Seperti janjinya tadi sore jika ia akan menemani nenek menonton Film kesukaannya, dari tadi Kinara hanya melamun sambil memeluk kakinya.
"Liat tuh kerenkan?"
Namun Kinara tak menjawab membuat nenek heran apa yang terjadi dengan Kinara tidak biasanya ia seperti ini.
"Kinara, sayang kamu kenapa?"
"Hmm...nenek aku gpp ko cuma cape aja"
"Kalo gitu kamu istirahat aja"
"Tapi filmnya gimana?"
"Udah biarin neneknya juga ngantuk mau tidur lagian udah malem banget"
"Yaudah aku anterin nenek yah"
Kinara mengantarkan nenek ke kamarnya terlebih dahulu sebelum ia pergi ke kamarnya.
"Selamat malam nek"
"Selamat malam"
Kinara pun pergi dan masuk kedalam kamarnya, bukannya tidur ia malah duduk di hadapan cermin di meja riasnya. Entah kenapa ia merasa takut jika Lania bekerja dengan Reyhan pasalnya awal pertemuan dirinya dan Reyhan dari rekan kerja hingga menjadi rekan hidup ia takut itu juga akan terjadi dengan Lania dan Reyhan.
"Be positive, berpikir positive Kinara buang jauh-jauh rasa curiga lo"
.
.
.
.
Entah apa yang membawa Reyhan berani masuk kedalam kamar Lania, padahalkan seharusnya ia tidur di kamarnya bersama Kinara."Kenapa anda masuk kekamar saya?" sontak Lania langsung menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut, ia takut melihat Reyhan masuk kedalam kamar miliknya.
"Kamu gak perlu takut"
Akhirnya Lania bersikap tenang ketika mata Reyhan menatapnya dengan penuh kepercayaan.
"Kenapa anda kesini? Jika orang lain tau mereka bisa salah paham"
"Udah kamu diem aja, saya kesini cuma mau bilang besok kamu bisa mulai bekerja jadi dandan yang cantik yah"
Lania mengangguk, sebelum pergi Reyhan sempat mengecup bibir Lania dan membisikan kata-kata.
"Aku sangat menyukai kamu Lania"
Wajah Lania berubah memerah seperti kepiting rebus ia tersipu malu, Reyhan pergi. Apa yang Reyhan lakukan? Ia sudah membangkitkan rasa suka Lania pada dirinya.
.
.
.
.
Luna dan Nova berdiri di pintu kamar Kinara karena mereka sudah janjian akan pergi lari pagi."Kak mana ini kak Kinara lama banget"
"Ketuk lagi pintunya"
"Cape ngetuknya sampe sakit tangan aku, apa kita dobrak aja takut terjadi sesuatu juga kan sama Kinara"
"Yaudah, 1,2 dan...."
Gubrakk... Saat hitungan ketiga mereka malah terjatuh tersungkur kedepan karena kelakuan Kinara yang membuka pintu tidak bilang-bilang.
"Ngapain kalian disitu?"
"Aduhh sakit..."
"Kamu ini Kinara buka pintu itu bilang-bilang kek, kan gak bakalan kaya gini" gerutu Nova yang bangkit dab membersihkan bajunya yang mungkin saja kotor karena terjatuh.
"Kalian aja yang kurang hati-hati, udah yuk nanti keburu siang"
"Hmm"
Mereka pun turun bersama-sama, Reyhan sedang sarapan bersama yang lain matanya tak henti-henti menatap wajah Lania yang cantik namun ketika mendengar kegaduhan dan langkah kaki dari arah tangga matanya tertuju pada penampilan sexsi Kinara pagi ini yang menggunakan pakaian olahraga yang sexsi yang memperlihatkan lekuk tubuhnya dan pusarnya apalagi dengan topi hitam yang menutupi rambut coklatnya.
"Mau kemana kalian?" tanya Gendra.
"Mau renang, yah kaka liatnya kita mau apa?" sungut Luna.
"Mau lari pagi"
"Nah itu tau ngapain nanya lagi?"
"Yah kirain gitu mau kesawah jadi orang-orangan sawah"
Luna berkacak pinggang menatap tajam Gendra yang begitu menyebalkan.
"Hellow, you pikir orang secantik kita mau jadi orang-orangan sawah mendingan situ aja lagian situ pantes ko udah jelek, nyebelin, sok ganteng idup lagi"
Setelah mengatakan itu mereka langsung pergi.
"LALUNAAAAAA!!!!!!!"
.
.
.
.
olahraga pagi akan menjadi kegiatan rutin mereka, setelah olahraga mereka akan latihan tekwondo dan sorenya latihan tembak itu mungkin akan membuat mereka sibuk selama beberapa minggu kedepan."Kak aku pengen ke Mall deh, suntuk gitu latihan tekwondo"
"Hari minggu baru kakak bisa kalo sekarang-sekarang kakak gak bisa
"Yah kakak"
"Iya lun lagian kemaren kan udah ke mall masa ke mall lagi sih"
"Tuh kemaren udah, harusnya kamu itu nabung Lun, daripada yangnya kamu hambur-hambur gak jelas kalo gak sumbangin buat orang yang lebih membutuhkan" saran Kinara yang di angguki Nova.
"Nah betul tuh"
.
.
.
.
Lania berangkat bersama Reyhan, karena permintaan Reyhan sendiri karena kejadian tadi malam ia sangat gugup duduk berdekatan dengan Reyhan apalagi wangi farfumnya memabukan, tanpa disangka tanpa di duga Reyhan berani menggenggam tangan Lania dengan lembut dan tersenyum padanya padahal ia tak pernah melakukan hal itu pada Kinara istrinya sendiri."Jangan gugup kan ada aku"
Ia mengelus lembut pipi Lania membuat Lania nyaman dan mulai berani membalas perlakuan Reyhan padanya dengan menyenderkan kepalanya pada bahu Reyhan, Bima yang menjadi supirnya sempat tidak percaya jika wanita yang di tolong Kinara berani menghianati Kinara dengan suaminya.
"Bima kamu jangan beri tau soal ini paham!!!"
"Siap tuan"
Bima fokus mengendarai mobilnya
KAMU SEDANG MEMBACA
KINARA & REYHAN
RomanceSebelum baca budayakan Follow Authornya....💞💞 Masih ingat dengan Kinara dan Kirana anak kembar Yusuf dan Aluna yang ada di Novel CINTA DUDA KEREN? aku bikin cerita kisah Kinara, disini kisahnya bakal di penuhi konflik dan skandal percintaan dan sa...