PART-41

4.8K 207 4
                                    

Kinara baru saja kembali, ternyata Reyhan sudah menunggunya di ruang tamu.

"Kamu darimana? Aku tuh khawatir banget"

"Aku minta maaf, tapi sekarang aku udah pulang kan"

"Sebaiknya kamu istirahat aja, aku bakalan buatin susu buat kamu"

Sebelum Kinara masuk kekamarnya, Kinara masuk kekamar ibu mertuanya ternyata masih kosong. Ia meletakkan alat rekam suara di beberapa tempat di kamarnya di rasa selesai ia pun keluar dan masuk ke kamarnya.
.
.
.
.
Ke esokan paginya, Kinara sedang jalan-jalan santai di sekitaran rumah tak sengaja ia bertemu dengan salah satu pelayan Anita ibu mertuanya.

"Nona Kinara?"

"Kamu pelayannya mama kan?"

"Iya nona"

"Kamu bisa bantu saya?"

"Bantu apa?"

Kinara menjelaskan rencananya pada pelayan tersebut, ia mengerti dengan maksud Kinara akhirnya ia mau membantu Kinara.

"Kamu bisa kembali bekerja"

"Baik nona, saya permisi"
.
.
.
.
Untung hari ini hari minggu, Mereka bisa bermalas-malas ria di rumah.

"Nonton yuk"

"Nonton apaan sih Lun?"

"Korea"

"Yaudah nyalain sana, kakak bakalan ambilin cemilan dulu"

Luna dan Angel kebetulan lewat mereka berdua ikut bergabunv nonton film korea, Luna yang kebetulan duduk dekat Kinara terus mengelus perut rata Kinara.

"Hai keponakanku, kenalin ini Aunty Kamu yang paling cantik"

"Iya Aunty"

Kinara membuat suara layaknya suara anak kecil.

"Sehat terus yah disana"

"Cemilan datang"

Mereka nonton film itu bersama-sama sambil memakan cemilan yang di bawa Nova tadi.
.
.
.
.
Setelah nonton film Kinara berencana mencari keberadaan Nissa kakak ipar Anita yang dulu diusir oleh Anita dan di fitnah, ia di bantu Bima untuk menemuinya di sebuah kota.

"Kita kemana Nona?"

"Bandung, kita ke bandung saya akan menemui seseorang"

"Baik nona"

Ia bisa pergi tanpa membohongi Reyhan, karena Reyhan sedang pergi memancing bersama Gendra

Setelah menempuh perjalanan cukup lama akhirnya ia sampai juga di sebuah rumah besar, pintu gerbangnya terbuka dengan otomatis.

"Cari siapa Nona?"

"Nyonya Nissa dan pak Malik"

"Silahkan masuk"

Satpam itu mempersilahkannya masuk, Bima membukakan pintu untuk Kinara lalu Kinara masuk Bima menunggu di mobil saja.

Tok..tok..tok Kinara mengetuk pintu rumah besar itu, dan di bukakan oleh seorang pelayan.

"Selamat siang, saya ingin bertemu ibu Nissa dan pak malik"

"Silahkan masuk nona"

Kinara masuk dan di persilahkan duduk untuk menunggu, rumahnya cukup besar.

Sepasang suami istri dan seorang pria yang duduk di kursi roda datang menghampiri Kinara.

"Selamat siang, maaf mengganggu"

"Anda siapa?"

"Kenalkan saya Kinara Istri dari Reyhan Aratama Nagara dan menantu ibu Anita Aratama Nagara"

Ketika mendengar nama keluarga itu mereka sangat terkejut bahkan pria yang ada di kursi roda itu menangis.

"Kamu istri Reyhan anak saya?"

"Iya pak, saya istri Reyhan. Bapak ini Ayahnya Reyhan?"

"Saya Ayahnya Reyhan, silahkan duduk dulu"

Kinara pun duduk bersama Mereka.

"Tapi sebelumnya saya minta maaf, bukannya Ayahnya Reyhan sudah meninggal karena kecelakaan mobil?"

"Itu semua gak bener, ini semua ulah Anita"

Kinara duduk berdekatan dengan Ayah mertuanya, ia senang ternyata Papanya Reyhan masih hidup walaupun menggunakan kursi roda.

"Ada apa kamu datang kesini nak?"

"Aku ingin menyampaikan kabar ini, nenek Orang tua papa meninggal"

Mereka sangat terpukul mendengar kabar ini terutama malik dan Ayahnya Reyhan yang sudah berpisah dengan ibunya cukup lama.

"Meninggal?"

"Iya, nenek meninggal di bunuh"

"Siapa pelakunya?"

"Maksud kedatangan aku kesini untuk meminta bantuan kalian, aku ingin mengumpulkan semua bukti kejahatan Mama Anita. Aku mohon bantu aku"

"Maksud Kamu Anita pelaku sebenarnya?"

"Iya, kalian mau kan ikut aku ke jakarta?"

"Tapi kami takut jika Anita kembali melakukan kejahatan pada Kita semua"

"Tenang aku jamin keselamatan kalian, gimana ini semua demi mengungkap kematian nenek"

"Baiklah kami akan ikut"

Nissa pergi untuk berkemas-kemas pakaian mereka semua.

"Gimana keadaan anak-anak papa Kinara?"

"Semua baik-baik aja pa"

Nissa sudah kembali dengan membawa beberapa koper.

"Sebaiknya kita pergi sekarang"

Kinara mendorong kursi roda papa mertuanya, Bima membukakan pintu mobil untuk mereka.

"Kita pergi sekarang Bima"

"Baik Nona"
.
.
.
.
Di rumah gaduh Karena Reyhan tak menemukan istrinya Kinara bahkan Reyhan sempat menangis seperti anak kehilangan ibunya.

"Udah dong kak, kaka Kinara pasti pulang kok"

"Gimana kakak bisa tenang dia itu lagi hamil Lun, Kakak takut terjadi sesuatu sama mereka"

"Kan dia pergi sama Bima, di jamin 100% selamat" ucap Nova.

"Reyhan, Reyhan punya istri ko hobby kelayapan istri macam apa dia"

Anita berusaha membuat kondisi rumah semakin memanas agar Kinara di usir.

"Sebaiknya mama diem" Reyhan membentak Anita.

"Kamu berani ngelawan mama Reyhan?"

Reyhan memilih diam saja, ia malas jika harus bertengkar dengan Anita.

KINARA & REYHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang