereka semua terkejut, akhirnya Gendra memutuskan untuk kekantor polisi ia ingin tau yang sebenarnya terjadi.
.
.
.
.
Jasad ibu Nina dibawa ke rumah sakit, sedangkan Mereka masih di kantor polisi."Bagaimana ini bisa terjadi pak?"
"Sepertinya beliau bunuh diri, dan kami menemukan ini di dekat jasadnya"
Polisi itu memberikan sepucuk surat tulisan tangan ibu Nina.
"Maafkan saya jika saya memiliki kesalahan pada keluarga Nagara, sebenarnya bukan Nona Kinara pelakunya dan juga bukan saya. Saya hanya disuruh seseorang untuk mengatakan jika saya pelakunya, kalian semua harus berhati-hati karena pelaku sebenarnya masih berkeliaran di luaran sana"
Begitulah isi suratnya yang di tulis oleh ibu Nina sebelum meninggal.
"Lalu siapa pelaku sebenarnya? Jika bukan ibu Nina"
"Kita harus cari tau ini"
.
.
.
.
Lania duduk santai di kursi kerja milik Kinara yang ada di ruangan kerjanya sambil meneguk segelas Wine. Tapi tunggu dulu bukannya Lania sedang mengandung? Tapi kenapa ia meminum minuman beralkohol itu bisa membahayakan janinnya."Cepat atau lambat Reyhan akan jadi milikku dan semua ini juga, dan kamu Kinara akan di buang jauh-jauh oleh Reyhan"
Ia kembali meneguknya sampai tandas.
"Anda memanggil saya?"
"Iya Bima, kamu mau kan bantu saya untuk singkirkan Kinara?"
Bima menaikan alisnya sebelah.
"Bantu apa?"
.
.
.
.
Sudah sore Kinara menunggu Bima di taman entah untuk apa Bima ingin bertemu dengannya."Ngapain yah Bima ngajak gua kesini?"
Bima sudah datang dengan membawa minuman untuk Kinara.
"Untuk anda"
Kinara menerima minuman tersebut lalu meminumnya.
"Terima kasih, kenapa kamu pengen ketemu sama saya?"
"Hanya ingin tau kondisi anda saja Nona"
"Seperti yang kau lihat aku baik-baik saja"
Tiba-tiba kepala Kinara terasa pusing, bahkan sampai jatuh dalam dekapan Bima.
"Apa anda baik-baik saja Nona?"
"Kepala saya terasa sakit, bisa antar saya kekamar saya?"
Karena tak kuat berjalan Bima menggendong Kinara ala Bridal style.
"Kamu liat kan istri kamu kaya gitu sama laki-laki lain!!"
Diam-diam Lania mengajak Reyhan untuk melihat apa yang dilakukan Kinara dan Bima jika sedang bersama.
"Kurang ajar"
![](https://img.wattpad.com/cover/179936248-288-k626556.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
KINARA & REYHAN
RomansaSebelum baca budayakan Follow Authornya....💞💞 Masih ingat dengan Kinara dan Kirana anak kembar Yusuf dan Aluna yang ada di Novel CINTA DUDA KEREN? aku bikin cerita kisah Kinara, disini kisahnya bakal di penuhi konflik dan skandal percintaan dan sa...